16. Kembali Ke Jakarta

7 6 0
                                    

Senyuman di bibir Tresno seakan tak mau hilang melihat kedekatan Cinta dengan keluarganya. Cinta ternyata gadis sopan dan tahu menghormati orang yang lebih tua. Ayah dan Ibu Tresno terkesan dengan sikap Cinta, apalagi dengan kecantikan wajahnya.

Hari itu, Cinta sengaja untuk datang kembali ke rumah Tresno yang sederhana. Ditemani oleh Ratu, mereka berdua menyusuri jalanan desa sambil ngobrol santai.

"Kamu beneran serius sama Tresno, Ta?" tanya Ratu meyakinkan dirinya.

Sambil terus berjalan, Cinta menghela napas panjang. "Nggak tahu..."

"Kok nggak tahu?" tanya Ratu lagi terheran-heran dengan jawaban Cinta.

"Ya aku belum tahu! Kita berdua terlalu jauh tempat tinggalnya. Aku nggak yakin bisa terus jalan sama dia."

Ratu terdiam. Mereka berdua berbelok ke arah kanan mereka. "Tapi kamu cinta kan sama dia?" Ratu bertanya lagi.

"Ya. Aku cinta sama dia. Apalagi keluarganya sangat baik. Maisaroh, adik Tresno yang cantik itu nganggep banget ke aku. Bersama keluarga Tresno, aku jadi merasakan memiliki keluarga. Aku senang banget bisa bersama mereka."

"Tapi, kita jadi kan, kembali besok ke Jakarta?"

Cinta tidak langsung menjawab. Ada setitik keraguan dalam dirinya.

"Cinta!" seru Ratu menyadarkan lamunan Cinta.

"Eh, iya. Jadi, jadi." Jawabnya tergagap.

Ratu menghentikan langkah kakinya. Cinta menyadari bahwa Ratu tidak lagi ada disampingnya saat dia menoleh kebelakang. Dengan sedikit berlari, dia kembali kebelakang.

"Kenapa?"

Ratu terdiam menatap pemuda yang berada di depan sana, sedang bersama kekasih Cinta.

"Itu..." ujar Ratu menunjuk dua pemuda di depan sana itu.

"Siapa? Tresno? Kenapa dengan Tresno?" Cinta memperhatikan kakasih pertamanya itu dengan teliti, kalau-kalau saja ada yang salah dengan penampilan kekasihnya itu.

Tiba-tiba, dia tersadar. Bukan Tresno yang Ratu maksudkan, tapi...

"Syam???" seru Cinta setengah berteriak. Dua pemuda di depan sana sampai menoleh ke arah mereka. Sepertinya mereka mendengar seruan Cinta.

"Sssshhhh.....jangan kencang-kencang!" kata Ratu mendekatkan jari telunjuknya pada bibirnya.

"Jadi kamu...?"

Tresno dan Syam mendekati mereka. Ratu gugup. Kegugupan Ratu tercium oleh Cinta. Dia malah tersenyum jail padanya.

"Loh, kok tidak langsung masuk?" sapa Tresno ramah. Pemuda itu benar-benar sudah berubah seratus persen sikapnya terhadap Cinta. Jangankan menghina, meninggikan suaranya saja tidak pernah semenjak kejadian di Hutan Katopalangi beberapa waktu lalu.

Cinta tersenyum manis padanya. Cinta dan Tresno sampai lupa, bahwa ada dua orang lain yang berada di dekat mereka.

"Ayo, Ayah dan Ibu sudah menunggu di dalam."

***

Cinta dan Ratu sibuk membantu Bu Ningsih, -- Ibu Tresno -- dan Maisaroh di dapur. Sedang Tresno, Syam, Zainal dan Pak Ridwan – Ayah Tresno -- bercengkrama di depan rumah. Sebentar kemudian, Bu Ningsih menghampiri mereka.

"Tres, bantu Nak Cinta dan Nak Ratu mengangkut nasi dan lauknya. Ayo..." ujar Bu Ningsih ramah.

Tresno langsung bangkit dari tempat duduknya. Syam dan Zainal hendak menyusulnya ke dapur, namun Tresno mencegah mereka.

You vs MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang