Pagi masih berkabut. Jalanan lengang, hanya ada suara gemerisik dedaunan dari pohon-pohon di pinggir jalan yang mengisi sepi. Sebuah motor sport merah tua melesat memecah keheningan. Gadis yang menaikinya tanpa ragu mengebut di tengah jalur, seakan waktu akan melibasnya habis jika dia tak bergegas.
Semua terasa baik-baik saja. Suasana pagi yang dingin, matahari yang mulai terbit, dan angin yang berhembus ramah.
Semua baik-baik saja.
Hingga tiba-tiba gadis berambut panjang dengan helm merah itu merasa kepalanya berdenyut nyeri. Ia menahan napas dan meringis. Sesaat, pandangannya terasa memburam. Perasaan dingin yang tak nyaman segera menerpa tubuhnya, membuat kedua tangan yang mencengkeram kemudi motor bergetar tanpa bisa ia kendalikan.
Sial. Apa gue kayak gini gara-gara belum sarapan tadi?
Gadis itu menggeleng pelan, berusaha mengusir rasa sakit di kepalanya.
Ini pusing banget ya ampun ...
Ia kehilangan fokus mengemudinya saat pusing itu makin menghebat. Gadis itu tanpa sadar oleng ke ruas jalan sebelah kanan, di mana sebuah mobil dari arah yang berlawanan tengah melaju dengan kecepatan tinggi pula. Motornya dengan telak menghantam sisi kanan mobil tersebut. Dan si pengemudi mobil yang tak menyangka mendapat 'serangan tiba-tiba' dari gadis itu, panik membanting setir ke kiri.
Menabrak telak pembatas jalan yang terbuat dari kayu hingga roboh.
Suara decitan ban mobil terdengar ngilu di telinga. Disusul dengan dentuman yang keras, saat badan mobil itu tergelincir ke jurang di tepi jalan dan menabrak pohon besar di bawah sana. Lalu meledak.
Motor sport merah gadis itu sudah rebah di jalan. Rodanya berputar sembarangan, dan mesin kendaraan itu mengepulkan asap yang samar. Pengemudinya, gadis berambut panjang dengan helm merah itu ... kini tergeletak dengan darah mengucur dari luka di sekujur tubuhnya. Ia barusan terlempar dengan keras dan terseret belasan meter. Tak bisa didengarnya suara siapapun saat ini. Hanya denging panjang di tengah sakit yang teramat sangat--hingga kemudian .. ia terkulai dengan mata tertutup perlahan.
Lalu sunyi.
Tak ada lagi suara apapun.
Di bawah sana, di dalam mobil honda sport berwarna silver yang barusan meledak dan terbakar, seorang pemuda tergeletak dengan kepala penuh darah dan mata terpejam rapat. Dan wajah pemuda malang itu ... sangat mirip dengan raut wajah si gadis bermotor di atas sana--gadis yang bahkan tidak pernah dia kenal.
Ah. Tepatnya bukan sangat mirip. Lebih tepat jika kita memakai kata serupa.
Seakan pinang dibelah dua.
Tbc.
Yaps, ini dia. Akhirnya muncul juga cerita yang sudah sekian lama teronggok tanpa kejelasan nasib di buku catatan saya. Baru prolog sih ... tapi tetep aja saya seneng banget. Setelah sekian lama berhenti menuangkan ide di kepala ke bentuk tulisan, akhirnya saya bisa nulis lagiii...
Iya, ini tulisan pertama saya di wattpad. Banyak kurangnya? So pasti. Apalagi saya nulis 'cuma' buat nyenengin diri sendiri//meringis. Iyaa habisnya saya nggak pede kalo saya nulisnya buat dianggep bagus sama kalian, para readers.
Ah, udahlah. Nggak usah peduliin curhatan nggak jelas saya barusan... yang penting nih ... gimana pendapat kalian mengenai prolog ini? Cukup gaje kah? Atau ... ngebingungin? Bahasanya aneh? Apapun itu, saya tunggu vomment dari temen-temen okeeeh ....
Salam kenal dari Phiya.
05-08-2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Academy : And The Soul of Yesterday
Novela JuvenilIni tentang Zara dan mimpi-mimpinya. Tentang masa lalu yang memaksa hadir di masa sekarang. Tentang cinta seorang sahabat. Cinta seorang saudara. Dan cinta yang tak pernah Zara bayangkan akan ada di dunia ini. Ia hanya tahu bahwa ia harus berjalan a...