8 - make a decision

2.7K 203 21
                                    


Seorang lelaki masuk ke ruangan besar mingyu setelah pintu terbuka. Wajah lelaki itu terlihat mengeras dengan tatapan mata menyala menatap lelaki yang lebih tinggi darinya. Mingyu yang tersentak itu langsung menghampiri lelaki itu.

"Apa-apaan ini?" bentak lelaki yang lebih pendek.

"Maksud kamu apa? Duduk dulu sayang" kata mingyu sambil merengkuh pinggang lelaki itu. Tapi langsung dihempaskan oleh lelaki itu kasar.

"Kamu mau nikahin bocah itu? Apa maksudnya?" tanya lelaki itu dengan emosi yang kalut.

"Okay wonwoo. makanya duduk dul–"

"Nggak! Jelasin dulu, brengsek"

"I just wanna play around her."

"Crazy bastard"

Wonwoo. Lelaki itu menarik kerah tuxedo mingyu dan mencengkramnya penuh emosi.

"And you wanna play around us? Gua gak suka kayak gini, bangsat" wonwoo hampir melayangkan tangannya memukul lelaki di depannya penuh emosi sebelum lelaki tinggi tersebut menariknya dalam sebuah ciuman dalam. Wonwoo memberontak tetapi tangannya dicengkram oleh lelaki itu. Mingyu. Ia menguasai ciuman itu. Tak membiarkan sedikitpun akses bagi wonwoo untuk bergerak darinya. Mencecap dan menjelajahi seluruh rongga mulut wonwoo, bermain dengan lidahnya.

Wonwoo tak lagi memprotes. Pergerakannya melemah setiap mingyu menguasai tubuhnya. Ia selalu lemah akan sentuhan lelaki itu. Terlebih kini ciuman itu semakin dalam dan mingyu telah mendorong lelaki itu hingga terjatuh di kursi. Membuat posisinya tertindih oleh mingyu.

Lalu seolah ingat sesuatu, mingyu buru-buru melepas tautan bibirnya dari lelaki itu dan menjauh. Membuat wonwoo langsung mengambil oksigen sebanyak mungkin.

"kamu nggak perlu khawatir, pernikahan itu cuma pura-pura." kata mingyu, tapi wonwoo tak menjawab apapun.

"Kamu tahu video kita tersebar kan? i just want to made her paid it up"

"Dengan nikah?"

"Just to ruin her life"

"come on babe, setelah semua selesai pasti aku buang dia" kata mingyu menangkup wajah wonwoo. Lalu mengecup bibirnya sekilas.

Lelaki itu tak pernah bisa mengelak dari segala macam sentuhan dan rayuan mingyu. Meskipun terlihat dingin, tapi hati wonwoo cukup perasa.

"Sure?" mingyu mengangguk sebagai jawaban sambil tersenyum.

"Ayo kita makan siang di–"

"I'm sorry i can't babe. Aku ada janji"

"Tapi sekertaris mu bilang kamu free?" tanya wonwoo menaikkan alisnya.
Tentu saja mingyu tak mungkin menerima permintaan wonwoo, karena siang ini ia telah memiliki janji dengan tamu khususnya, yang telah ia tunggu-tunggu.

"Next time okay?"
Wonwoo tak lagi mempertanyakan apapun pada lelaki itu. Ia mengangguk, lalu setelah mereka berciuman lagi, laki-laki yang lebih pendek itu keluar dari ruangannya. Setelah pintu tertutup, mingyu tersenyum sinis.

************

Jesica berjalan menyusuri lorong kelas, mencari keberadaan kedua sahabatnya, ainun dan mirna. Ketika matanya menangkap dua kepala yang tak asing, ia segera mendekati dua perempuan itu. Kedua perempuan itu membalikkan wajah dan tubuhnya ketika merasakan tepukan dari bahu mereka.

"Gue mau ngomong sama kalian." belum sempat kedua sahabat jesica itu membalas perkataan gadis itu, mereka lebih dulu ditarik dan dibawa ke tempat yang lebih sepi dari keramaian murid lainnya.

The Dark Side of Mr. Gyu • Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang