Setelah memakan waktu yang cukup lama, akhirnya Jisoo dan para kru sampai juga di daerah pantai yang akan mereka gunakan untuk syuting.
Saat bangun tadi, Jisoo merasa terkejut karena ia tidur di bahu Taeyong. Taeyong sih bilangnya nggak apa-apa, tapi dia kan jadi merasa tidak enak.
Jisoo dan Taeyong kini sedang duduk di sebuah café Bersama kru untuk mendengarkan arahan syuting untuk hari ini.
"Hari ini kalian akan syuting tanpa script seperti kemarin. Kalian akan jalan-jalan di sekitar pantai dan kebetulan nanti malam akan ada festival kembang api. Jadi kalian akan ke sana juga," jelas seorang kru.
"-Nanti kamera kecil akan dipasang di baju kalian. Jadi penonton seolah-olah berkencan dengan salah satu dari kalian. Jangan gugup dan anggap saja ini seperti kencan sungguhan, oke?" lanjutnya. "Ada pertanyaan?"
Jisoo mengangkat tangannya," Anu- maaf, Pak. Saya kan baru pertama kali ikut syuting seperti ini. Saya mau tanya, memangnya tidak apa-apa syuting di tempat umum seperti ini? Maksud saya... kan Taeyong sedang naik daun."
"Kamu tidak perlu khawatir. Kami sudah menghubungi pengelola dari tempat-tempat yang mungkin akan kalian kunjungi. Nanti kami yang akan menghimbau agar tidak menyebarkan spoiler. Tapi kalau misalkan ada fans yang meminta foto Bersama atau yang lainnya, tanggapi saja. Itu bias menjadi gimmick untuk menaikkan hype video klipnya nanti," jawab si kru.
Gimmick.
Yah, apa yang diharapkan Jisoo di sebuah dunia entertainment.
Setelah mengganti pakaian mereka, Jisoo dan Taeyong kini telah ditinggalkan berdua saja oleh para kru. Sebenarnya tidak benar-benar ditinggalkan sih, karena mereka akan mengikuti mereka dengan sembunyi-sembunyi.
"Kamu mau kemana dulu, Jis?" tanya Taeyong.
"Ke pantai dulu, yuk?"
"Boleh. Jalan aja, ya? Kan katanya deket,"
"Oke."
Taeyong tiba-tiba mengulurkan tangannya dan membuat Jisoo bingung.
"Kenapa, Yong?"
"Gandengan, dong! Kan kita lagi kencan."
Taeyong tidak menunggu Jisoo menjawab dan langsung meraih tangannya. Taeyong tersenyum padanya. Butuh beberapa detik sampai Jisoo tersipu saat menyadari situasinya.
Mereka pun keluar dari café dan berjalan menuju pantai dengan tangan saling bertautan.
🍂
Jalan menuju pantai tidak terlalu ramai. Mungkin karena ini bukanlah hari libur. Jadi hanya ada para penduduk lokal saja dan tidak terlalu banyak wisatawan.
"Panas banget nggak sih, Yong?" tanya Jisoo sambal menutupi wajahnya dengan tangan berusaha menghalau sinar matahari yang menyilaukan.
"Iya, nih," jawab Taeyong. "Beli topi dulu yuk, Jis?"
Taeyong menunjuk sebuah toko yang menjual banyak kebutuhan sandang.
Jisoo mengangguk,"Yuk!"
Mereka masuk ke dalam toko dengan disambut seorang wanita muda yang bertugas sebagai pelayan toko.
"Selamat datang! Silahkan masuk. Mau mencari apa?" tanya si pelayan dengan ramah. Tapi matanya tidak berhenti menatap Taeyong dengan kagum.
"Mau cari topi, Mbak." Jawab Taeyong.
"Oh, bagian topi di sebelah sini, Mas. Silahkan dipilih-pilih. Tapi sepertinya kalau mas yang pakai pasti bagus semuanya," kata si pelayan entah untuk promosi atau menggoda Taeyong.
Taeyong hanya mengikuti si penjual sambal menarik tangan Jisoo agar mengikutinya.
Jisoo kesal. Itu mbaknya nggak liat apa ya kalau mereka jalannya gandengan dari tadi? Sepertinya mbaknya juga tidak menghiraukannya dari tadi.
"Sepertinya yang ini cocok, Mas," kata si penjual sambal berusaha memakaikan topi tersebut ke kepala Taeyong.
Taeyong menolak secara halus dengan cara mengambil topi tersebut dari tangan si penjual dengan tangannya sendiri.
Jisoo mendelik. Ini mbaknya ganjen banget sumpah!
Jisoo pun memeluk lengan Taeyong dan menarik Taeyong untuk mengikutinya.
"Sayang, topinya yang itu lucu, deh! Kita couple-an yuk!" kata Jisoo. "Cobain deh!"
Jisoo menyodorkan topinya untuk Taeyong pakai seperti yang dilakukan oleh si penjual tadi. Tapi bedanya Taeyong menunduk untuk menyamakan tingginya dengan Jisoo agar dia bias memasang topi tersebut.
"Tuhkan, lucu!" puji Jisoo. Ia kemudian mendongakkan kepalanya untuk menatap Taeyong. "Pakein juga dong, Yang!"
Taeyong memakaikan topi di kepala Jisoo sambil senyum-senyum kesenengan soalnya dari tadi dipanggil 'sayang' sama Jisoo.
Jisoo menatap kaca yang ada di dekatnya. Lalu menatap Taeyong lagi.
"Cantik, kan?" tanya Jisoo sambil bergaya menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.
Muka Taeyong sedikit memerah saat melihatnya. Gemes.
"Kapan sih kamu nggak cantik, Yang?"
Kini giliran Jisoo yang merona, sedangkan si pelayan menatap dengan jengah kemesraan di hadapannya.
"Yaudah yuk dibayar! Kan kita masih mau ke tempat lain."
Mereka pun menuju kasir untuk membayar dan segera keluar dari toko tersebut. Si pelayan masih menatap Jisoo dengan kesal. Tapi toh apa peduli Jisoo?
🍂
Terharu banyak yang pengen Echan sama cewek cantik macam Somi atau Nancy. Kalian pasti sayang banget sama Echan ya sekarang? Wkwk.
Tapi sampe beberapa chapter ke depan spesial Taesoo. Iya, akhirnya di book ini ada Taesoo moment nya juga. Wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Perifimos ; taesoo ft. haechan ✔
FanfictionHaechan yang ikut Indonesian Idol, kok Jisoo yang terkenal? a family story