Seorang pria terlihat mengedarkan pandangannya kesetiap sudut restoran disebuah hotel berbintang. Kedatangannya membuat banyak pengunjung terutama wanita menoleh padanya, bahkan banyak yang berbisik bisik memuji ketampanan pria itu. Long coat warna hitam dipadukan dengan inner berupa turtle neck dengan warna serupa membuatnya terlihat sangat tampan dan manly, ditambah lagi dengan postur tubuhnya yang tinggi dan bahunya yang lebar menyempurnakan ketampanannya.
Sesekali sudut bibirnya tertarik keatas mendengar bisik bisik pujian untuknya. Dengan langkah penuh pesona ia menghampiri seorang wanita yang melambaikan tangan padanya.
"Annyeong hasseyo, Kim Seok Jin imnida." sapanya setelah membungkukkan badannya singkat yang dibalas wanita itu dengan gerakan serupa.
"Annyeong hasseyo Lee Ji Ah imnida."
Seok Jin duduk dihadapan Ji Ah setelah mereka saling membalas senyum.
Tak lama kemudian menu yang dipesan beberapa hari yang lalu bersamaan dengan pembookingan tempat sudah datang, diantara mereka kini tersedia dua porsi Tenderloin Steak,sebotol Wine dan juga beberapa dessert. Seorang waitress menuangkan red wine di gelas mereka sementara Seok Jin memotong steaknya lalu menukarnya dengan milik Ji Ah membuat Ji Ah kaget dan tersenyum haru.
"Terima kasih op-ppa." ucap malu malu yang dibalas dengan senyuman mematikan Seok Jin karna siapapun yang melihat senyumnya seketika akan lupa bernapas.
Ji Ah terlihat mengatur nafasnya, matanya berbinar binar, ia sangat tersentuh dengan sikap manis pria dihadapannya. Bahkan sekarang hatinya tengah menjerit jerit saking bahagianya.
Wanita berparas cantik dan elegant itu tak henti hentinya melukis senyum. Sambil menopang dagu ia menatap prianya dengan tatapan kagum. Ia merasa sangat bersyukur karna Tuhan menciptakan Pria sempurna seperti Kim Seok Jin untuknya. Rasanya seperti mimpi tapi terlihat nyata karna ia bisa melihat jelas pandangan pandangan iri setiap wanita yang ada disana dan itu sangat membuatnya bangga.
"Kau tidak makan?" tanya Seok Jin sambil memasukan sepotong kecil steak kemulutnya.
Ji Ah menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak ingin sedetikpun menyia nyiakan waktuku untuk memandangi ketampananmu, oppa." jawabnya dengan raut bahagia. Ji Ah sudah tidak ragu ragu lagi memanggil Seok Jin dengan sebutan oppa karna pria itupun terlihat santai santai saja dipanggil seperti itu.
Seok Jin tersenyum tipis. Ia menaruh pisau dan garpunya lalu melap bibirnya dengan sapu tangan putih yang ada dimeja.
"Oppa,kenapa kau berhenti makan?"
Seok Jin meletakan kedua tangannya dimeja yang lalu ia gunakan untuk menopang dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTAL SNOW (Jeda)
FanfictionKim Seok Jin , pria tampan, kaya raya, pewaris tunggal SJ group, sudah tentu digilai banyak wanita. Hidupnya nyaris sempurna namun ia belum pernah merasakan yang namanya cinta. Sejak kematian ibunya tak ada lagi wanita dalam hidupnya. Ia berjanji p...