Jika aku bisa menebus sebuah penyesalan,
Mengapa kau masih belum melupakan setitik kesalahan?
🍻
(Hukum Kematian)
.
.SESUNGGUHNYA Draco sangat khawatir. Begitu juga Harry dan Ron. Hari ini, tepat di suhu 31°C di musim panas, Hermione akan mengalami Hukum Kematian. Siapa yang tidak khawatir, coba? Kau akan dirapal avada kedavra. Bagaimana kau yakin bahwa mantera itu tidak akan meleset?
Hermione sudah memakai gaun hitam pendek tanpa lengan. Pakaian tersebut membuat Draco semakin khawatir. Kenapa harus hitam sih? Kenapa tidak pink berbunga, atau merah, atau hijau daun?
"Kalian jangan khawatir. Yang dibunuh bukan aku," ujar Hermione.
Harry, Ron, juga Draco saling pandang. Ada suara cemas di balik ujaran Hermione, dan Draco yang paling mengerti.
Mrs.Weasley sudah menyiapkan sarapan dibantu Ginny. Mereka berempat bergegas membantu dan sarapan bersama-sama.
"Hermione, jangan takut. Mantera itu tidak akan membunuhmu. Kau masih yakin kan jiwa you-know-who masih di dalam dirimu?" Arthur menatap serius kepada Hermione.
Hermione ragu sejenak namun langsung mengangguk.
"Sebetulnya, aku merasa ketika aku menyebut Tom, dia tidak lagi meng-imperius jarak jauh untuk menyakiti orang," curhat Hermione.
Draco menjadi ingat saat Hermione menusuk punggungnya. Perlakuan itu berasal dari kutukan imperius Tom.
"Ya, jelas. Dia sedang melarikan diri," kata Ron sambil mengunyah sphageti buatan Molly Weasley.
Mereka semua lantas mengangguk.
"Apakah dia masih meng-cruciatus-mu juga?" tanya Draco.
Hermione berpikir, lalu, dengan ragu dia menggeleng. "Ku ... kurasa tidak. Entahlah, mungkin dia berada di radius yang terlalu jauh sehingga tidak bisa meng-cruciatus-ku."
Pernyataan meyakinkan. Mereka segera menyelesaikan sarapan dan bersiap-siap ke Wizengamot.
🍻
"Hadirin yang terhormat. Kali ini, akan ada eksekusi Hukum Kematian pada jiwa you-know-who yang disisipkan pada jiwa korban atas nama Hermione Jean Granger. Atas dasar kekejaman sihir-tak-termaafkan bukan pada tempatnya, pembunuhan sejumlah 16 nyawa--menggunakan tangan Miss Granger, dan penggunaan ilmu hitam Horcrux," Cornelius Fudge membuka ultimatum di depan Menteri Pertahanan Sihir yang hadir di lapangan Eksekusi Wizengamot.
"Saya mempersilakan dan memberi ijin pada Barty Crouch untuk memberikan rapalan Mantra Kematian pada tubuh Hermione Jean Granger," lanjut Fudge.
Seorang pria setengah baya dengan pakaian serba hitam memasuki lapangan. Ia membuat Hermione bergidik. Tongkat yang dipegang pria bernama Barty Crouch itulah yang akan membunuhnya, bukan, membunuh jiwa Tom.
"Sudahkah Miss Granger siap?" tanya Fudge seperti MC acara.
Hermione yang tengah duduk di kursi hitam dikelilingi Menteri Eksekusi mengangguk pasrah. Barty pun mengacungkan tongkat tepat di depan jantung Hermione.
"Avada -"
Terdengar bunyi 'poop' pelan sampai hampir seluruh hadirin tidak menyadari. Suara yang amat pelan itu menampilkan gumpalan asap hitam yang secara perlahan membentuk seorang manusia.
Sosok itu mendekat dan mengecup kening Hermione. Gadis itu terkejut bukan main ketika sang sosok mengucapkan, "Selamat tinggal, Hermione."
"Kedavra."
Tepat ketika sang sosok jatuh di pelukan Hermione, ia telah menjadi seorang manusia secara sempurna. Hermione menahan napas dan detak jantung yang menggila, keadaan di lapangan itu sunyi mungkin sama terkejutnya. Hermione pelan-pelan menyingkap wajah sang sosok yang telah kaku terjatuh di atas badannya.
Jantung Hermione berdebar keras dan sakit sekali menyadari keadaan detik itu:
Tom Marvollo Riddle telah tiada.
________
Ada yang tau kenapa Tom bisa meninggal?
Wkwkwk
Fans Tom jangan pukulin aku 😢❤ LA❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Amortentia ☑️ | Dramione Series
FanficTitle: Amortentia Author: lisaprly Genre: Fanfiction ● Romance ● Sad ● (little bit) Humor Sequel: Hermione J Granger × Draco L Malfoy Characters by JK.Rowling Cover @googlesearch #1 ronweasley 04/08/18 #1 jkrowling 15/08/18 #1 sweetseventeen 23/08/1...