Bagian 13

9.1K 1K 131
                                    

Semenjak kepulangannya dari istana, Tae pyung hanya berdiam diri. Banyak hal yang ia pikirkan, entahlah ia merasa semakin khawatir dengan Jaejoong disana. Walau Tae pyung tahu bagaimana anaknya, wajar saja bukan seorang Ayah mencemaskan anaknya?

Tae pyung membuka laci dan mengambil cincin giok milik Putri Min seo yang sempat ia dapatkan dari Min hyun. Mungkin ini memanglah milik Putri Min seo, tetapi Tae pyung sendiri tidak tahu bagaimana Min hyun bisa mendapatkannya. Ia tahu kondisi Min hyun saat itu, ia pun mengatakan tentang Putri Min seo yang mengejarnya dan Putra mahkota Jihoon yang tidak bersalah.

Sebuah sentuhan tangan pun mengejutkan Tae pyung. Ia pun melihat ke arah belakang, ternyata itu Ji won.

"Kau kenapa? Sejak kembali dari Istana kau terlihat aneh." Ujar Ji won.

"Tidak apa." Dusta Tae pyung.

"Jangan membohongiku, aku mengenalmu. Kita sudah bertemu dengan Joongie, lalu mengapa kau seperti ini?" Tanya Ji won penasaran. Tae pyung pun memperlihatkan sebuah cicin Giok kepada Ji won, ia pun mengerutkan dahinya, ada apa dengan cincin itu? Dulu Jaejoong pernah menanyakan cincin itu walau tak ada jawaban.

"Ada apa dengan cincin ini?" Tanya Ji won tidak mengerti.

"Cincin itu aku dapatkan dari temanku di Istana. Go Min hyun, dia seorang anak yang selalu menemaniku main saat aku disana. Suatu hari ia datang dengan kondisi penuh luka, ia mengatakan bahwa Putra mahkota Jihoon tidak bersalah, dan Putri Min seo sedang mengejarnya."

"Mengejar? Putra mahkota tidak bersalah?" Bingung Ji won.

"Ya. Banyak hal yang ada dalam istana yang tidak kita ketahui. Aku hanya takut karena Putri Min seo adalah anak dari selir Heo, Raja sempat mengusir mereka karena Raja melihat secara langsung Selir Heo hendak meracuni Ratu."

"Astaga. Mengapa aku tiba-tiba mencemaskan Joongie?" Ujar Ji won.

"Semoga Joongie dapat menjaga diri. Anak kita mampu melindungi dirinya bukan? Cara berpikirnya cepat, ia pun tidak takut terhadap orang yang akan melukainya."

"Aku tahu, tetapi saat ini ia sedang hamil, bagaimana ia dapat melindungi dirinya?" Tae pyung terdiam sejenak.

"Kita tidak mungkin membawa Joongie kembali, dia sudah menjadi bagian dari istana itu. Jika Putri Min seo tahu aku mengenal Min hyun, aku cemas akan kau, diriku, dan Joongie. Yang aku tahu ia wanita gila." Ji won pun terdiam, baiklah. Ini yang terbaik menurut Tae pyung, ia akan coba turuti.

...

Jaejoong berada di Kantin, tempat favorit dirinya dan kedua sahabatnya. Semenjak hamil nafsu makan Jaejoong benar-benar meningkat. Lihat saja, ia sudah menghabiskan 4 piring omurice dan 3 jus. Yoochun dan Junsu hanya menatap tak percaya dengan sahabatnya.

"Kau ini hamil anak apa Jae? Rakus sekali." Ujar Yoochun, Jaejoong pun mendelikan matanya kepada Yoochun.

"Kau ingin menghina Putra mahkota Chun?"

"Ash! Bukan Putra mahkota, tetapi kau sangat rakus semenjak kau hamil." Jaejoong pun terkekeh, benar juga yang Yoochun katakan.

"Mau bagaimana lagi Chun, rasanya selalu lapar, jika aku telat makan perutku terasa sangat sakit."

"Untung saja kau tidak mengalami morning sick yang terlalu parah Jae." Kini Junsu pun ikut bicara.

"Iya, maka dari itu aku sendiri tak menyadari awalnya bahwa aku tengah hamil." Jelas Jaejoong dengan mengusap perutnya yang sudah membesar. Semenjak hamil Jaejoong selalu mengenakan pakaian yang cukup longgar agar anak-anaknya tidak terusik.

"Sudah terlihat cukup besar rupanya. Ahaha." Ujar Yoochun melihat perut Jaejoong. Jaejoong tersenyum setelahnya. Ia sangat tak sabar menanti kedua anaknya lahir.

The Palace✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang