BAB 13 - Sandal Sengketa

252 23 3
                                    

Anyeong yeorobun !!!


YANG PENCET BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH AKU DOAIN SEMOGA URUSANNYA DILANCARKAN, JODOHNYA DIDEKATKAN, HARI INI TIDAK ADA AIR MATA YANG KELUAR DARI  MATA INDAH KALIAN, HANYA ADA PANCARAN KEBAHAGIAAN. CMIWIW 🤍😁

Lama tak bersua ya, kalian masih nungguin kisah mereka nggak sih? 🥲

Hari ini aku update untuk mengobati rindu kalian pada Arkan, Delisha, Alvian, Devina dan si kecil Rumaisya.

Follow instagram aku @nannisafmj dan @sehrishel supaya kalian nggak ketinggalan update-an cerita Dandelion

Follow juga tik-tok aku @wp sehrishel

Semoga hari kalian menyenangkan

Ini aku nggak revisi, tandain typo yaaaa.

SELAMAT MEMBACA

"Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita itu hanyalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan"

©Story "Dandelion" by sehrishel
.
.
.

Hubungan Ahza dan Delisha semakin hari semakin renggang, bahkan Ahza pun secara terang-terangan menghindar dari Delisha dan tak ingin berurusan dengan gadis itu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hubungan Ahza dan Delisha semakin hari semakin renggang, bahkan Ahza pun secara terang-terangan menghindar dari Delisha dan tak ingin berurusan dengan gadis itu lagi. Begitupun dengan Alvian, pria itu sejujurnya masih bertengkar dengan pikirannya sendiri, namun tak elak ia terus menjauhi mahasiswinya itu. Delisha sendiri dalam hati kecilnya merasa sedih, apalagi soal Ahza ia bahkan sudah menganggap Ahza saudaranya sendiri, berulang kali Delisha mencoba dekati sahabatnya itu tapi tetap saja Ahza bahkan terus membentaknya bahkan tak segan mengumpatnya dengan kata kasar.

Sampai akhirnya Delisha memilih diam saja, mau diapa ia sudah berusaha semampunya untuk komunikasi dengan Ahza, tapi masih belum ada titik terang. Biar waktu saja yang menjawabnya, yang ia tahu kebenaran akan menemukan jalannya sendiri. Saat ini ia hanya harus terus menjalani hidupnya dengan baik, berobat  perihal sakit mentalnya, dan harus bertahan tanpa Bunda dan Kenan disampingnya lagi. Satu lagi misinya, mencari tahu siapa Arkan sebenarnya. 

Tiba-tiba Delisha teringat kemarin saat Arkan mengembalikan sapu tangan pemberian almarhum Ibunya. Sapu tangan itu berharga, di sana ada ukiran namannya dan bunga dandelion yang Ibunya jahit khusus untuk untuknya.

Gadis dengan surai rambut kecoklatan itu kini menyusuri lapas, di jam-jam segini ia tahu pasti Arkan sedang di masjid, tanpa pikir gadis itu melangkahkan kakinya menuju masjid untuk menemui Arkan, namun tiba-tiba langkahnya terhenti saat orang yang ia cari kini ada dihadapannya.

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang