Part 30

721 114 25
                                    

Telat update ya😅... Buat yg kangen ff ini, Happy Reading...

Jisoo berusaha tak peduli jika Sehun pulang ke kampung halamannya, karena ia bisa melakukan hal apapun. Walaupun jika ada Sehun disini, namja itu tak pernah melarangnya macam-macam.
Tak pernah melarang makan berlebihan, tak melarang pulang larut malam, tak melarang pergi bersama teman-temannya, dan tak melarang jalan dengan namja. Untuk yang terakhir tentu Sehun tak pernah melarang kecuali jika ada ikatan perasaan.

Sehun sangat sensitif akan hal itu.

Tapi hati Jisoo tak pernah bohong jika ia akan kesepian nanti, entah sampai kapan. Tak ada yang menyambutnya ketika pulang, tak ada yang menemaninya makan, tak ada yang mengucapkan selamat malam untuknya, tak ada yang mengusap rambutnya sebelum tidur, dan tak ada yang memberikannya perhatian lebih.

"Berhenti memikirkan itu," desisnya lalu memukul pelan kepalanya sendiri.

Gadis itu bangun dari tidurnya setelah merasakan hal aneh pada mimpinya, Jisoo terbangun karena tak ingin melanjutkannya tentu saja. Karena di mimpi itu, ia mengalami penderitaan berat.

05.00 KST

Masih pukul lima pagi, waktu yang cukup untuk tidur kembali sampai pukul delapan sebelum ia pergi ke kampus pada jam sembilan menemui dosen pembimbing. Tapi Jisoo takut jika mimpi itu datang lagi, ia pun memutuskan menonton televisi sambil menunggu pukul enam.

"Hoaam..."

Jisoo memencet asal tombol remot mencari channel yang menarik, tapi tak ada satupun saat ini. Lantas ia mematikan televisi dan beralih menuju balkon.

Wush...

Angin berhembus kencang menerpa wajah Jisoo begitu pintu balkon dibukanya. Lantai balkon sedikit basah akibat hujan semalam dan tanaman hias yang Jisoo letakkan di balkon pun masih terdapat bulir-bulir air di daunnya.

"Kau merasa baikan, hm? Maaf ya melupakanmu akhir-akhir ini," Jisoo mengusap daun itu.

"Anginnya dingin, ya,"

Jisoo mengadahkan kepalanya ke atas menatap langit. Tak ada langit kemerahan yang biasa dilihatnya di pagi hari melainkan awan gelap yang mulai berkumpul menutupi langit. Sepertinya hendak hujan lagi.

Gadis Kim itu menguap lalu duduk bersila di lantai. Tangannya berpedang pada pembatas besi vertikal di depannya.
Jisoo merasa bosan.

Haruskah aku membeli hewan peliharaan besok? Pikirnya setelah tak sengaja melihat salah satu penghuni gedung yang sama dengannya keluar dengan membawa seekor kucing berwarna abu-abu. Jisoo pikir tak ada salahnya memiliki hewan peliharaan yang akan menemaninya saat kesepian, lagipula Sehun sedang tak ada kabar saat ini dan bukankah bagus untuk dijadikan teman?

Melihat kendaraan yang berlalu lalang dari atas memang memberikan kesan tersendiri bagi Jisoo. Rasanya perasaan kesalnya ikut terbawa pergi bersamaan dengan perginya satu persatu kendaraan dari jangkauan pandangannya.

Pandangannya terkunci pada sebuah mobil sedan berwarna putih yang terparkir di tempat parkir apartemennya. Jisoo sempat berpikir siapa pemilik mobil itu? Rasanya ia pernah melihat mobil itu sebelumnya, tapi dimana?

Melihat penumpang mobil yang keluar dari kendaraan itu membuat Jisoo mengerutkan kening. Dua orang namja dengan dua orang yeoja yang sangat dikenalinya. Dari cara berpakaiannya, Jisoo tahu keempat orang itu. Taehyung, Jungkook, Lisa, dan Jennie.

"Tumben mereka bersama, tanpa Rose dan Jimin pula. Ada apa?" Jisoo bermonolog sembari menajamkan penglihatannya.

Keempat orang itu bersenda gurau sembari meninggalkan tempat parkir, dan bisa Jisoo lihat bahwa keempat orang itu mulai masuk ke dalam gedung.

Love In Autumn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang