15. Revenge

94 8 2
                                    

"Irene-ah.....?"

"Tae...?"

Panggilan Taehyung membuat Irene terkejut. Taehyung pun tak kalah terkejutnya. Dia memandang Irene juga yeoja lain di sebelahnya yang Taehyung kenal sebagai Yeri, anggota grup girl terkenal di Korea.

Apa yang membuat Taehyung terkejut bukan saja karena ada Yeri di ruangan Irene sekarang, tetapi juga karena aktivitas yang mereka berdua lakukan.

Bagaimana dia tidak terkejut kalau dia sedang memergoki Irene dan Yeri sedang.....berciuman di sofa? Hati Taehyung berdenyut sakit melihat kenyataan di depannya ini. Sudah jelas alasan kenapa Irene tidak bisa menerima dirinya.

Bisa Taehyung lihat gerak-gerik Yeri tidak nyaman dengan kehadirannya. Hal ini membuat Taehyung ingin cepat-cepat menyelesaikan urusannya.

"Maafkan aku, aku tidak tahu kalau... Ah, aku ke sini untuk meminta maaf padamu untuk kejadian waktu itu...."
katanya lagi membatu di tempat.

Irene bangun dari sofa berjalan ke arahnya dan menepuk pipi Taehyung lembut.

"Lupakan, Tae. Sekarang kau jelas kan, kenapa aku lebih memilih untuk berteman denganmu? Hmm... Kenalkan ini Kim Yeri. Kau tentu sering melihat dia di tv."

Yeri hanya mengangguk singkat pada Taehyung tanpa beranjak dari sofa. Taehyung pun hanya melirik dan tersenyum tawar.

"Aku dan Yeri sudah berhubungan lama sejak masih di Amerika. Appa juga sudah mengetahuinya. Keluarga kami keluarga yang bebas dan berpikiran terbuka. Tapi kami sadar, kami tidak bisa seenaknya bertingkah disini, Tae. Kau tahu, masyarakat Korea masih sangat tabu untuk hal-hal seperti ini. Apalagi Yeri seorang artis. Jadi aku harap kau...." Irene memandang tajam Taehyung.

"Aku paham.." potong Taehyung tahu kemana arah pembicaraan ini, "Tentu saja aku tidak akan memberitahu siapa pun."

Senyum Irene pun terukir.

"Terima kasih. Oiya, aku memutuskan untuk kembali ke Amerika Senin besok. Aku rasa aku tidak akan kembali lagi ke Korea. Untuk penggantiku, aku sudah meminta Appa mencarikannya.."

Hati Taehyung berdenyut sakit kembali. Sungguh sekarang dia merasa sangat bodoh. Menginginkan Irene yang jelas-jelas berbeda orientasi seks dengannya. Dan sekarang dia ditinggalkan pula ke luar negeri.

"Baiklah kalau begitu. Sajangnim tentu akan memilihkan asisten yang terbaik untukku." Taehyung berusaha menenangkan dirinya.

"Maafkan aku juga Tae kalau semua berakhir seperti ini. Sungguh, tadinya aku senang mempunyai teman sepertimu. Tapi aku tidak tahu kalau kau mempunyai perasaan untukku..."

Taehyung terdiam mendengar perkataan Irene. Dirinya kembali memandang Irene dan Yeri bergantian, lalu tersenyum tolol.

"Aku yang meminta maaf, Irene-ah untuk semua yang ku lakukan padamu. Hahhh...aku merasa seperti orang bodoh sekarang.."

Irene yang mendengarnya mengusap bahu Taehyung dan berkata, "Aku harap hubunganmu dengan Jimin-ssi akan baik-baik saja, Tae. Kau tahu sebodoh apa pun dirimu aku rasa kau tetap yang terbaik untuk Jimin-ssi. Kau harus lebih menjaganya, Tae. Jangan sampai dia diambil orang.."

Nada bicara Irene terdengar seperti peringatan. Tapi Taehyung berusaha mengabaikannya. Dia sendiri masih sangat terkejut dengan kenyataan di depannya ini.

"Baiklah, aku permisi kalau begitu. Kurasa ini akan menjadi pertemuan kita yang terakhir, hum? Jaga dirimu baik-baik, Irene-ah. Aku senang bisa berkenalan denganmu." Taehyung mengulurkan tangannya menjabat tangan Irene.

Irene membalas uluran tangannya dan tersenyum, "Aku pun begitu, Tae. Ingatlah untuk selalu menjaga Jimin."

Taehyung mengangguk ke arah Irene lalu Yeri. Yeoja itu tetap menampilkan muka datarnya. Mungkin dia cemburu pada Taehyung, entahlah Taehyung tidak peduli. Dia lekas keluar dari ruangan Irene dengan perasaan semakin bersalah pada Jimin.

I Just Love You - END COMPLETEDWhere stories live. Discover now