°6. Masuk Pesantren🐣°

603 27 4
                                    

-بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ-

Karena Aku percaya bahwa Allah mempertemukan kita, pasti ada alasan tertentu.

-Zahidaaa-
---💓---

           Angin malam yang mengendus merasuk kedalam tulang dan membuat bulu kuduk merinding, seakan butuh penghangatan. Kecewa, bahagia ataukah benci yang Nathan rasakan. Mendengar kabar yang tidak baik, seakan ia tak mampu untuk bangkit.

          Di sebuah cafe ia mendapatkan penghangatan yang luar biasa baginya, yaitu secangkir kopi panas dan suasana yang hangat.

          "Dan apakah kalian tau? Orang yang bersombong diri? Yaitu mereka orang kaya yang tidak mengeluarkan zakat, pemimpin atau penguasaha yang tidak adil dan orang kafir yang bersombong diri!". Suara dari toa Masjid yang bersebrangan dengan cafe yang ia tempati, apakah lokasi cafenya yang kurang memadai, Ntahlah.

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik." (HR. Ahmad)

          Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak dalil al Quran dan sebagai Sunnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela.

         Salah satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong adalah pandangan dirinya di atas kebenaran dan perasaan lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dia sempurna dan melihat dirinya di atas orang lain.

وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ {18}

“ Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menggambarkan orang-orang yang sombong lagi. ”(QS. Luqman: 18)

         Dan ayat lainnya yang berbunyi.
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ

"Sesungguhnya Dia tidak menghubungkan orang-orang yang menyombongkan diri ." (QS. An Nahl: 23)

          Mendengar suara tersebut, ia tak sengaja mengikuti arah dimana suara tersebut terdengar. Lalu terhenti seakan hatinya termagnet oleh suara itu. Yang ia liat hanya seorang bapa-bapa tua yang memakai sorban, peci. Tidak ada yang aneh, tapi mengapa suara darinya itu yang membuat Ia ketempat ini.

         Masjid An-Nur.
         Masjid yang tidak terlalu besar, hanya bangunan sederhana yang dihiasi kubah diatasnya, seakan ia tidak mampu untuk melihatnya, sperti ada sesuatu yang ingin ia katakan, tapi yasudahlah.

           Setelah pengajian malam selesai, ia langsung menghampiri tapi tidak ada keberanian untuknya, lalu ia membuntutinya dari belakang.

          Mengapa bisa? Ya harus, karena pa ustad tersebut memilih berjalan kaki spertinya rumahnya dekat.

           Tak sadar ia kehilangan jejak.

Cintaku Hanya Untukmu IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang