Happy Reading...
Daun-daun kering yang membentuk pola mulai melingkari tubuh Sehun yang memeluk Jisoo. Tanpa gadis itu sadari, ia sudah membuat Sehun bahagia hingga daun-daun pun terkena efeknya.
"Hm? Apa ini?" Gadis yang berada di pelukan Sehun bertanya ketika melihat kumpulan daun kering mengelilingi mereka.
"Aku bahagia," bisik Sehun dengan memejamkan mata.
"Wae?" tanya gadis itu dengan penasaran.
Sehun melepas pelukannya dan memegang kedua bahu Jisoo. Pandangan Jisoo padanya terlihat berbinar dari biasanya dan itu membuatnya gemas.
"Kau menggemaskan," ujar Sehun membuat kedua pipi Jisoo bersemu merah. Walau masih ada jejak air mata di wajah Jisoo, itu tidak melunturkan kecantikannya sedikitpun.
"Jis,"
"Hm?"
"Kalau di masa depan aku tak bersamamu, maukan kau bersama yang lain?" tanya Sehun tiba-tiba membuat kedua mata Jiso hampir mengeluarkan cairan bening lagi.
"Sehun,"
"Demi masa depan kita," ujar Sehun.
Jisoo terdiam cukup lama. Ia mencoba mencari kebohongan di manik mata Sehun namun ia tak menemukannya. Hanya terlihat sebuah keseriusan, dan itu membuat Jisoo takut. Takut yang dikatakan Sehun akan menjadi kenyataan. Takut ia tak akan bisa bersama Sehun di masa depan. Takut jika sesuatu akan terjadi pada mereka.
"Apa kau serius?"
Sehun mengangguk mantap tanpa melepas pandangannya dari Jisoo.
Gadis itu mencoba mengumpulkan keberanian untuk menjawab dan berharap bahwa jawabannya ini adalah jawaban yang benar.
"Aku..."
**
Namja tampan itu menghirup aroma manis dari teh madu yang tersaji dihadapannya. Sambil memotong pancake hangat yang baru tersaji beberapa menit lalu, namja itu memulai paginya.
Kedua bola matanya bergerak ke samping, mengarah ke jendela luar cafe yang sedang didatanginya saat ini menampilkan jalanan penuh dengan daun berguguran.
"Pasti dia sudah kembali,"
Bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis beberapa saat kemudian.
"Jisoo pasti senang,"
**
"Aku... ehm. Kau tidak akan kecewa akan jawabanku, 'kan?"
Sehun menggeleng pelan.
"Iya, itu jawabanku, Sehun. Kalau itu demi masa depan kita, aku akan menurutinya,"
Pria itu menarik sudut bibirnya hingga membentuk sebuah lengkungan indah.
"Itu jawaban yang selalu kunanti, Jisoo. Gomawo,"Jisoo tersenyum paksa dan memeluk Sehun. Ia sandarkan kepalanya pada dada bidang Sehun dan memejamkan matanya. Gadis itu mulai menangis tanpa suara.
Ia takut, takut jika semua yang Sehun katakan akan menjadi kenyataan.
Aku selalu takut, Sehun. Takut jika kita tak bisa bersama. Tolong jangan minta aku untuk menjawab pertanyaan bodoh seperti itu lagi, aku tak sanggup.
.
Kini mereka berdua kembali pada posisi awal. Berjalan berdampingan dengan kedua tangan yang melingkari lengan Sehun, Jisoo berjalan sambil menyandarkan kepalanya pada bahu kokoh Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Autumn✔
FanfictionKehidupannya bisa dibilang sederhana namun kenyataannya tidak seperti yang dibicarakan. Kehidupannya begitu rumit jika kau ingin mengetahuinya. Awalnya kehidupannya baik-baik saja dan berjalan normal, namun semuanya berubah ketika seorang namja mis...