"To watch is not a question, but to catch is a question"
Ehsan Sehgal
* * * * *
Nihil.
Aku menatap laman hasil pencarian Google itu dengan sebuah tanda tanya besar. Bagaimana mungkin aku tak menemukan apapun tentang Chacha? Padahal dia punya nama unik yang memungkinkan Google menampilkan hasil pencarian yang akurat. Namun, berapa kalipun aku mencoba, data diri yang kutemukan hanyalah Chavelle Yasmila Vondra, siswa kelas X SMU Bhakti Paloma. Tak ada informasi dimana sekolahnya dulu, teman-temannya, apalagi informasi tentang latar belakang keluarganya; seolah Chacha tak punya masa lalu yang terekam di internet.
"Aneh!" decakku heran. Di era milenial seperti saat ini, memangnya ada remaja yang luput dari rekam jejak digital? Maksudku, apa dia tak pernah membuat akun medsos yang lantas jadi fosil digital karena lupa password? Atau, memangnya dia nggak pernah dapat tugas bikin blog atau apalah yang mengharuskan pakai nama asli? Kurasa remaja sekaligus pelajar normal pasti pernah melakukan hal-hal itu setidaknya sekali seumur hidup, yang akhirnya jadi salah satu sumber terbaik untuk mengorek masa lalu seseorang. Namun, Chacha rupanya beda dengan remaja lain di era ini. Namanya betul-betul tak bermuara ke situs apapun—selain ke sebuah akun Instagram dan juga situs sekolah kami.
Penasaran, aku—maksudku, "Keyzia Almahira"—akhirnya mengklik akun Instagram milik Chacha. Untung saja Bianca pernah men-tag akun Chacha di salah foto Silver Girls, jadi aku tak perlu repot-repot mencari profilnya. Lagi-lagi hasilnya membuatku mengerutkan kening semakin dalam. Akun Instagram milik ChaCha, CYVondra, hanya berisi 157 postingan. Namun postingan pertamanya baru dibuat beberapa bulan lalu. Kemungkinan besar akun ini masih sangat baru, atau kalau tidak, postingan-postingan lamanya sengaja dihapus atau diarsipkan untuk alasan tertentu.
Yang makin membuatku penasaran, dari 157 foto itu, Chacha nyaris tak pernah berfoto dengan orang selain genk Silver Girls; seolah genk itu satu-satunya circle yang dia punya. Itupun hanya beberapa foto saja. Sisa postingannya didominasi oleh review singkat buku-buku yang dia baca—genrenya random, btw—, quote-quote, dan postingan absurd lainnya. Kalaupun ada foto diri, paling-paling hanya menunjukkan bagian sepatu, tangan, dan nyaris tak menampakkan foto wajahnya dengan jelas.
Aku lantas memeriksa foto apa saja yang di tag ke akun itu. Walau tak terlalu sering menggunakan media sosial, aku cukup tahu kalau aib dan sejarah seseorang kadang bisa dilihat dari foto yang di tag oleh teman dan kenalan mereka. Walaupun masa lalu Chacha sulit ditelusuri di internet, harusnya dia pernah di tag minimal oleh teman sekelasnya sekarang. Dari sekian puluh murid yang ada di kelas Chacha, masa, sih, nggak ada satupun yang pernah men-tag foto yang aneh-aneh? Aku pasti akan dapat sesuatu!
Namun lagi-lagi aku ternganga. Foto yang di tag ke akun Chacha didominasi oleh cewek-cewek Silver Girls. Hanya ada beberapa foto yang di tag oleh teman sekelasnya, itu pun konteksnya foto ramai-ramai. Tak ada yang istimewa. Tak ada foto yang menceritakan kehidupannya di luar sekolah.
"Ini... serius?" Aku masih tak mempercayai temuanku itu. Kenapa cewek itu begitu misterius? Chacha, siapa kamu sebenarnya?
* * * * *
Kelima cewek Silver Girls itu berdiri mengelilingiku. Bianca berdiri anggun di depanku dengan wajah damainya, sementara Ellen dan Tata—seperti biasa—berdiri di sisi kanan dan kirinya. Tanpa menoleh ke belakang, aku bisa menebak kalau yang ada di belakangku pastilah Genie dan Chacha.
"I already warn you, Karen," kata-kata itu sebetulnya diucapkan dengan nada setenang aliran air. Namun sedikit desisan di ujung kalimat membuatku sadar kalau di ujung aliran air itu ada pusaran yang mematikan. Bianca jelas tak main-main dengan kalimatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[URBAN THRILLER] Vie Asano - Suicide Knot (SUDAH TERBIT)
Mystery / ThrillerSeorang siswi mati. Bunuh diri. Siaran live Instagram-nya saat gantung diri di ruang kelas menjadi viral. Benarkah sesederhana itu? Benarkah kejadiannya seperti yang terlihat? Karen tidak percaya. Anne tidak bunuh diri. Anne tidak mungkin bunuh diri...