BAB 12 - Coba Ingat Kembali

241 20 2
                                    

YANG TEKAN BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH SEMOGA DAPAT JODOH YANG SESUAI KEINGINANNYA. AAMIIN.

Sebelumnya mau ngucapin terima kasih buat kalian yang udah support Dandelion sejauh ini. Sarangheo, temani Dandelion sampai akhir ya. 🤍

Follow instagram aku @nannisafmj dan @sehrishel supaya kalian nggak ketinggalan update-an cerita Dandelion

Follow juga tik-tok aku @wp sehrishel

Semoga hari kalian menyenangkan

SELAMAT MEMBACA

"Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan"

©Story "Dandelion" by sehrishel
.
.
.

Terlihat dari ujung koridor, Delisha mengejar Ahza yang sedang berjalan menuju arah parkiran "Za, aku mau ngomong boleh?" tanya Delisha sembari berjalan menyesuaikan langkah Ahza "Gue sibuk, lagi buru-buru" jawab Ahza yang tampak tak perduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat dari ujung koridor, Delisha mengejar Ahza yang sedang berjalan menuju arah parkiran "Za, aku mau ngomong boleh?" tanya Delisha sembari berjalan menyesuaikan langkah Ahza "Gue sibuk, lagi buru-buru" jawab Ahza yang tampak tak perduli. Ia malas berurusan dengan gadis jahat seperti Delisha, dipikirannya Delisha adalah gadis bermuka dua, sangat berbahaya. Menyesal sekali ia pernah dekat dan berteman baik dengan gadis itu pikirnya.

Sementara Delisha terus menyesuaikan langkah Ahza yang semakin cepat "Sebentar aja Za, kita harus ngomong. Aku rasa ada kesalahapaman diantara kita"

"Bacot, ngomong cepet" Seketika Ahza berhenti, dan menoleh ke arah Delisha. Terlihat dari wajahnya tampak ogah-ogahan.

Tak mau membuang waktu, Delisha memanfaatkan kesempatan yang sudah Ahza berikan "Za, aku ngerasa akhir-akhir ini kamu ngejauh dari aku, ada apa? aku ada salah?" Ia rasa semua orang berubah.

"Sok polos anjir" gumam Ahza malas

"Za.." Ujar Delisha, namun belum sempat Delisha selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara panggilan Ddari Devina.

Entah dari mana datangnya, gadis itu berjalan menuju Delisha dan Ahza yang masih berdiri di tengah koridor "Ahza, yuk takutnya telat, yang lain udah pada nungguin" gadis itu datang lalu merangkul Ahza di depan mata Delisha seolah-olah ingin menunjukkan sesuatu, ya menunjukkan kemenangannya. Gadis dengan surai rambut sebahu itu ingin Delisha tahu, semua orang yang pernah dekat dengan gadis itu pada akhirnya akan menjauh dan memilih dirinya.

"Sha kita duluan ya" pamit Devina tersenyum ramah, tapi jangan lupakan senyum devil sersirat dari sana.

"Za, tapi aku belum selesai ngomong" tahan Delisha

"Hadeh panas kuping gue" jawab ahza yang mulai marah

Pada akhirnya Ahza dan Devina pergi meninggalkan Delisha begitu saja, sedangkan Delisha hanya bisa menarik napas pelan seraya menatap keduanya dari belakang sampai tak terlihat dari pandangan matanya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang