TTU 12

307 68 6
                                    

Sorry for typo...

ŤŤÜ

Sejak saat itu, aku selalu merasa semakin dekat dengan orang-orang di sekelilingku.

"Sudah lihat paket yang kukirim?" tegur Gon yang menepuk bahu Taehyung. Membuat pria itu menghentikan lamunannya.

Taehyung mengangguk kecil dan tertunduk cukup lama.

"Ada masalah?" tanya Gon penasaran.

Taehyung menarik wajahnya dan menatap lurus ke depan.

"Kau bilang, ada tugas baru untukku dua hari yang lalu. Untuk apa dan siapa, dan berapa bayaranku?" tanyanya kecil.

Itu yang Gon suka dari Taehyung, selalu ke intinya. Gon merogoh saku jaketnya, mengeluarkan sebuah amplop coklat. Taehyung menerimanya dengan santai. Lalu merobek amplop itu untuk melihat isinya.

Perlahan, ia menarik isinya yang tak lain beberapa lembar kertas, uang? Bukan.

Melainkan sebuah gambar. Target Taehyung berikutnya. Yang harus dia habisi dalam semalam.

"Kau ingat alasan yang pernah aku katakan?" tanyanya lagi. Alih-alih menjawab, Taehyung justru terkejut ketika melihat gambar itu adalah pria yang dia temui di taman ketika bersama Sooji.

"Dia terlalu membahayakan. Dia sudha menangkap satu sniper kita. Jadi boss mau, kita harus menghabisi dia dengan cepat."

"Tapi, Gon. Apa ini tidak berbahaya, dia anggota kepolisian. Aku tidak yakin, kalau aku ...," sebelum melanjutkan ucapannya, Taehyung mengingat betapa miripnya Jungkook dengan kakaknya.

"Sejak kapan seorang V putus asa begini?" nyinyirnya dengan merangkul bahu Taehyung.

"Baiklah," lirihnya, terpaksa.

Sejujurnya ini adalah satu-satunya target yang paling sulit harus dia lakukan. Jungkook, polisi muda itu terlalu mirip dengan kakaknya. Bahkan namanya pun sama, Jungkook. Jeon Jungkook! Tempat dan tanggal lahirnya pun sama. Ketika dia mulai mau menyelidiki siapa Jungkook, dia justru diharuskan menghabisi pria itu lebih dulu. Apa boleh buat.

.

"Suzy! Kau ... aku merindukanmu," lirih Taehyung dengan sedikit berkaca-kaca. Ia menatap poto Suzy ditangannya.
"Ingat aku secepatnya, aku mau semuanya segera berakhir ..."

Drettt! Dreettt

Taehyung terkerjap, lalu memalingkan wajahnya tepat ke ponselnya yang bergetar di atas kasurnya. Sebuah panggilan suara dari Sooji. Ia antusias dan langsung berdiri mengambil jaketnya.

"Mau bertemu denganku?" Sahutnya secepat kilat. Suzy yang berada di seberang sana hanya mengerutkan dahinya dan bertanya-tanya.

"Da-dari mana kau tahu?"

"Ayo, kita bertemu di Soju Bar." ajaknya. Lalu bergegas pergi, mengakhiri panggilan dari Suzy secepat kilat.

Ia mengambil kunci motornya, lalu pergi keluar mengendarai kendaraan beroda dua yang ia beli satu tahun lalu itu. Ia meraih sebuah helm yang tergeletak di dekat pintu dan langsung ke garasi rumahnya. Mengeluarkan motor pribadinya dan meluncur pergi.

.

"Mau kemana, Ji?" tegur Jungkook.

"Membuat satu strategi tepat. Itu yang kalian minta, kan?" ucap Sooji dengan nada malas. Lalu memalingkan wajahnya ke pintu.

"Ini demi kebaikan kita semua. Semoga sukses, Ji. Fighting!" ucapnya. Memberi semangat dengan tangan mengepal ke atas dan jangan lupakan senyuman manis milik Jeon Jungkook itu.

The Truth Untold Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang