BAB 5 - Cerita Masa Lalu

516 30 2
                                    

Anyeong yeroubun !!!

Maleeeeemmmm semua !!!

Aku harap cerita ini bisa memberi banyak pelajaran untuk kita semua

Info update cerita ini biasanya aku post di instagram, jadi kalian bisa follow dulu ya

Jangan lupa juga pencet bintangnya, comment juga ya supaya aku bisa tau pendapat kalian setelah baca cerita ini

SELAMAT MEMBACA
.
.
.

"Kak Shaaa, ini kuenya enak banget, Arzan suka" ucap seorang bocah kecil tujuh tahun seraya menunjukkan kue kering yang ia pegang di sebelah tangan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Shaaa, ini kuenya enak banget, Arzan suka" ucap seorang bocah kecil tujuh tahun seraya menunjukkan kue kering yang ia pegang di sebelah tangan kanannya. Melihat itu Delisha tersenyum sambil mengelus kepala bocah kecil, Arzan. Ia senang hari ini Delisha membawakan banyak makanan dan mainan untuk mereka, tapi bukan hanya karena itu mereka senang tentu saja karena Delisha datang menemui mereka.

Memang setiap 2 minggu sekali jadwal Delisha bersama almarhumah Ibunya berkunjung ke panti,  tapi terkadang jika jadwal kampusnya padat ia akan datang  berkunjung sebulan sekali untuk menemui anak-anak. Jika biasanya dulu ia akan datang bersama sang Ibu, sekarang ia hanya bisa datang seorang diri, oh tidak ia diantar Pak Bimo supir pribadi keluarganya.

Seorang gadis kecil, berusia tujuh tahun berlari menuju Delisha "Kakak boneka ini bagus banget, kemarin boneka monyet Cila udah robek-robek, busanya udah keluar-keluar. Makasih ya udah bawain Cila dan teman-teman mainan yang banyak" Curhat gadis kecil itu pada Delisha, gerakkan tangan dan kepalanya terlihat sangat antusias, begitu bahagia melihat Delisha datang.

"Kalian suka nggak?" Tanya Delisha, tak berapa lama kembali lelehan air mata turun membasahi pipinya. Cepat-cepat ia mengusapnya sebelum anak-anak itu melihat. Ia teringat sang Ibu yang begitu suka datang ke tempat ini.

Sekitar 20 an anak, usia 3 sampai 10 tahun berlari mengerubungi dan memeluk Delisha. Mereka sedang berada di taman depan panti, taman itu kini begitu terawat setelah mendapat suntikan dana dari sang Ibu dan terus dilanjutkan olehnya. Kini panti asuhan Kasih Bunda itu pun sedikit demi sedikit mulai terawat dan nyaman untuk ditinggali, tidak seperti ketika awal mereka datang begitu kumuh dan kotor. Bahkan tak layak huni.

"Kami sayang kak Delisha, sering-sering main ke sini ya kak" ucap seorang bocah bertubuh besar, noda coklat menghiasi bibirnya yang terus menguyah, makanan masih ada di dalam mulutnya.

"Habisin dulu makanannya baru bicara dek haha, kakak juga sayang kalian" tegurnya sambil membersihkan noda di mulut bocah gemuk itu "Nah sekarang waktunya mendengarkan cerita dongeng"

"Asiiiikkk" serentak mereka melompat kegirangan

"Ayo semuanya duduk yang rapi ya" semua anak-anak duduk melingkar, lalu Delisha duduk di tengahnya, mereka fokus mendengarkan Delisha bercerita membaca sebuah dongeng si kancil dan si buaya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang