-بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ-
Setiap manusia pasti mempunyai masa lalu yang buruk. Dan pasti akan berubah, bantulah bukan jatuhkan. Jika kita tak sadar sendiri, sekurang-kurangnya bantulah untuk ia berubah.
Bukankah itu yang terbaikk?
-Zahidaa-
---💓--
Tingg.. Nongg.."Sebentarrr..."
"Nath, kamu udah pulang? Kamu masih marah sama mama??" tanya Anis.
"Gak! Udah ah aku cape aku mau tidurr." ketus Nath.
"Assalamualaikum, Mah,, Papah pulang." Ucap Hamish
"Wa'alaikumsalam, Papah udah pulang? Kok cepet banget sih?" tanya Anis.
Sambung Hamish dengan penuh kegembiraan. "Udah tau pulang cepet ditanya, pulang malem juga ditanya. Apasih maunya Mamah."
"Apaan sih Papah, orang Mamah cuman nanya doang." lirih Anis.
"Iyah deh iya, Papah ngalah, jadi begini Mah, Papah mau bertemu dengan dokter Denii, bahwa kita setuju akan pergi ke pelosok?"
"Ohh, jadi begitu? Jadi Papah setuju?"
"Mah, kenapa? Pasti gara-gara anak itu ya?" ucap Hamish dan melihat istrinya sedikit cemberut.
"Apaan lagi sih pah, aku cape! Aku mau tidur" sambung Nath yang pergi menaiki tangga menuju kamarnya.
---💓---
"Jadi Pak Dokter Hamish sakit bu? Saya baru tau tadi pas ibu bilang, semoga cepet sembuh ya bu, oh iya hampir saya lupa, nama saya Zahida Fatimah Az-Zahra atau orang memanggilnya Ara, saya dokter yang baru dateng dari karawang, dan maaf pula Ara tinggal dulu soalnya ada pasein. Maaf ya bu."
"Iyahhh,, yaudah iyah silahkan, iyah dek Ara" sambung Anis dengan ramah.
"Sungguh sopan, baik, cantik dan masih muda tetapi sudah mempunyai gelar dokter? Mungkin ini yang aku cari untuk menjadi pendamping Nathan, anak semata wayangku yang telah kurawat sejak kecil." Batin Anis yang mengharapkan mempunyai menantu seperti Ara.
---💓---
"Aku putuskan untuk pergi ke pelosok Desa saja, biarkan reuni nanti saja, karena mereka pasti sangat membutuhkanku dan rekan medis." Batin Ara melihat notif grup sekolahnya dulu.
"Ohyaa, aku beli buah-buahan untuk pak Dokter Hamish, dan bahwa aku siap untuk pergi kepelosok desa," sambungnya lalu pergi mencari penjual buah-buahan.
---💓---
"Arghh... Aku bingung mau kemana? Lebih baik aku pulang, makan dan tidur, daripada gua pusing di RS apalagi kalo kebase camp." ucap Nath yang bingung dan melangkahkan kakinya menuju motor untuk menuju rumahnya.
Diperjalanan tak sengaja wajah dari gadis yang diketahui bernama Zahida tersebut terbayangkan jelas oleh pikiran Nathan, mungkin sekedar teringat ataupun mengingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Hanya Untukmu Istriku
EspiritualAku tidak tahu jika engkau mengetahuinya bahwa aku mencintaimu. Ku titipkan namamu disetiap doa didalam shalatku. Ku kirimkan doaku untuk selalu bersamamu kepada-Nya. Ku mencari cara untuk bisa didekatmu apapun itu. Tapi itu tidak cukup untuk bisa m...