Im the One 1 (jjp)

1.3K 142 40
                                    

Author's POV

Jinyoung sedang duduk di kursi belakang counter saat tiba-tiba lonceng pintu kafe berdering. Dengan sigap ia berdiri dan siap menerima pengunjung kafe.

"Selamat datang!!" ucap Jinyoung semangat.

"Saya Park Jinyoung akan menjadi pelayan-" perkataan Jinyoung terhenti saat melihat seorang laki-laki berpakaian kemeja lengkap, tampan dengan rambut ditata ke atas. 

"Melayani anda..a-apa ada yang bisa saya bantu ??" Jinyoung gugup ketika laki-laki itu tersenyum padanya.

"iya..aku ingin memesan satu meja dengan 4 orang" Jinyoung mengangguk.

"silakan.. Tuan bisa ikut saya" Jinyoung menuntun laki-laki itu menuju satu meja di sudut ruangan kafe. Jinyoung bertanya pada laki-laki itu jika ia akan segera memesan menu atau tidak. Tapi ia menjawab tidak karena mau menunggu yang lainnya. 

"Tuan bisa memanggil saya jika membutuhkan sesuatu.." ucap Jinyoung membungkuk lalu izin pergi.

"Hey Jinyoung!" bisik pelayan lain disampingnya.

"apa Jackson ??" 

"bagaimana bisa kau berbicara santai seperti itu dengan laki-laki disana tadi ??" Jinyoung mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"memang kenapa ??"

"oh  my God..oh my Stress Jinyoung..dia itu salah satu orang terkaya di Korea !!" Jackson menggerakan tangannya karena gemas.

"lalu jika ia orang terkaya apa yang harus aku lakukan ??" tanya Jinyoung dingin.

Jackson memutar matanya "kau tahu..kondisi keuanganmu kan sedang buruk..iya mungkin kau bisa meminta bantuan padanya ?" Jacskon menggerakan alisnya naik turun.

"shut up Jackson..jika yang kau maksud meminta bantuan adalah menjadi jalangnya..aku tidak mau. Aku lelah di pakai lalu di buang begitu saja Jackson.."

"aishh..aku tidak bilang jika kau harus menjadi jalangnya kan ?? lagipula melihat sepertinya ia tidak akan membuang dirimu begitu saja" Jackson mengedipkan matanya.

"jika kau tidak sadar..ia terus saja menoleh ke arahmu secara diam-diam. Sepertinya ia suka padamu!"

"stop mengatakan hal yang tidak mungkin Jackson..bukankah kau sendiri yang bilang dia itu Milyarder. Jadi ia tidak mungkin suka dengan aku yang miskin ini"

"terserah kau saja..tapi aku yakin setelah ini ia akan meminta nomormu! bye..aku harus bekerja lagi!" Jinyoung menghela nafas dan melirik ke arah laki-laki tadi. Ia masih menunggu teman-temannya.

Tiba-tiba bell pintu berdering lagi dan masuklah dua orang perempuan dan juga satu laki-laki. Sudah menjadi tugas Jinyoung untuk menyambut tamu yang datang. Ternyata orang yang baru datang tadi adalah teman dari lelaki kaya itu. 

Mereka segera memesan makanan dan juga minuman. Cafe tempat Jinyoung bekerja memang bukan kafe biasa. Orang dari kalangan atas selalu hilir mudik masuk dan keluar dari sana. Ia tidak kaget melihat penampilan mereka datang dengan mobil mewah lalu pulang dengan mobil lain.

"haah hari ini ramai sekali..padahal ini masih sore" keluh Jinyoung sambil melihat jam yang baru menunjukan pukul 4 sore. Ia melenguh saat menyadari jika  waktu bekerjanya masih tersisa 4 jam lagi.

Jinyoung sibuk dengan pikirannya saat atasannya memanggil "Jinyoung-ah !!" Jinyoung tidak mendengar.

"JINYOUNG-AH !!" Jinyoung melompat dari kursi dan segera berlari "i-iya boss ?" Laki-laki paruh baya itu hanya menggeleng.

"kau kenapa?? kau sakit ??" tanyanya, Jinyoung menggeleng.

"lalu kenapa ??"

"aku hanya sedang memikirkan sesuatu boss"

IF I MET YOU IN ANOTHER UNIVERSE[ jjp/√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang