Seok Jin memberengut ketika ia tak bisa lagi mengontrol Bo Young yang terus menerus mengambil puluhan bungkus Ramyoen seperti maniak hingga memenuhi kereta dorong Seok Jin. Jika Seok Jin mengembalikan 10 bungkus Ramyeon ketempatnya semula maka Bo Young akan menambahkan 15 bungkus ramyeon kekeranjang yang didorong Seok Jin.
"Yak, stop! Apa kau ingin mengganti aliran darahmu dengan MSG ?" dengus Seok Jin kesal.
Bo Young yang masih saja sibuk mengambil ramyeon dirak seketika menoleh kearah Jin.
"Apa kau lebih suka aku menghancurkan dapur mahalmu yang harganya membuat aku TBC? Bahkan harga semua ramyeon ini masih jauh lebih murah dibandingkan harga satu piringmu yang kupecahkan tadi pagi." balas Bo Young tak mau kalah.
"Tapi ramyeonmu sudah memenuhi keranjangku, apa kau mau makan ramyeon seumur hidupmu?"
"Jika itu satu satunya cara aku bertahan hidup, why not?" ucap Bo Young cuek.
"Berhentilah, jebal!" mohon Seok Jin.
"Aku bahkan belum membeli apapun, tapi keranjangku sudah penuh dengan ramyeonmu." gerutu Seok Jin lalu mengambil kembali ramyeon dari keranjangnya dan menatanya di rak.
"Yakk...Seonsaengnim, kenapa kau mengembalikannya lagi?" protes Bo Young sambil bergegas mengamankan Ramyeon yang tersisa didalam kereta.
"Aku tidak mau membayarnya. Jika kau mau beli saja sendiri!" ketus Seok Jin lalu pergi mendorong kereta belanjaannya.
Sekarang giliran Bo Young yang memberengut. Apa itu ejekan untuknya? Sudah jelas ia tidak punya uang malah disuruh beli sendiri. Lalu untuk apa ia ikut belanja jika Seok Jin tak mau membayar belanjaannya.
"Kau sangat menyebalkan ajushi..." teriaknya kesal lalu pergi berlawanan arah dengan Seok Jin.
.
Dua orang gadis tengah kesulitan mengambil barang yang ada dirak paling atas. Postur tubuh mereka bisa dikatakan tinggi untuk seorang wanita, tapi tetap saja mereka tak bisa meraih barang itu walaupun kakinya sudah berjinjit. Seok Jin yang melihat itu langsung menghampiri mereka.
"Bisa kubantu?" tanyanya menawarkan bantuan.
Tak ada jawaban. Kehadiran Seok Jin lebih dulu memaku dua pasang mata gadis yang ada dihadapannya.
Ia mengambil barang diatas rak lalu menunjukannya pada gadis itu.
"Yang ini?"
Kedua gadis itu langsung terkesiap seperti tersadar dari lamunannya.
"Ah...Ne. Gomapseumnida seonsaengnim." ucap salah satu gadis tanpa melepaskan tatapannya dari wajah tampan Seok Jin.
"Jika ada kesulitan lain tolong hubungi saja karyawan disini dan minta mereka untuk membantumu. Jangan memaksakan diri, itu berbahaya." pesan Seok Jin ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYSTAL SNOW (Jeda)
FanfictionKim Seok Jin , pria tampan, kaya raya, pewaris tunggal SJ group, sudah tentu digilai banyak wanita. Hidupnya nyaris sempurna namun ia belum pernah merasakan yang namanya cinta. Sejak kematian ibunya tak ada lagi wanita dalam hidupnya. Ia berjanji p...