The Wedding

1.6K 66 41
                                    

"Yak! Berhenti mencoret gambarku Oppa!"

"Aku tidak mencoret gambarmu Youngsoo, aku mewarnainya.."

"Ish! Pokoknya berhenti mengangguku Oppa! Warnai sendiri gambarku!"

Keributan kecil di bangku belakang membuat Wonwoo menoleh menatap kedua anaknya penuh tanya. "Apa yang kalian ributkan, hm?"

"Lihatlah Appa! Youngwoo Oppa merusak gambarku!"

Youngsoo mencebik, menunjukan gambarnya yang sedikit berantakan karena ulah sang kakak.

"Youngwoo warnai milikmu sendiri  jangan ganggu adikmu.."

Youngwoo, sang kakak yang lebih tua lima menit dari Youngsoo cemberut. "Appa aku hanya mau membantu Youngsoo.."

"Oppa sama sekali tidak membantuku.." Youngsoo menggeleng takzim dengan jari telunjuknya yang bergerak ke kanan dan ke kiri secara bergantian.

"Tentu saja Oppa membantumu."

"Tidak, Oppa justru merusak gambarku."

"Gambarmu memang sudah rusak dari awal." Youngwoo mengangkat gambar miliknya, menunjukkannya pada adik dan Appanya secara bergantian. "Wortel itu warnanya orange dan milikmu itu merah, jadi Oppa membantumu menambahkan warna kuning."

Pengetahuan kecil dari sang sulung membuat Soonyoung terkekeh di kursi pengemudi, anak angkatnya terutama Youngwoo itu begitu pintar walau usia keduanya baru menginjak enam tahun, bahkan bahasa yang mereka gunakan sangat baik.

"Tapikan ini gambarku Oppa, bukan milik Oppa." Youngsoo mencebik hampir menangis, "Abeoji! Oppa mengangguku!"

Wonwoo menggeleng sembari terkekeh melihat anak perempuannya yang hampir menangis itu tengah mengadu pada suaminya.

Diantara keduanya Youngsoo paling dekat dengan Soonyoung karena gadis kecil itu begitu manja, dan Soonyoung juga begitu memanjakannya. Lain halnya dengan Youngwoo yang terlihat begitu menghormati dan mengagumi Soonyoung dan pernah bercerita bahwa anak laki-lakinya itu ingin tumbuh seperti Abeoji Soonyoung. Jadi anak itu berusaha keras tumbuh dengan baik dan menjadi dewasa.

"Sstt.." jari telunjuk Youngwoo mendarat tepat di bibir Youngsoo. "Diamlah, Abeoji sedang menyetir. Maafkan Oppa, nde?"

Youngsoo cemberut, membuang pandangannya ke kiri, enggan menatap sang kakak. Membuat Youngwoo menghela napasnya dan meletakan buku gambarnya di sisi kanan tubuhnya.

"Masih jauhkah tempat pernikahan sahabat Appa?"

Wonwoo menoleh, menatap Youngwoo yang tengah menatapnya. "Sebentar lagi, apa Youngwoo mulai lelah?"

"Tidak."

Wonwoo tersenyum singkat. "Tidurlah jika mengantuk, nanti Appa bangunkan."

"Nde, Appa."




"Sstt.."

Youngwoo menoleh, mendapati sang adik yang menirunya, meletakan jari telunjuknya pada bibir. "Oppa tahu tidak?"

Alis Youngwoo berkerut bingung, mendengar sang adik yang berbicara sambil berbisik, tapi dirinya ikut melakukan hal yang sama. "Tahu apa?"

Youngsoo memberi kode sang kakak untuk mendekat, membisikan sesuatu di telinga sang kakak.

"Tahu darimana kamu?"

"Aku melihat Abeoji menangis dipelukan Appa semalam dan mendengar kalau sahabat Appa itu mantan pacar Abeoji."

Youngsoo menggeleng kuat-kuat membuat rambutnya yang terkucir dua bergerak-gerak mengikuti gerak kepalanya. "Aku pikir sahabat Appa itu orang jahat!"

HoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang