Bo Young menggigit bibir bawahnya. Menahan segala perasaan yang sedari tadi berkecamuk dihatinya dan kini sudah berada diambang mulutnya.
"Agashi,gwenchana?"
Hening. Gadis itu tak mengacuhkan Seok Jin, bahkan ia sepertinya tidak menyadari sedikitpun kehadiran pria itu didekatnya. Apa dia juga tak menyadari jika dirinya tertabrak mobil? Entahlah, tatapannya kosong.
Wajah Seok Jin mengernyit,
Apa dia tak mendengarku? Atau dia buta? Bagaimana bisa dia mengabaikanku. Apa dia tak melihat pesonaku?
Mata Bo Young mulai menggenang.Bibirnya bergetar sementara tangannya mengepal,meremas kuat kertas surat dari ibunya.
"A-gashi..." Seok Jin memberanikan diri mengguncang pelan bahu kanan Bo Young.
"AN GWENCHANA...NAN AN GWENCHANA...."
"EOMMAAAAAA..." Teriak Bo Young tiba tiba membuat Seok Jin terjungkal kebelakang saking kagetnya.Tangis yang sedari ia tahan akhirnya meledak.
Seperti mendapat serangan Bom waktu. Seok Jin terlihat syok. Ia memegang dadanya sambil mengatur nafasnya yang berdetak sangat cepat
Wae? Kenapa dia tiba tiba histeris,mengagetkanku saja. Apa sesuatu terjadi dengan otaknya karna aku?
"A-agashi,maafkan aku. Apa kau terluka? aku akan mengantarmu kerumah sakit." Seok Jin memasang wajah penuh penyesalan.
Bo Young tetap tak menghiraukannya ia terus melolong sambil memanggil manggil ibunya.
"EOMMAAAAAA...."
"A-agashi..." Seok Jin gelagapan dia bingung bagaimana menghadapi gadis dihadapannya.
"Agashi, apa yang kau inginkan, haruskah aku memanggil ibumu?"
-
"Dimana kau tinggal, aku akan mengantarmu pulang setelah memeriksa keadaanmu kerumah sakit."
-
"Agashiiiii..."
-----
Bo Young terus menangis walaupun Seok Jin sudah membujuknya dengan berbagai cara. Seok Jin mengacak rambutnya kesal. Ia kehabisan akal.
Bukankah dia hanya menabrak, bukan menculiknya tapi ia merasa seperti menghadapi anak kecil yang terpisah dari ibunya.Ini bahkan lebih sulit dibandingkan menghadapi gadis gadis yang mengejarku. Batin Seok Jin menggerutu.
Haruskah aku kabur?
Tidak,itu bukan karakterku.
Tapi dia aneh.
Otokkae?
Seok Jin dilema.
Seok Jin duduk disebelah Bo Young, ia memutuskan untuk menunggu Bo Young berhenti menangis setelah itu minta maaf padanya dan mengantarnya kerumah sakit. Dia sudah lelah terus membujuknya. Kebetulan posisi mereka berada dilajur sisi sehingga tidak mengganggu lalu lintas.
Menit demi menit berlalu, perhatian Seok Jin tak lepas dari wajah Bo Young yang sembab dan basah oleh air mata. Ia menatap Bo Young dengan penuh selidik, bertanya tanya, apa yang membuat gadis itu menangis begitu keras padahal dia tidak terluka.
Dan kenapa dia mengabaikanku? Aku tidak pernah diabaiakan. Tapi dia gadis pertama yang mampu melakukannya. Batinnya.
Tanpa ia sadari tatapan itu perlahan berubah. Ada getaran getaran kecil yang tiba tiba muncul lalu berubah menjadi rasa sakit dihatinya. Hatinya sakit melihat keadaan Bo Young seakan ia ikut merasakan apa yang Bo Young rasakan saat ini. Tiba tiba saja tangisan Bo Young mengingatkannya pada gadis kecil dimasa lalunya, gadis yang terus memberinya semangat dan harapan padahal ia dalam keadaan yang jauh lebih terpuruk daripadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTAL SNOW (Jeda)
FanfictionKim Seok Jin , pria tampan, kaya raya, pewaris tunggal SJ group, sudah tentu digilai banyak wanita. Hidupnya nyaris sempurna namun ia belum pernah merasakan yang namanya cinta. Sejak kematian ibunya tak ada lagi wanita dalam hidupnya. Ia berjanji p...