"Taeyongie," Ten berjalan agak takut mendekati Taeyong. Menatap sahabatnya bingung. "Apa yang terjadi padamu?"Taeyong bangkit dan berlutut didepan Ten. "Tennie! Bantu aku. Bantu aku meminta pada Johnny agar dia mau meminjamkan uangnya padaku! Aku mohon Tennie. Aku berjanji aku akan menggantinya. Dengan bunga pinjamannya!"
Tangisan pemuda itu semakin mengeras saat tak mendapati jawaban apapun dari Ten. Pemuda itu kembali merendahkan tubuhnya hingga terlihat mencium kaki Ten. Membuat Ten jelas terbelalak tak percaya bahwa Taeyong sampai berbuat sejauh ini.
Jaehyun memandang Taeyong kaget. Bingung. Taeyong terlihat putus asa dan kasihan. Menangis dan memohon hingga berlutut untuk dipinjami uang? Ada apa?
Tak sanggup berlama-lama melihat Taeyong yang terpuruk seperti itu, Jaehyun bangkit dan menghampiri sang pujaan hati."Taeyongie," lirihnya. Diraihnya kedua lengan pemuda itu dan membantunya berdiri.
"Jae…" Isakan pemuda itu belum berkurang. "Aku mohon. Aku akan mengganti uangnya. Darimu atau dari Johnny, akan kuganti berapapun yang kalian minta."
Jaehyun terdiam. Hatinya terasa sakit melihat Taeyong memohon dengan sangat seperti itu. Merendahkan harga dirinya dan meminta-minta. Sungguh berbeda dengan Taeyong yang selama ini dikenalnya.
"Akan kuberikan padamu. Tapi ada apa?" Jaehyun masih belum bisa menerka apapun yang terjadi pada pemuda Lee di depannya itu.
Taeyong menghapus kasar air mata yang masih turun dari kedua matanya. Menarik nafas panjang untuk sekedar menenangkan hatinya yang kalut. "Ibuku…," jeda sejenak. "Beliau mengidap kanker pankreas stadium akhir. Baru saja adikku menelpon. Ibu spedang dalam keadaan yang tidak stabil."
Taeyong kembali menghela nafas berat. Hatinya sesak dan matanya kembali memanas. "Ada beberapa usaha yang bisa dokter lakukan untuk sekedar mengundur waktu. Tapi itu tidak membutuhkan biaya yang sedikit. Kami sudah tidak punya apa-apa lagi. Jadi aku mohon," Taeyong mengangkat kepalanya yang tertunduk dan memandang Jaehyun yang berdiri tepat didepannya. "Mungkin ibu tak punya banyak waktu lagi. Tapi aku dan adik-adikku masih ingin bersamanya."
"Taeyongie…" Ten mendekati Taeyong dan memeluk kedua bahunya. "Kami pasti membantumu."
Taeyong merasa ada sedikit cahaya terang dalam masalah rumit yang dia alami. Kembali air mata turun dari kedua matanya. Membalas pelukan Ten dan menangis lebih kencang. Sungguh. Saat ini yang juga dibutuhkannya adalah dukungan moril dari sahabatnya.
"Terima kasih banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Moment • Jaeyong ✅
FanficKepindahan Taeyong ke sekolah yang baru menghantarkan ia pada sekelompok siswa yang sangat berpengaruh pada sekolah itu. Ia tidak bisa mengelak, menghindar, bahkan lari dari situasi itu. Jaeyong ft. Johnten, Yuwin, Ilyoung ⚠️bxb;mpreg Original fic b...