11

2.1K 246 89
                                    

Bumi terlalu sempit untuk menjauh,
Namun terlalu luas untuk mendekat.
🍻
(Pergantian Nama)
.
.

HARI pertama di musim semi, suasana sangat cerah. Langit membiru dan deru angin begitu lemah untuk menciptakan hawa dingin. Suhu 18°C mendukung pergerakan sinar matahari yang telah seperempat tahun lalu jarang muncul. Bunga-bunga di penjuru London tengah bersuka cita akan pertumbuhan mereka.

Musim yang indah untuk sekedar menikmati London Eye bersama keluarga, seperti sekarang, keluarga Malfoy tengah bepergian untuk sekejap meninggalkan rutinitas sekolah dan pekerjaan.

Draco berjalan bersisian dengan ibunya, sementara Lucius dengan amat memalukannya sedang meng-interview muggle untuk menjadi guide piknik keluarga Malfoy. Yang ada para muggle itu lari terbirit-birit karena Lucius mengajak minum teh yang cangkirnya berterbangan. Bolehkah hari ini saja Draco lupa bahwa Lucius itu ayahnya?

Lain lagi si-aneh-Tom. Tak lain dan tak bukan, pria tampan itu mengalungkan Nagini di lehernya. Kadang-kadang orang jenius itu konyol juga. Bagaimana bisa ular besar itu dipakaikan kacamata hitam?

Tom juga menunjuk-nunjuk bagian kota London yang paling menarik dan mendesis, seakan-akan ia sedang bercerita pada Nagini. Fiks. Mereka seperti pasangan kencan yang aneh.

"Oh lihatlah. Pria rambut ubanan panjang itu beruntung. Istrinya cantik dan anak-anaknya tampan sekali!" gunjingan para Muggle terlalu keras.

"Eh jangan salah. Pria itu tak setampan puteranya. Jangan-jangan kedua pangeran itu bukan anaknya, melainkan ular yang dibawa cowok berkaca mata hitam itu," gunjing Muggle yang lain.

Satu. Dua. Tiga.

Tawa keluarga Malfoy meledak. Lucius yang kesal mengeluarkan tongkatnya.

"Mulut mudblood tidak berpendidikan, incar ...."

"Lucius, jangan menyerang! Aku tidak ingin menjanda karena kau akan dimasukkan ke Azkaban. Lupakan mereka," kata Narcissa menghalangi lalu memimpin suaminya untuk melanjutkan perjalanan.

"Tom, hari ini kita menyewa satu apartemen sihir milik teman ayah. Draco suka tempat itu karena ada arena permen yang luas. Tapi, kau harus berpisah kamar dengan Nagini. Dia harus ke ..." ucapan Narcissa rupanya terpotong.

"Tidak bisa! Nagini tidur denganku!" sela Tom awas.

"Nak," Narcissa mendekat. "Kau bisa menakuti tamu lain. Nagini akan aman bersama hewan yang lain di kandang," katanya lembut sambil menggenggam lengan Tom penuh kasih.

"Kalau begitu,  kita cari tempat lain yang hanya kita penghuninya! Aku tidak suka orang lain!" protes Tom penuh paksa.

Narcissa salah tingkah, menatap suami dan putra kandungnya, Draco.

"Tapi aku suka arena permen!" Draco membantu ibunya.

"Kau bukan bocah lagi, Draco! Pokoknya aku harus sekamar dengan Nagini!"

Draco menarik napas dalam-dalam.

"Baiklah, baiklah. Lucius, kau harus batalkan janjian pestamu. Kita pindah saja ke pinggiran Oxford. Kota kecil itu aman untuk menyimpan piaraan kesayangan Tom," ucap Narcissa lembut.

Amortentia ☑️ | Dramione SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang