8

2.9K 299 22
                                    

Belum bisa menyapa,
Belum sanggup berteman,
Sudah diminta melepaskan.
🍻
(Tom Riddle)
.
.

NARCISSA meminta ijin untuk membasuh wajahnya yang mungkin sudah ke 7 kali. Lucius hanya memainkan tongkatnya sehingga menciptakan letupan-letupan kecil demi memecahkan suasana menyebalkan ini

Di sudut ruang keluarga Malfoy Manor inilah, keluarga terkaya itu tengah merasakan risau. Seseorang yang lama sekali pergi saat usianya masih anak-anak, kini kembali, menjadi sosok yang tampan sekali.

Usai Narcissa kembali dari toilet, wanita cantik itu hanya berdiri, menyaksikan tamu mereka dengan mata berkaca-kaca.

Draco kesal dengan keheningan ini. Dia memutuskan berbicara,

"Kenapa dulu kau pergi?"

Lelaki tampan di hadapannya menatap Draco tanpa arti. Lalu, ia hanya angkat bahu.

"Ck, bodoh," decih Draco. Malfoy Junior melanjutkan, "kau ini tak bisa berterimakasih. Bertahun-tahun sudah, kau membuat ibu menangis! Kenapa kau pergi, Tom?!" kali ini suaranya meninggi.

Tom Riddle menarik napas dalam-dalam, namun ekspresinya tetap datar.

"Karena aku anak tiri, dan ibu lebih menyayangi anak tiri daripada anak kandung," jawabnya.

Draco terdiam cukup lama. Narcissa kembali menangis dan Lucius menelan ludahnya kasar.

"Ibu merawat kita tanpa memandang status anak kandung atau anak tiri, kau Idiot!" Draco menahan air mata sialannya.

Tom mengangkat bahunya, lagi.

"Kenapa kau menyerang Hogwarts High School?" tanya Draco tak putus asa.

"Sederhana. Karena kalian bodoh dan menyebalkan," jawab Tom ringan.

"Sesungguhnya kaulah yang bodoh dan menyebalkan," desak Draco kesal.

"Aku tak menyerangmu, adik tiriku. Aku menyerang Harry Potter dan teman-temannya. Karena Potter telah merebut 'sesuatu' dariku."

"Teman Potter itu salah satunya pacarmu, kak!"

Tom menyeringai seolah memenangkan pembicaraan. "Lihatlah. Kau tak menyukai Potter, tapi membela temannya Potter. Bukankah ..."

Draco tercekat.

" ... ini mencurigakan?"

Draco melirik ibu dan ayahnya sekilas.

"Aku hanya penasaran."

Tom kini mendecih. "Granger itu sama bodohnya, Drake, kalau kau tau."

Draco menatap awas kakak tirinya. Apa maksud kalimat itu? Tentu, Draco tak berani bertanya karena hal itu jelas akan mengartikan bahwa Draco naksir sang putri Gryffindor yang justru kini menjadi kekasih kakak tirinya.

"Ibu," Tom lebih berbicara pada Narcissa. Air mata perempuan itu mengering, mungkin karena malah mendengarkan cerita-cerita masa sekolah kedua putra beda statusnya.

Amortentia ☑️ | Dramione SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang