[1] congratulations ; joshua hong

11; you just too damn well

hari ini, lagi-lagi pak yoongi berhalangan hadir. kebetulan kak seungcheol bersedia untuk menggantikan pak yoongi—lagian memang cowok itu bertugas menjadi asdos, kan?

"nah, kemarin saya udah mereview laporan kalian. alhamdulillah hasilnya gak pada ngecewain, ya," kak seungcheol tersenyum simpul diakhir katanya. jujur, lelaki itu sangatlah tampan dengan lesung pipi di pipinya dan kulit putih bersih serta rambut berwarna hitam.

seungcheol menyibakkan rambutnya kebelakang. kemudian beberapa mahasiswi di kelas berteriak dalam hati dan memuji cowok ini dalam diam.

"hari ini ada yang gak hadir?" tanyanya kepada seluruh mahasiswa dan mahasiswi di kelas.

"xu minghao gak masuk, kak." ucap minkyung dari tempat duduknya.

"xu minghao kenapa gak masuk?"

"sakit, kak. dirawat di rumah sakit."

seungcheol kemudian mengangguk, "semoga cepet sembuh, ya. disini ada yang udah ngejenguk minghao?"

semuanya diam dan saling lihat-lihatan. kecuali jun dan minkyung yang mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi.

"ah maksud gue kecuali kalian berdua. ada?"

semuanya tetap diam dan saling lihat-lihatan. seungcheol menyimpulkan bahwa memang teman-teman sekelas mereka ini tidak pernah menjenguk minghao.

"lain kali kalo temennya ada yang dirawat atau sakit, dijenguk, dong. masa gitu aja harus dibilangin? kalian bukan anak kecil lagi yang harus diperintah, kan?"

seungcheol berbicara dengan nada yang santai. tetapi pada setiap katanya ia tekan dan tatapannya juga tajam menusuk.

"kalian ngerti?"

"nger—"

"misi! maaf telat!"

seluruh pandangan beralih dari tubuh seungcheol, langsung ke pada pintu kelas. disana ada sojung dengan mantel biru dongkernya berjalan tergopoh-gopoh menuju meja dosen tempat seungcheol berdiri sekarang.

"kenapa telat, jung?"

"mobil gue mogok." ucapnya datar pada seungcheol kemudian melirik adik-adik tingkatnya yang menatap dirinya penuh kebingungan.

"sama siapa kesini?"

sojung mendecak, "bukan urusan lo."

"gue berhak nanya karena lo telat setengah jam, kim sojung." balas seungcheol penuh penekanan pada kata 'setengah jam'.

gadis itupun memutar bola matanya sarkas, "sama temen."

minkyung dan teman-temannya sempat kebingungan melihat drama di depan. sojung dan seungcheol memang terkenal tidak akur sejak putus. tapi, sekarang mereka sedang berada di dalam kelas untuk mengajar. sangatlah tidak profesional jika mereka membawa masalah pribadi. apalagi ditonton oleh adik-adik tingkat mereka.

minkyung bermain-main dengan ujung penanya sembari menunggu adegan drama di depan sana selesai. kemudian matanya terpaku pada mantel biru dongker sojung.

rasa-rasanya seseorang juga memiliki mantel yang sama. dengan noda kuning di lengan mantel yang sama.

minkyung awalnya mau berpikir positif—menganggap kalau yang memiliki mantel biru dongker bernoda kuning itu bisa saja dimiliki oleh banyak orang di dunia ini.

tapi seseorang dengan mata kucing menengok untuk beberapa saat ke dalam kelas lewat jendela dalam dan kemudian bergegas pergi sesaat mata kucing itu bertemu dengan mata minkyung.