"Apa maksudmu mendampingi? Saksi apa? Apa yang
Jaehyun lakukan?" Taeyong mulai tak sabar.Doyoung menoleh menatap Taeil yang masih terdiam. "Hyung?"
Taeil menoleh. Saling bertatapan lama dengan Doyoung sebelum berucap, "hubungi ayahmu. Katakan Jaehyun di kantor polisi."
Taeyong menegang. Kedua bola matanya terlihat bergerak gelisah.
Dengan pelan, Doyoung mendekati Taeyong dan meremas jemarinya pelan. "Jaehyun tidak apa-apa."
"Bagaimana kabarmu?""..."
"Ibu?"
"..."
"Apa sudah sehat?"
"..."
"Hyung merasa bersalah meninggalkan kalian."
"..."
"Hyung baik-baik saja."
"..."
"Jaga kesehatanmu."
"..."
"Ya."
Pembicaraan antara kedua saudara itu terputus. Sang adik yang berada jauh dikampung halaman meneleponnya. Memberi kabar mengenai kesehatan sang ibu yang belakangan ini sedang tak baik. Pemuda itu meletakkan ponselnya di meja lipat kecil di atas karpet.
Merebahkan dahinya di genggaman kedua tangannya yang tertumpu di atas meja. Kepalanya pusing saat ini. Bukan karena tugas sekolah yang tak ada habisnya. Namun, berbagai masalah kehidupan yang menimpa dirinya dan orang di sekitarnya membuatnya sedikit merasa terbebani.
Jam dinding dikamar itu sudah menunjukkan angka 11.Pemuda itu, Taeyong, merapikan buku-bukunya, melipat meja kecilnya, dan menyimpan keduanya di tempat semula. Dengan lesu Taeyong menutup tirai jendelanya yang terbuka menampakkan bintang-bintang yang berpendar seperti titik-titik lampu di gelapnya malam.
Menguap beberapa kali dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, tanpa sadar bahwa ke empat kamar yang berada dilantai 4 terang benderang dengan lampu yang menyala. Menandakan bahwa semua penghuninya ada di kamarnya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Moment • Jaeyong ✅
FanficKepindahan Taeyong ke sekolah yang baru menghantarkan ia pada sekelompok siswa yang sangat berpengaruh pada sekolah itu. Ia tidak bisa mengelak, menghindar, bahkan lari dari situasi itu. Jaeyong ft. Johnten, Yuwin, Ilyoung ⚠️bxb;mpreg Original fic b...