5. Fated to Meet You (1)

441 65 2
                                    

Seok Jin keluar dari mobil dengan wajah memberengut.

"Jangan ikuti aku dan jangan bertanya padaku!" tegas Seok Jin sambil masuk kedalam rumahnya.

Nam Joon termenung memandang aneh Seok Jin dari dalam mobilnya.

" Ciihh...ada apa dengannya? Apa dia mabuk?"

Sejak ia ditelepon oleh Seok Jin memakai nomor telepon polisi ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan sahabat sekaligus bossnya itu. Namun sejak ia menjemputnya di kantor polisi Seok Jin melarangnya bicara dan ia cemberut sepanjang perjalanan pulang kerumah. Namun sebagai sahabat dekatnya ia hafal betul sifat Seok Jin yang perfeksionis sehingga tidak mungkin Seok Jin akan berbagi hal yang memalukan dirinya, sekalipun itu pada orang terdekatnya. Akhirnya ia pun memilih untuk mengabaikannya.

.

Seok Jin langsung menjatuhkan dirinya di King Size Bed warna abu abu. Ia menghela napas lega karna akhirnya ia terbebas dari penderitaannya dijalanan tadi. Ia termenung menatap langit langit kamarnya namun bayangan Bo Young tiba tiba muncul dan mengacaukan wajahnya.

Seok Jin mengerjap lalu menepukan kedua tangannya diudara hingga berbunyi.

Prokkk...

Dan bayangan itu hilang, ia menghela napas lalu memiringkan tubuhnya kesisi kiri. Perasaannya tiba tiba gelisah.

Selembar kertas lusuh diatas nakas menarik perhatiannya. Ia bangun dari pembaringannya lalu meraih kertas itu.

"Apa dia baik baik saja sekarang?" bisiknya khawatir sambil menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang.

"Akhh,,,untuk apa khawatir padanya. Dia sudah membuat aku sial dan membeku dijalanan." Sisi buruk hatinya mengambil alih dirinya. Ia melempar kertas itu ke nakas lalu menenggelamkan dirinya kedalam selimut tebalnya.

Tak lama kemudian ia menurunkan selimut dan loncat dari atas tempat tidurnya lalu berlari kekamar mandi.
Ia memperhatikan wajahnya dicermin dengan serius. Ia memegang dagunya lalu menggerakkan wajahnya kekanan dan kekiri.

"Tak ada yang berubah, masih tetap tampan dan penuh pesona. Ckk...Sepertinya dia rabun." ucapnya sambil tersenyum narsis.

.

03.00 p.m - SJ Group -

Ketua SJ Group,Tn.Kim Se Jong memandang serius seorang pria yang duduk disofa mewah diruangannya. Pria itu duduk tegak dan memasang wajah santai dihadapan Tn.Kim.

"Beritahu aku,gadis seperti apa yang kau inginkan? Aku ingin tau apa gadis itu sebanding dengan gadis gadis yang aku carikan untukmu." ujar Tn.Kim dengan nada sinis.

"Apa kau yakin gadis gadis itu kau carikan untukku, bukan untuk kepentinganmu?" tanya pria itu yang tak lain adalah Kim Seok Jin satu satunya ahli waris SJ Group.

"Apa?" Tn.Kim mengernyit.

"Maafkan aku abeoji, aku tidak bisa mengikuti jalanmu. Aku hanya akan hidup dengan gadis yang aku cintai. Aku tidak akan mengorbankan kebahagiaan gadis yang tidak bersalah hanya untuk kepentinganmu." sindir Seok Jin membuat Tn.Kim naik pitam.

"KIM SEOK JIN..." bentak Tn.Kim. Seok Jin hanya diam menunduk.

"Apa kau ingin bicara tentang cinta sekarang? Kau pikir cinta bisa mempertahankan apa yang sudah kita miliki selama ini?" Ucap Tn.Kim geram.

Seok Jin menyeringai miring, Ia menatap ayahnya penuh kebencian.

"Kau bicara seakan akan kau tak peduli dengan cinta. Itu memuakkan."

CRYSTAL SNOW (Jeda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang