2.Sahabat
"Zahra!" Suara cempreng terdengar dari arah berlawanan. Seorang gadis dengan seragam putih-abu nya sedang berdiri di depannya dengan jarak beberapa meter saja.
"Sialan. Kenapa aku harus bertemu dia sih?, dasar perusak mood." Gumam Zahra yang langsung memutar arah jalannya.
"Woi, jangan coba-coba kabur lo yah!" Teriak gadis itu terdengar kesal dengan kelakuan Zahra. Namun Zahra sama sekali tak menghiraukan teriakan gadis tersebut. Dia lebih memilih memperhatikan handphone nya yang mendapatkan pesan dari seseorang.
"Sigh, dia lagi. Gak bosen apa ganggu hidup aku?" Keluh Zahra. Karena terlalu fokus dengan handphone dan pikirannya, Zahra tidak menyadari ada seseorang yang sedang berjalan dari berlawanan arah dan
Bruughhh
"Eh, bangsat! kalo jalan liat-liat dong. Lo gak liat apa gue la-" Omelan Zahra terhenti ketika melihat sosok tersebut.
Oh astaga, ini yang di depan aku anak siapa sih?. Ganteng banget, aa...mau dong. Zahra terlihat salah tingkah dengan pemuda yang didepannya.
Ah, Shit!. Inget Zahra, jaga image dong!. Jangan malu-malu in kenapa sih!. Ego Zahra mulai bersuara.
"Astagafirullah..." Pemuda itu mulai menundukkan pandangannya.
Hah? ni cowok kok aneh banget sih, emang aku sejelek apa sih? sampai ngebuat dia jadi nunduk gitu?!. Emang aku seserem apa sih sampai ngebuat dia jadi gak berani natap mata aku ? Ya kali aku jelek dan serem. Yang ada itu Zahra cantik dan manis keles, buktinya cowok-cowok yang ada di sekolah aku pada ngejar-ngejar aku, itu tuh kayak si kak-
"Kalo ngomong sama orang itu bisa lebih sopan? apa lagi kamu ngomong sama orang yang lebih tua dari kamu. Dan ya, kamu kan sudah SMA, sudah bisa baca tulis, jadi sudah tau kan aturannya dilarang bawa hp ke sekolah. Apalagi dimainin sambil jalan. Benar-benar tidak disiplin!." Ucapan pemuda tersebut langsung membuyarkan lamunan nya, sekaligus membuat dirinya langsung terbengong di depan pemuda tersebut.
Ini pertama kalinya ada orang yang berani ngebentak aku di sekolah ini. Batin Zahra.
"Saya minta maaf telah tidak sengaja menabrak kamu, lain kali saya akan hati-hati. Dan satu lagi, tolong kontrol ucapan kamu, jangan sampai mengeluarkan kata kata kasar lagi. Permisi, assalamualaikum." Ucap laki-laki itu dingin. Sementara itu, Zahra hanya melongo melihat kepergian pemuda tersebut. Ada rasa malu dan kesal yang dia rasakan sekarang.
Hadeh, kenapa juga aku malu denger omongan dia?. Aku kan udah biasa denger ocehan macam kaya gini di rumah. tetapi, tunggu dulu, dia ngapain ke sekolah ini? murid baru kah? tetapi kan dia gak pake seragam seperti aku. Udah gitu kalo diliat-liat penampilannya seperti orang yang sudah kuliah. Ah, shit. Stop Zahra! kenapa kamu jadi mikirin dia sih, benar-benar gak jelas!. Batin Zahra membrontak.
"Hahaha emang enak di ceramahin.." Tawa seorang gadis berhasil membuyarkan lamunan Zahra.
"Kalo ngomong sama orang bisa lebih sopan?. Apa lagi kamu ngomong sama orang yang lebih tua dari kamu..." Gadis berkacamata itu mulai angkat suara sambil menirukan suara pemuda tersebut.
"Lucu yah..?" Tanya Zahra polos.
"Hahaha...iya lah bego! jarang-jarang kan kita bisa dapat nonton drama tadi. Limited edition tau gak Ra!" Ucap gadis berkacamata tersebut.
"Oh, dasar bego lo pada ya, sahabat kagak berguna! temannya kena apes bukannya bantu, eh malah di ketawain? emang yah jahat lo pada?" Emosi Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekotor Itukah Aku (selesai dan Revisi)
RandomUntuk cerita lengkapnya silahkan berkunjung ke NovelToon, gratis kok😘 ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم...