Happy Reading...
"Dia belum bangun?"
"Tunggu saja sebentar lagi,"
Samar-samar ia mendengar suara dari beberapa orang yang berada tak jauh darinya. Tubuhnya terasa sedikit sakit, bau harum yang ia yakini berasal dari bunga-bungaan menyapa indera penciumannya. Ia dapat merasakan bahwa ia sedang tertidur di rumput.
Gadis itu membuka mata perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah pria yang membuatnya pingsan kemarin berdiri dihadapannya. Kemudian disampingnya ada gadis berdress putih dengan mata sipit yang lucu.
"Annyeong," sapa gadis bermata sipit itu. Jisoo tak merespon, melainkan berusaha bangkit dari posisinya.
"Biar kubantu," ujar gadis itu lagi.
"Ini... dimana?" tanya Jisoo setelah melihat sekelilingnya hanya dipenuhi oleh padang rumput yang luas.
"Di dunia kami,"
Jisoo menoleh ke Suho yang masih berdiri dengan posisi angkuh. Tanpa ekspresi, berbeda dengan kemarin yang sangat ramah dan baik.
"Mwo?"
"Wae?" balas Suho.
"Seulgi-ya, tolong temani dia sebentar,"
"Nde,"
Sepeninggal Suho, Jisoo hanya diam dalam posisinya. Sesekali matanya mengenali pemandangan ini. Indah namun cukup misterius, menurutnya.
Tempat seluas ini hanya dipenuhi oleh padang rumput? Yang benar saja, terlalu disayangkan.
"Kau mau bertanya sesuatu?" tanya gadis yang Suho panggil Seulgi itu, seolah-olah ia bisa membaca pikiran Jisoo.
"Eum... Kenapa disini hanya ada padang rumput?"
"Oh, mau berkeliling?"
"Bolehkah?"
"Tentu, tugasku mengenalkanmu pada tempat ini," ujar gadis itu dengan senyumnya. Seolah telah tertular, Jisoo balas tersenyum.
.
"Aku tak menyangka tempat ini ternyata indah sekali," puji Jisoo berulang-ulang sambil menyentuh bunga tulip yang tumbuh subur didepannya. Seulgi yang berdiri dibelakangnya hanya terkekeh kecil.
"Kau tinggal disini?" Jisoo bertanya dengan sedikit menoleh ke Seulgi.
"Eum, iya,"
"Kau gadis musim?"
Seulgi menaikkan alisnya. "Aku? Ah bukan. Disini, masalah yang berkaitan dengan musim di urus oleh lelaki," jelasnya.
"Lalu kau sebagai apa? Oh ya, apa kau satu-satunya gadis disini?" tanya Jisoo penasaran.
"Gadis-gadis disini sebagai penjaga perasaan. Yah kurang lebih seperti itu,"
"Aku tidak mengerti,"
"Bagaimana perasaanmu sekarang?"
Jisoo memegang dadanya lalu berpikir. Tak butuh waktu lama gadis itu menjawab. "Perasaanku lebih tenang dari sebelumnya,"
"Nah seperti itu, intinya jika ada manusia yang berada didekat kami, perasaannya akan baik-baik saja. Tidak ada rasa takut ataupun khawatir,"
"Jadi banyak manusia yang datang kemari?"
"Ani, kau yang pertama,"
Jisoo melongo. "Lalu kelebihan yang kau miliki untuk apa?"
"Untuk koleksi, hehehe..." canda Seulgi lalu terkekeh.
"Ayo berkeliling lagi, masih banyak tempat yang harus kau tahu," ajak Seulgi.Seulgi mengajak Jisoo ke tempat yang jauh lebih indah dari sebelumnya. Ladang bunga tulip yang hampir menyatu dengan ladang bunga aster putih menjadi daya tarik Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Autumn✔
FanficKehidupannya bisa dibilang sederhana namun kenyataannya tidak seperti yang dibicarakan. Kehidupannya begitu rumit jika kau ingin mengetahuinya. Awalnya kehidupannya baik-baik saja dan berjalan normal, namun semuanya berubah ketika seorang namja mis...