BAB 10 - Goresan Luka

430 22 0
                                    

Anyeong yeorobun !!!

Hai, maleeeem semua 😇

Apa kabarnya hari ini? semoga kalian baik-baik aja ya

Maaf baru bisa menyapa lagi, kalian sudah pasti tau alasanya kenapa aku baru bisa update lagi kan? Aku yakin kalian bisa mengerti, kalian semua orang baik. Dan sebagai gantinya aku updatenya panjang banget di part ini. Semoga kalian suka ya :)

Kalian udah siap baca part ini kan ? mulai dari sini harus siapin mentalnya ya, aku kasih warning dari sekarang. Siapin tissue dulu boleh, banyakin istighfar juga boleh. Mulai dari part ini udah nggak ada part happy kiyowok lagi. Barengan sama aku jadi detective buat pecahin teka-teki di alur cerita ini mau?

Huhu nangis banget liat jumlah vote
Vote dulu atuh ya

Udah? Oke terima kasih

Semoga hari kalian menyenangkan

Baca Bismillah dulu

SELAMAT MEMBACA

"Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan"

©Story "Dandelion" by sehrishel
.
.
.

Suara deringan telepon mengagetkan Delisha di tengah kebingungannya pada sosok pria di depannya ini, segera gadis itu merogoh kantung celana dan menemukan sumber suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara deringan telepon mengagetkan Delisha di tengah kebingungannya pada sosok pria di depannya ini, segera gadis itu merogoh kantung celana dan menemukan sumber suara.

"Hallo Za"

"Aku di rooftop. Iya aku ke sana sekarang"

Dengan cepat Delisha menutup handphone-nya lalu bergegas hendak kembali ke taman untuk menemui Ahza yang sedang menunggu di sana "Maaf aku harus pergi" pamit Delisha terlihat terburu-buru.

Lain halnya dengan Arkan, ia masih terlihat diam mematung, sorot matanya tak lepas dari Delisha yang sudah mulai berjalan menjauh "gadis itu" gumamnya. Namun tak berselang lama Arkan kembali tersadarkan, melihat Delisha yang sudah pergi jauh darinya, dengan cepat ia berusaha memanggil kembali gadis berambut kecoklatan itu.

"Hei tunggu" panggil Arkan, namun Delisha sudah terlanjur memasuki lift dan menghilang dari pandangannya, ia terus mengejar Delisha, Arkan memasuki lift dan menekan tombol lantai paling bawah, ia ingat sekarang siapa gadis itu sebenarnya.

Sesampainya Arkan di lantai dasar, secepat mungkin ia berlari mengejar Delisha yang sudah berjalan jauh, walau sedikit tergopoh-gopoh karena mengingat kondisinya yang masih belum pulih sepenuhnya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang