24

3.8K 231 23
                                    

Ada banyak hal yang membuatku tertarik padamu,
Tapi, aku tak perlu alasan untuk mencintaimu.
🍻
(Yule Ball)
.
.

MALAM Natal hadir dengan sempurna. Ini sekian lama di Inggris mengalami White Christmas. Salju turun dengan kapasitas sedang dan suhu -8°C masih cukup menyenangkan untuk keluar dari pergumulan. Semua terasa sempurna, karena Pesta Dansa di hari kelulusan terlaksana.

Harry berpasangan dengan Ginny, keduanya memakai couple dress code yang menawan. Mereka sudah berpacaran selama lima tahun, sudah tidak ditanyakan lagi.

Neville berpasangan dengan Luna Lovegood. Ya. Pada akhirnya, cinta Luna terbalas. Gadis rambut putih agak kotor itu sudah lama menyukai Neville, tapi cowok itu selalu rendah diri. Luna terlalu baik untuknya. Namun, sekarang, lihatlah! Neville agak canggung menggamit tangan Luna, Luna pun malu-malu untuk sekedar bertemu tatap dengannya.

Blaise dengan gaya hitam-mewahnya bersama Astoria yang ... oh, dia amat cantik. Rambutnya yang panjang digelung rapi, kulit putihnya diberi sentuhan glitter halus yang menghiasi gaun hitamnya. Tubuh seindah Astoria menjadi semakin seksi. Blaise selalu memilih selera seperti itu. Dan semoga Astoria adalah pilihan terakhir Blaise. Begitupun Astoria. Hei, tetap saja Tom lebih mendekati sempurna sebagai lelaki kan? Author ngaku kan? (Wkwkwkwk)

Theo tampil elegan dengan Penelope Cleanwater yang memakai kacamata bingkai berlian.

Dan, pandangan Draco tertuju pada seorang gadis yang menuruni anak-anak tangga dengan anggun. Berbeda dengan kebiasaannya berjalan tergesa-gesa. Ia memakai gaun merah jambu rampel dengan gelombang yang gontai, rambutnya ditata sedemikian rupa sehingga make up naturalnya makin sempurna.

Draco tidak bisa berpaling. Dia sungguh cantik. Perasaannya semakin tak karuan mengingat gadis cantik itu adalah pasangan dansa secara paksa-nya. Jantungnya bertalu-talu ketika suara high heels itu semakin mendekat.

Di sisi lain, Hermione yang tinggal menginjak anak tangga terakhir terpesona dengan Draco Malfoy yang memakai setelan jas. Ia begitu gagah dan tampan. Kenapa selama ini Hermione tak menyadari betapa tampannya pria itu?

Mereka saling berhadapan, saling tatap. Draco tak bisa berpaling dari bibir Hermione yang basah oleh lipgloss. Sementara Hermione menatap permata biru Draco yang sangat ia sukai. Tuhan, Draco tampan sekali!

"Kau tampan," puji Hermione lembut. Ujaran itu membuat Draco lebih beradaptasi dengan debar jantungnya dan menarik ujung bibirnya membentuk senyum tipis. Hermione dalam efek amortentia.

"Kau juga cantik, cantik sekali," gumam Draco tak melepas perhatiannya pada bibir Hermione.

Hermione terkekeh. Ia geli dengan gumaman Draco yang terdengar ragu-ragu. Ia memukul pundak Draco.

"Hei, biasa saja kau melihatku!" seru Hermione.

Draco menggaruk belakang kepala yang tidak gatal. Ia ikut tersenyum lebar dan mencoba santai.

"Tapi memang kau cantik sih," pujinya lebih ke menggoda.

"Apakah pemuda tampan ini tidak memintaku berdansa?" tanya Hermione ceria. Yaampun, amortentia ini hebat sekali efeknya!

Musik Wallz sudah berirama, dan para pasangan mulai berdansa dengan romantis. Selama musik dramatis itu, Draco dan Hermione hanya bertatapan tanpa arti.

Hingga musik dansa berganti Young Lady On yang lebih menggebu, para pasangan sudah memencar untuk berjoget-joget seru. Justru, ketika yang lain tidak berdansa, Draco mengulurkan tangannya.

Amortentia ☑️ | Dramione SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang