6 - Gotcha!

2.7K 212 31
                                    

author point of view

Suasana kantor utama PT. MG internasional hari ini terlihat sangat sibuk. Terutama di bagian divisi public relations yang terus menerima terpaan pesan baik melalui panggilan telepon maupun artikel media sosial dan portal berita yang terus menyebutkan nama pemilik perusahaan tempat mereka bekerja itu.

Bahkan pihak keamanan perusahaan telah siaga berjaga di depan kantor tersebut untuk menghalangi para wartawan yang mencoba masuk.

Perusahaan ini adalah perusahaan yang dirintis sendiri sejak nol oleh seorang Kim Mingyu. Bermula dari sebuah usaha kecil hingga akhirnya memiliki 10 anak perusahaan dan cabangnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan kini ia menjadi salah satu dari deretan pengusaha yang paling berpengaruh di Indonesia bahkan di Asia menurut majalah forbes.

Dua hari sudah berita itu menyebar dengan cepat. Ya, berita yang bermula dari sebuah video amatir yang direkam oleh oknum tak bertanggung jawab, lalu menyebar menjadi santapan warga net yang kecepatan menyebarkan informasi nya bisa mengalahkan kecepatan kereta bawah tanah asal negeri sakura.

Hari ini, dimana berita itu masih hangat dibicarakan, seorang wanita lengkap dengan baju formal serta id pass milik wartawan, memasuki lobby. Sempat menjadi perdebatan karena banyaknya wartawan lain yang juga ingin masuk, merasa tak adil dengan hal itu.

Tapi ini berbeda. Wanita itu bukan terlihat ingin mengorek informasi, melainkan ia tertunduk takut merasa bersalah meskipun ia sendiri tak mengerti kesalahan apa yang dilakukannya.

"Silahkan masuk" wanita dengan bentuk tubuh proporsional dan wajah molek mempersilahkan wartawan tersebut memasuki ruangan yang adalah ruangan sang CEO, Kim Mingyu.

Ia masih tertunduk takut dengan ragu-ragu mengucapkan salam hormat.

"Pak, ini dia orangnya. Auna pratiwi " kata salah seorang pria paruh baya yang juga bersama dengan Mingyu di ruangan itu.

Setelah berbalik, dengan aura nya, laki-laki itu mengamati una dengan seksama, dan wanita itu hanya menunduk sopan.

"Bukan dia orangnya"

Baik pria paruh baya itu maupun una mendongak sedikit tergelak.

"Tapi pak, dia benar Auna Pratiwi"

"Iya, nama saya benar Auna Pratiwi pak" sekali lagi wanita itu menunduk sopan.

Mingyu menyunggingkan seringai tipis di bibirnya sambil mengantongi kedua tangannya di dalam saku celana.

"Iya. Saya tahu. Tapi bukan kamu orang yang waktu itu mewawancarai saya." sergah mingyu.

Una tergelak sekali lagi. Ia tahu maksud dari orang di depannya itu. Dan ia sekarang tahu apa kesalahannya.

"Maaf pak. Saya bersalah. Hari itu saya meminta tolong pada teman saya untuk menggantikan saya"

Lagi-lagi Mingyu menyeringai.

"Kamu sadar, apa yang kamu dan temanmu itu perbuat? Kalian menyebut diri kalian wartawan?" tanya laki-laki itu dengan sinis.

Una kembali menunduk. Jari-jarinya meremas celana kain warna cokelat nya.

"Saya mohon maaf pak sekali lagi."

"Suruh dia keluar." Mingyu lalu berbalik menuju meja kerja nya.

Una dibawa keluar tempat itu dengan perasaan yang bercampur aduk. Ia menyesal telah membiarkan semuanya terjadi. Ada satu sisi dimana ia ingin menyalahkan gadis itu, Jesica. Tapi ada satu sisi dimana ia merasa ia lah pecundang sebenarnya.

The Dark Side of Mr. Gyu • Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang