13. The Bad First Kiss

999 85 37
                                    


Seketika bumi seakan berhenti berputar sejak tubuh mungilnya itu terdesak kepojok pintu dan tak lama kemudian tiba tiba sesuatu yang terasa asing meraup bibirnya dengan paksa, membelalakkan matanya, merontokkan jantungnya dan melemahkan otot otot sarafnya.

Ige mwoya?

Bibirku...tak bisa bergerak.

Terasa kenyal, lembut dan basah namun ada sensasi menggelitik dalam perutnya. Sensasi yang baru pertama kali ia rasakan seumur hidupnya.

Beberapa detik berlalu tak ada yang bergerak. Waktu benar benar seakan berhenti berputar. Bahkan hembusan napaspun tak terdengar. Apakah mereka menahan napasnya? Ataukah  napas mereka mendadak berhenti?

Haha No...

Bola mata Bo Young perlahan bergerak, memutar dan kembali terbelalak saat matanya menangkap wajah mulus dan tampan Seok Jin berada sangat dekat bahkan hampir tak berjarak dengan wajahnya. Bibir seksi yang dulu sempat membuatnya berkali kali menelan ludah karna ingin menyentuhnya kini bukan hanya menyentuh tapi bibir itu tengah memagut bibirnya.

Seonsaengnim...menciumku. Pekik Bo Young dalam hati.

Otteokhaji?  menolaknya atau diam saja.

Jika mata Bo Young terbelalak hingga matanya hampir loncat lain halnya dengan Seok Jin. Ia memejamkan matanya kuat kuat seakan kenyataan terlihat menyeramkan baginya. Bibirnya masih menempel kaku dibibir Bo Young, tak terlihat ada inisiatif untuk melakukan lebih dari sekedar menempel.

Tak ada inisiatif atau belum berpengalaman melakukannya?

Entahlah. Yang jelas Seok Jin terlihat seperti pria bodoh sekarang. Dia sama sekali tidak memikirkan bagaimana cara membuat ciuman terasa romantis dan manis. Otaknya hanya berpikir tentang apa yang harus ia lakukan setelah ini? Apa yang harus ia katakan pada wanita ini? Dan apa yang harus ia jelaskan pada dirinya sendiri?

Oh My God apa apaan ini?

Sama sekali tak ada pergerakan.Tubuh mereka benar benar kaku. Membatu.
Otak mereka sepertinya ngecrash karna diserang pertanyaan pertanyaan yang membingungkan sehingga sulit untuk mengakses perintah ke anggota tubuhnya.

Seok Jin ah kau marah? Mianhae... aku tidak akan mengganggumu lagi. Jjalja.

Suara Nam Joon dari balik pintu seakan mencairkan kebekuan waktu yang menjebak dua sejoli itu didalam kamar mandi.

Bo Young terkesiap. Ia melepaskan genggaman tangannya dan mendorong tubuh Seok Jin menjauh darinya. Namun tubuh kekar itu tak bergeser sedikitpun. Malah kini Seok Jin yang menggenggam erat kedua tangannya.

Nam Joonie ppali ka!!

Batin Seok Jin memelas. Entah sampai kapan ia harus membungkam Bo Young dengan bibirnya jika Nam Joon terus berada didepan pintu. Ia sudah hampir kehabisan napas sekarang tapi ia tidak bisa melepaskan pagutannya sebelum ia mendengar suara langkah Nam Joon meninggalkan kamarnya.

Bo Young bergerak berontak meminta kesempatan untuk bernapas. Namun Seok Jin tak menghiraukannya. Egois.

Blam...

Sayup sayup terdengar suara pintu tertutup artinya Nam Joon sudah pergi.

Seok Jin lega. Namun sebelum ia melepaskan pagutannya, rasa sakit dan perih lebih dulu menyerang bibirnya.

"Eughhhh..."

Bo Young menggigit bibirnya sekuat tenaga hingga bibir dalamnya sobek. Ia menarik wajahnya menjauh bersamaan dengan tubuhnya yang bergerak mundur beberapa langkah karna gadis itu mendorong dadanya dengan sekali hentakan.

CRYSTAL SNOW (Jeda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang