Sama sekali tidak ada sedikitpun rasa sedih yang bercokol di hatiku. Aku happy-happy saja. Aku malah lebih yakin, lelaki yang selalu digambarkan dalam novel, sinetron ataupun film itu tidak ada. Apalagi lelaki seperti tokoh Jack Dawson dalam film Titanic, atau Romeo-nya Shackpare, atau bahkan Fakhri-nya Ayat-Ayat Cinta. Bulshit semuanya.
Jika laki-laki seperti itu tidak ada, maka cinta sampai mati dan cinta sejati pun tidak ada. Dan keyakinanku itu semakin kuat dalam hatiku. Sudah cukup dua contoh hidup yang aku temui. Orangtuaku dan Jemie. Aku tidak butuh tiga contoh hidup.
Seberapa meyakinkannya pun aku menjelaskan pada sahabat-sahabatku bahwa aku tidak apa-apa, tidak patah hati, mereka terus saja meratapi nasibku.
"Kamu yang sabar ya, Ta. Ini cobaan Allah." Ujar Sabrina lembut.
"Yakin aja, Ta, pasti suatu hari nanti kamu akan mendapatkan lelaki yang sangat baik." Kata Ratu menambahkan.
"Biar gue mampusin aja tuh Jemie! Brengsek..." Arin menimpali sambil mengepalkan tinjunya.
Clara dan Bunga hanya terdiam sedih.
"Aku nggak apa-apa, girls. Sumpah. Beneran nih!"
Tidak ada yang menimpali. Mereka semua sibuk meratapi 'kemalanganku'. Beberapa saat hening. Dan akhirnya, Clara mencetuskan ide terburuk yang pernah aku temui.
"Kita jalan-jalan beberapa hari ke luar kota. Untuk merefresh otak kita. Sekalian membantu Cinta melupakan kenangan pahitnya. Gimana?"
Aku tidak terima.
"Apa-apaan sih, Clara? Nggak perlu begituan. Aku nggak apa-apa!"
"Gue setuju." Kata Arin.
"Aku juga banget!" Ratu berseru riang.
Mati aku!
Aku menoleh kearah Sabrina.
"Ide bagus!"
Habis sudah... harapan terakhir, Bunga.
"Cinta nggak setuju, girls..." Akhirnya, ada juga yang membelaku. "Tapi asyik juga sih, jalan-jalan. Ya nggak, Ta?"
WHAT!???
Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Lima lawan satu! Mana menang... aku pasrah. Terserah mereka kemana mau membawaku pergi.
"Kita ke Jawa Timur!!!" Seru Clara berteriak.
Semua melongo.
"Nggak mecing banget sih? Mau lihat apaan di Jawa Timur? Mending kita ke Prancis. Disana kan suasananya romantis banget." Protes Bunga.
"Nggak, nggak... aku nggak setuju kalau kita ke Prancis. Yang ada malah Cinta makin sedih kalau kesana." Kata Ratu tegas.
"Gue sih ngikut aja lah." Arin pasrah.
"Jawa Timur seru kali. Coba aja kalau nggak percaya." Clara memperkuat usulnya.
Sabrina angkat bicara, "Aku setuju ke Jawa Timur. Disana nuansa religiusnya kental banget. Aku pasti betah disana."
Perdebatan lagi. Ah, selalu saja berdebat untuk melakukan sesuatu. Namun, walaupun selalu berdebat, setelahnya kita akan semakin lengket saja. Dan perdebatan kali ini dimenangkan oleh Clara. Jadilah kita akan berangkat ke Jawa Timur.
Ada apaan sih, di Jawa Timur???
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You vs Me
Teen FictionCinta Baginya, cinta itu bullshit, omong kosong belaka. Sampai kapanpun dia nggak akan pernah bisa percaya sama satu kata yang katanya bisa membuat hidup lebih indah itu. Bagaimana dia bisa percaya, kalau Papa dan Mamanya saja suka sekali main seron...