6.

1.2K 262 133
                                    

(Backsound : EXO - My Turn To Cry)

Chanyeol POV

"ASTAGA KYUNGSOO, SIAPA YANG MENYURUHMU MEMBELI LINGERIE?!!!,"

Teriakku di kesunyian malam. Intonasi yang tak mampu ku tahan membuat Halmeoni dan Harabeoji mengetuk pintu. Ketakutan terjadi hal yang tidak-tidak.

Aku belum ingin mengapa-apakan Kyungsoo, Heol.

Astaga.

Jauhkan paralun tidak ingin aku.

Menjijikan.

"Chanyeol? Kyungsoo? Gwaechana?," Halmeoni bertanya dibalik pintu. Kyungsoo menatapku dengan tatapan kosong tanpa rasa bersalah. Sesekali ia kedipkan matanya, dan aku coba membuka mata lebar-lebar.

"Jangan katakan apapun, arra?," Bisikku kepadanya dengan ketus. Ia hanya mengangguk mengerti.

"Anniya, kami sedang bercanda,"

"Astaga, aku kira sedang ada perang didalam sana." Halmeoni menyaut.

"Bentar lagi kita mau perang kok Halmeoni."

Deg!

Aku menoleh secara spontan kepada Kyungsoo, celetukan dari bibir mungilnya itu membuatku menafsirkan hal lain.

'Perang?'

MAKSUDMU?!!!

"YA! KYUNGSOO! SUDAHKU BILANG JANGAN KATAKAN APAPUN!."

****

Author POV.

Dibalik status yang berbeda dengan orang pada umumnya, ia berjalan di tengah lorong yang gelap. Memberikan hawa dingin menjalar tubuhnya, namun tiada yang ia rasakan.

Selain ketakutan.

"Sialan, akan mati yang kedua kalinya aku." Kai mengumpat dengan bola mata yang tak henti menggulir ke kiri dan kanan melihat setiap sudut lorong ini. Lorong ini memang sudah rahasia umum, banyak yang mengetahui bila ia akan di eksekusi.

Kali ini dia yang akan merasakannya.

Tookk..
Tookk..
Tookk..

"Permisi." Kai mohon izin untuk dipersilahkan masuk dibalik pintu tua besar berwarna coklat. Sang Tuan yang didalam hanya menjawab, "Masuklah, Kim Kai."

Deg!

'Astaga, tutur katanya membuat kedua lututku lemas.' Batinnya bersuara. Ingin ia berteriak keras melawan rasa takutnya, terutama kedua lututnya yang tak berhenti bergemetar.

Kriieettt..

"Ann.. Ann..yeoongghaa-"

BRAK!!

"ANJEONG LONCAT!"

Kai berteriak mengeluarkan beberapa patah kata yang sembrono karena terkejut. Ia membulatkan matanya sebari menatap manik mata Jo In Sung yang menajam.

"Jeo..jeoseonghamnidaa.. Jeoseonghamnida," Mohon Kai dengan terbata-bata. In Sung bergerak maju, menghampiri Kai yang mematung dengan kepala yang tertunduk.

"Apa sudah ada kemajuan?," Tanyanya begitu lugas nan tegas. Kai mencoba membuka mulutnya yang sulit untuk berbicara lalu menjawab, "Aku.. Akuu.. Akuu.."

"CEPAT KATAKAN!!."

"Dia masih tinggal di rumah sepasang suami dan istri. Dengan cucunya yang sudah dewasa." Jelas tutur katanya lancar tanpa hambatan.

The cutie snowmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang