~~
Pagi itu, Jessica dengan wajah murung berjalan menuju kelasnya. Tak ada semangat terpancar dari wajahnya. Tak seperti dulu, setiap ia berangkat ke sekolah, gadis itu pasti sudah berlarian mencari teman-temannya.
Sebuah tepukan di bajunya membuat gadis itu menoleh.
"Oy, Jes.."
"Eh..elo Din" pemuda itu tersenyum.
"Kenapa muka lo? Pagi-pagi udah bete aja." Tanya Dino tersenyum geli.
Jessica menggeleng. "Gak apa-apa."
Dino terkekeh, "cewek mah gitu ya. Bete tapi ngomongnya gak apa-apa mulu." Jessica ikut tersenyum, tipis sekali.
"Lo kok akhir-akhir ini beda ya Jes?" Jessica mendongak menatap Dino lalu menatap jalan lagi.
"Gak kok." Dino tersenyum. Jessica tak menyadari, Dino menatap nya dari atas sampai bawah. Gadis itu hanya berjalan sambil menatap kosong lorong sekolah, bahkan ia tak sadar juga jika sesuatu menghalangi kaki nya membuat dia tersandung dan hampir terjatuh.
Beruntung Dino menahannya.
"Jangan bengong Jes" kata Dino.
"Huh? Hng..i—iya" Jessica cukup kaget dengan kakinya yang tersandung tadi. Ini semua karena pikirannya tak disitu bersama raganya. Pikirannya tertuju pada Mingyu yang kenyataannya benar-benar tak sepenuhnya gay. Ia menunjukkan minatnya pada perempuan, padanya. Meskipun itu hanya minat naluri laki-laki terhadap fisik perempuan. Jessica tahu itu sama sekali bukan sesuatu yang dirasakan dari hati, atau yang ia kenal dengan cinta? Mungkin.
"Jes..jes?" Dino terkekeh.
"Eh iya? Hng..sorry. Eh..makasih ya Din." Jessica sontak berdiri tegak lagi dengan kesadaran yang penuh kini. Sebelumnya, ia bahkan tak sadar, kalau kakinya tersandung oleh kaki Dino.
Dino tersenyum tipis, "hati-hati Jes, kalo lo gak hati-hati, lo gak cuma jatoh, tapi bisa lebih parah"
Jessica sedikit bingung dengan perlakuan Dino yang akhir-akhir ini sedikit aneh. Tapi, ia tak mempedulikan nya dan tetap berjalan menuju kelasnya, tapi belum satu langkah pun ia berjalan, matanya sudah menangkap keberadaan seorang pemuda yang berjalan ke arahnya.
Dengan luka lebam di wajahnya?
Jessica melotot, "Jin lo kenapaaaa??!!!!" Tanyanya panik sambil menghampiri Jinyoung dan memegang wajahnya. Jinyoung meringis waktu Jessica menyentuh wajahnya. Tapi, ia hanya tersenyum dan menggeleng.
Jinyoung menggenggam tangan Jessica, "gak apa-apa hehe"
"Gak apa-apa gimana sih? Itu bonyok tau" Jessica terus melempar pertanyaan dan memegangi wajah Jinyoung ngeri sementara mereka berjalan di lorong kelas. Tanpa sadar bahwa Dino masih disitu menatap mereka dengan senyuman miring terlukis di wajahnya.
***
Dalam kelas Jessica, Jinyoung menceritakan semuanya tentang penyebab luka lebam di wajahnya. Mulai dari ia di cegat oleh seorang pemuda yang membawa nya ke sudut belakang sekolah dan menghajarnya tanpa alasan yang jelas.
"Jin, jangan-jangan lo jadi korban salah sasaran gitu?" Mirna berspekulasi sambil mengunyah roti bakar yang ia bawa dari rumah.
Jessica menempelkan beberapa plester di bagian luka Jinyoung, agar tak terkena kotoran dan infeksi nantinya.
"Ehmmm.." Mirna berdeham, entah sebabnya gangguan tenggorokan atau sepasang manusia di depannya. "Ainun mana sih belom dateng, gua ngenes nih"
Beberapa menit kemudian, Jinyoung kembali ke kelasnya. Dan tepat begitu bel masuk, Ainun baru menampakkan batang hidungnya lalu menerjang Jessica sambil menatapnya serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Side of Mr. Gyu • Kim Mingyu
Fanfiction18+ Jesica hanya pelajar biasa. sampai akhirnya ia harus berurusan dengan seorang CEO gay tapi apa benar laki-laki itu gay? apa Jesica bisa lepas dari sisi gelapnya? Start: 9 November 2017 ©Veroronicayo