Start Line (4)

315 61 9
                                    


Author's POV

Setelah membanting pintu kamar, Jinyoung menangis terisak..ia mengusap pipinya yang masih terasa perih. Tapi tamparan di pipinya tidak seberapa dengan perih di hatinya.

Baru kali ini ayahnya menampar pipinya seperti itu, belum lagi sikap ayahnya yang merendahkan kekasih tercintanya itu.

Jinyoung membela Jaebum bukan karena dia pacarnya, tapi menjadi anak broken home itu apa salahnya ?? Jaebum tidak pernah membuatnya menjadi anak nakal seperti yang ayahnya katakan. Jaebum tidak pernah melakukan hal-hal aneh seperti merokok atau narkoba. Apa salahnya jika ia mencintai anak broken home ?? apa salahnya ia mencintai Jaebum???

Semua yang terjadi malam ini membuat kepalanya pusing, hatinya sesak. Rasanya ingin keluar dan kabur dari rumah ini untuk sementara. Ia butuh ketenangan..

To : my Bummie

Kamu udah sampe rumah ?? jemput aku di taman komplek rumah bisa ga ??


Jinyoung menyeka air matanya, ia bangkit dari tempat ia duduk dan mengganti bajunya. Berharap Jaebum membalas pesannya, Jaebum malah menelponnya .

"hey..kamu kenapa ?? tumben malem-malem keluar??"

"ga dimarahin pak RT ??" tambah Jaebum dengan nada bercadanya.

"jangan banyak tanya..mau jemput apa ngga ?? kalau ngga aku ketempat kamu sendiri aja!" mendengar nada bicara Jinyoung yang berbeda, Jaebum tahu jika sedang dalam kondisi tidak baik.

"okay sayang.. nanti aku jemput. Kamu hati-hati ke tamannya !" Jinyoung segera mematikan sambungan teleponnya.

Dengan wajah yang masih merah dan sembab, Jinyoung mengunci pintunya dan menahannya dengan kursi agar tak ada yang bisa masuk tak terkecuali orang tuanya.

Ia membuka jendela kamar dan segera menaiki dinding..walau ia takut ia tak mau banyak berpikir. Stelah berhasil ia segera berjalan cepat menuju taman.


Jaebum's POV

Mendengar dari suaranya yang aneh dan isak tangisnya, aku tahu jika Jinyoung baru saja menangis. Ia bahkan sedikit membentakku..

Tapi bukannya aneh, tak biasanya dia keluar malem-malem begini..ayahnya sudah jelas melarangnya keluar. Tapi aku tak mau banyak bertanya.. aku harus menyusulnya segera.

Aku mengambil jaket dan kunci motorku..

"mau kemana kamu ??" tanya bunda yang masih duduk di depan tv.

"em.. aku mau keluar dulu bun..buru-buru"

"hati-hati!"

"iya"

Aku mengeluarkan motor dari parkiran dan melesat menuju taman.

Saat aku sampai di taman, aku melihat Jinyoung sedang duduk di salah satu kursi taman, Di bawa sinar lampu taman yang sedikit redup.

Aku menyapanya "hei..." ia tak menjawab, aku duduk di sampingnya.

"sayang..kamu kenapa ?? kamu ga kenapa-napa kan ??" aku menarik dagunya. Tiba-tiba ia membenamkan kepalanya di dadaku dan menangis.

"hikksss..hikksss" airmata Jinyoung membasahi bajuku, aku tak masalah.

"hei manis.. ada apa hmmm ?? mau cerita padaku ??" aku mengusap bahunya. Ia masih tak menjawab, jadi kubiarkan ia menangis sepuas hatinya.

IF I MET YOU IN ANOTHER UNIVERSE[ jjp/√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang