BAB 6 - Tak Bertemu Tatap

458 31 1
                                    

Anyeong yeroubun !!!

Bagaimana kondisinya hari ini? Baik kan? Kuharap kalian semua baik-baik saja.

Info update cerita melaui instagram sehrishel jadi kalian bisa follow dulu untuk info cerita ini lebih lanjut

Jangan lupa pencet bintang untuk vote dan comment ya :)

SELAMAT MEMBACA

"Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan"

©Story "Dandelion" by sehrishel
.
.
.

"Mana gadis yang mau kamu kenalin ke Mama? sampai sekarang belum ada kamu bawa ke rumah" tanya wanita paruh baya itu pada sang anak yang sedang asik menyantap makanannya di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mana gadis yang mau kamu kenalin ke Mama? sampai sekarang belum ada kamu bawa ke rumah" tanya wanita paruh baya itu pada sang anak yang sedang asik menyantap makanannya di meja makan. Saat ini mereka sekeluarga sedang menyantap makan siang bersama.

"Perasaan sebulan lalu kamu bilang lagi deketin cewek, nggak dapat ceweknya? ditolak kamu ya?" cerca sang Ibu, benar-benar wanita paruh baya itu sangat kepo sekali soal pendekatan Alvian pada Delisha.

"Gadis siapa Mah?" Tanya sang suami yang baru mengetahui hal tersebut

"Alvian lagi ngincerin cewek Pah, mahasiswinya di kampus. Tapi kayaknya di tolak sih" muka julidnya tak pernah tertinggal.

"Enak aja, Alvian nggak di tolak ya. Deketinnya pelan-pelan, nanti lari anak orang kalau aku tiba-tiba nembak" sanggah Alvian tak ingin terlihat menyedihkan depan orang tuanya. Lagi pula menurutnya ia masih dalam tahap proses pdkt dengan Delisha. Tidak mudah mendekati gadis itu, bahkan Alvian sering kali ditolak setiap menawari atau saat mencoba mendekati Delisha. Tapi tentu saja ia tak boleh putus asa, sudah cukup ia menjadi sad boy dulu, sekarang tak akan lagi.

"Atau Mamah jodohin aja deh sama anak teman Mamah, biar kamu cepet nikahnya"

"Nggak ada jodoh-jodohan ya Mah, Al nggak mau" tolaknya, tentu ia tak mau. Seperti zaman Siti Nurbaya saja pikirnya, ia hanya ingin menikahi wanita yang dicintainya saja.

Mendengar perdebatan Ibu dan Anak itu, Baskara sebagai Suami sekaligus Ayah dari kedua orang yang kini ada dihadapannya, harus segera melerai keduanya jika tidak aka terjadi perang dunia "Sudah-sudah, biarkan Alvian mengejar cintanya Mah, kita sebagai orang tua nggak boleh memaksa" tuturnya

"Tuh dengerin kata Papa, emang Papa gue paling the best lah" acungan jempol ia tujukan pada sang Ayah. Akhirnya ada juga yang membelanya setelah seringkali sang Ibu mencelanya di setiap keadaan. Walaupun Alvian tahu itu hanya candaan Ibunya, tapi tetap saja, ia butuh tameng seperti Ayahnya agar terhindar dari julidan Ibunya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang