Act 7: Armin Arlelt

916 99 17
                                    


:Sebelumnya:

"Con—selamat tinggal."

"Eren..." balas Connie, terhenyuh.

"Kurasa, aku akan—remedial."

Matanya berkaca-kaca. Bibirnya ia gigit. Dramatis.

Sayangnya Connie cuma melambaikan sapu tangan selamat tinggal dan tidak memeluknya sesuai ekspetasi Eren. yah. Sudahlah.

.

.

.

.

.

Live on Weirdos

Shingeki no Kyojin (c) Hajime Isayama

Rate T+

Warnings : AU, OOC beneran, Typo(s), non-baku, Parodi, RivaEren, Possibly harem!Eren

.

.

.

.

.

:Act 7 – Armin Arlelt:

Di hari yang cerah ini, Eren, Armin, Connie dan Jean malah harus bahu-membahu merenovasi sedikit kamar mereka—yang tadinya cuma kamar Armin dan Eren saja. Sebagai permulaan, Jean dan Eren sudah mulai menyusun tumpukan baju dan mengakali bagaimana caranya agar baju-baju mereka bisa muat untuk satu lemari. Berhubung tiap kamar hanya di fasilitasi oleh dua lemari dan dua ranjang, Eren pun berpikir keras.

"Jean—ukuran bajumu apa?"

"L. Memangnya kenapa?"

"Connie, ukuran bajumu?"

Connie yang sedang menggeret koper bajunya dengan muka berurat menjawab sambil ngos-ngosan.

"B-Bajuku—L."

"Oke. Connie ukuran M." Klarifikasi Eren

"OI! KUBILANG L!"

Eren tidak menanggapinya.

"Satu lemari akan diisi oleh percampuran baju dua orang. Masalah muat atau tidak sebenarnya masih bisa diakali. Yang jadi masalah—"

Eren membuka pintu lemari bajunya dengan kasar.

"—Lemari ini tidak punya sekat, benar-benar seperti kotak kosong."

Jean mengangkat alis.

"Lalu memangnya kenapa kalau lemari ini bukan seperti laci-laci?"

Eren membuat wajah yang serius.

"Masa begini saja kau tidak paham? Memangnya kau bisa jamin kalau pakaian kita tidak akan tercampur? Yah—kalau pakaian yang tertukar sih sebenarnya tidak terlalu jadi masalah tapi kalau sampai kolorku terpakai olehmu bagaimana?"

Jean menggeram.

"Enak saja! Mataku masih bisa membedakan kolormu dan kolorku sendiri tahu!"

"Oh ya?" Eren menantang, "Coba kucampur kolor kita dan bedakan—"

"JANGAN, BODOH!"

dengan cepat, Jean mencegah tangan Eren sebelum terlambat. Sungguh—ia tidak mau aroma pakaian dalam Eren mencemari pakaian dalamnya yang suci.

Live on WeirdosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang