Live on Weirdos
Shingeki no Kyojin (c) Hajime Isayama
Rate T+
Warnings : AU, OOC beneran, Typo(s), non-baku, Parodi, RivaEren, Possibly harem!Eren
.
.
.
.
.
:Act 10 – Probably Secret:
Eren terperanjat saat pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Ia yang tadinya sedang berkutat di meja dan membaca buku dongeng berbahasa Inggris, lantas beranjak dan membukakan pintu untuk siapapun-yang-ada-disana.
"Oh—kalian."
Eren hanya menaikkan sebelah alisnya dan menahan badan pintu sementara dua sosok yang nongol di depannya hanya nyelonong masuk tanpa di suruh.
"Baru balik? Jam makan siang tadi kemana? kok gak keliatan—" Eren mulai nyerocos panjang lebar. Matanya sembab karena berkali-kali nguap dan mengeluarkan air mata, "Dari tadi aku sendirian disini, membosankan sekali."
"Jangan manja lah."
Yang paling jangkung menanggapinya datar. Eren sudah berkedut sebal namun sosok bermata emas dan berdarah Perancis itu cuek saja seraya melepas seragamnya di dekat lemari.
"Cih. Kapan kau berhenti menyebalkan, Jean?"
"Kapan kapan," jawabnya asal sambil beranjak ke arah gantungan handuk dan menarik salah satunya yang berwarna biru. Ia terkekeh pelan menatap Eren yang nampak tersulut kala itu.
"Hoi!"
Jean sudah melenggang masuk ke kamar mandi sejak Eren meneriakinya. Tepuk dahi, Eren membanting tubuhnya ke ranjang serta-merta. Ia lirik sosok yang satunya lagi—yang saat itu belum mengganti seragamnya tetapi sudah naik ke atas kasur.
"Armin?"
Hanya ada gumaman kecil yang menjawab panggilan Eren.
"Apa Jean sudah bercerita padamu—soal aku?"
"Ah, itu—" suara pelan Armin nyaris mendesah disana, "Belum, sepertinya."
"Itu cuma kesalahpahaman lho! Apapun yang kau pikirkan—pokoknya salah."
Gumaman kecil lagi. Eren terhenyak—diam. ia rasa, Armin sangat pasif hari ini.
"Kau tidak lagi menganggapku yang 'aneh-aneh' kan?"
Armin hanya mengangguk singkat, tanpa tambahan kata samasekali. Alis Eren pun terangkat sebelah.
"Kau kenapa?" Tanyanya kemudian.
Armin tak beranjak dan masih berbaring nyaman menghadap tembok—membelakangi Eren yang juga sama-sama berbaring, namun di ranjang yang berbeda.
"Aku ... ngantuk."
"Oh—" begitu panjang dan mengawang, "Setidaknya bersihkan dulu badanmu sebelum tidur—kau tahu, Connie tidak suka kalau kau tidur dengan seragam lengkap begitu."
Hanya ada tawa hambar yang meresponnya.
"Tenang saja. Aku cuma ingin memejamkan mata sebentar."
Eren tidak tahu apakah Armin benar-benar sangat kelelahan atau ia hanya ingin berbaring saja disana, yang jelas status Armin saat itu tidak bisa diganggu gugat.
![](https://img.wattpad.com/cover/157663902-288-k441624.jpg)