33

1.5K 106 27
                                    

Terdapat keheningan yg cukup lama ketika matahari mulai menenggelamkan dirinya. Seperti mengubah taman tersebut, dari taman yg penuh kebahagiaan menjadi taman yg penuh kecanggungan.

Tzuyu dapat merasakan itu, seluruh bagian tubuhnya membeku, tak bisa bergerak seperti tengah diikat 10 tali tambang sekaligus. Seolah ini adalah respon alami tubuhnya ketika tersadar lelaki yg membuat dirinya sebegini canggung sedang berada di satu tempat duduk dengannya.

Lelaki itu masih terdiam dengan sorot mata sendu menatap kedepan.

"Sudah lama tidak bertemu ya, Bagaimana kabarmu?"

Suara halus nan pelan itu berhasil membuat Tzuyu tersentak, membuat perasaan canggung di dirinya berpindah kedalam jantungnya yg kini tengah berdetak sangat hebat.

"B-baik, k-kau?"

"Kacau"

Tepat setelah kata itu keluar, Jungkook menundukkan kepalanya. Mata Tzuyu masih mencoba menatap lelaki di sampingnya dengan lekat. Pikirannya berkecamuk, tak dapat mengerti apa maksud dari perkataan Jungkook barusan. Pertemuan tiba tiba dirinya dengan Jungkook sedikit melambatkan fungsi sel otaknya.

Sampai pada saat lelaki itu menarik nafas dalam dalam dan mulai menatap Tzuyu dengan senyuman tipis.

"Aku baru saja membeli game baru, dan dua hari setelahnya game itu rusak" tersirat nada kesedihan di setiap kata kata tersebut, seolah itu adalah kejadian paling menyedihkan dalam hidupnya.

"Aku jadi sedikit stress ketika mengingat kembali harga game sialan itu"

Tangan Jungkook mengepal, seluruh jiwa dan raganya masih belum bisa merelakan game rongsokan dengan harga selangit itu, sebenarnya. Membuatnya berhasil mencetak record, karena pada saat itu untuk pertama kali dalam 18 tahun dirinya hidup, Jungkook membenci sebuah game.

Atau lebih tepatnya, membenci toko penjual game kecil rongsokan yg ia temukan dipinggir jalan.

Dua duanya.

"Tapi aku baik baik saja sekarang"

Perlahan, senyuman di wajah Jungkook semakin lama semakin membesar. Gerak geriknya pun menunjukkan ekspresi gembira seperti dirinya baru saja didatangi hal baik—

"Terutama setelah melihatmu disini"

—yg berhasil membuat hatinya menghangat, setelah sekian lama tersiksa hanya karena dirinya tak dapat melihat gadis yg benar benar membuat dirinya kacau cukup lama.

Hati Jungkook melega, kemudian dengan penuh perasaan bahagia dirinya mengirim tatapan penuh rindu pada gadis bermarga Chou itu. Meluapkan seluruh perasaannya lewat tatapan sendu dan merasa bersalah.

Hanya sebatas ini, karena Jungkook sendiri tahu kalau Tzuyu sudah punya orang yg siap memeluknya kapanpun gadis itu bersedih.

Dan orang itu bukanlah dirinya.

Kenyataan menyakitkan yg selalu dapat membuat Jungkook membenci menjadi dirinya sendiri.

Tak peduli seberapa bahagianya dirinya hidup.

"Yak!! Jeon Jungkook, beraninya kau datang kesini!!" Suara menggelegar itu datang dari kejauhan, mengundang atensi dua insan yg sedari tadi diterpa kecanggungan untuk menoleh ke sumber suara.

Tak ada ekspresi lain selain terkejut, terutama saat gadis yg tangannya penuh dengan makanan itu mulai datang mendekat dan memukul kepala Jungkook, membiarkan snack yg baru saja ia beli berceceran di tanah.

"Aisshhhh, Kim Yerim apa apaan kau!!!" Jungkook meringis.

"Itu adalah ucapan terima kasih karena sudah menghiraukan perkataanku dan berani datang kesini" Yeri berkata dengan tegas, seperti seorang preman yg tengah memalak mangsanya di pasar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'll Always Be By Your Side • JJK × CTZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang