Yoo Jung menggeliat dalam tidurnya saat merasakan sesuatu yang hangat melingkari perutnya. Ia memutar badannya dan mendapati Jungkook dengan wajah lelahnya. Ia melirik jam digital yang ada di nakas di balik punggung Jungkook pukul 01.35.
"Kau baru pulang?" Tanya Yoo Jung dengan suara seraknya.
"Iya, suaramu kenapa?" Jungkook membuka matanya saat mendengar suara Yoo Jung yang tak biasa.
"Sepertinya mau flu, dari sore tadi tenggorokanku gatal." Jungkook lantas menempelkan punggung tangannya pada dahi Yoo Jung.
"Badanmu panas sekali. Kau sudah minum obat?" Yoo Jung mengangguk.
"Tenggorokan mu masih gatal setelah itu?" Yoo Jung mengangguk lagi.
"Tunggu sebentar." Jungkook lantas keluar kamar, tak lama kemudian ia kembali membawa secangkir teh madu dan pack pereda panas. Ia mengambil termometer di bawah laci dan kemudian memeriksa suhu tubuh Yoo Jung.
"Sudah kau tidur saja. Ini hanya demam biasa kok."
"Demam biasa bagaimana. Suhu tubuh mu sampai 38°C begini." Omel Jungkook setelah melihat hasil termometernya.
"Minum!" Jungkook mendudukkan Yoo Jung dan membantunya meminum teh madu yang ia buat.
"Tenggorokan mu sudah mendingan?"
"Sudah lebih baik." Ucap Yoo Jung masih dengan suara seraknya. Jungkook mengembalikan lagi Yoo Jung ke posisi tidurnya dan menyelimutinya dengan selimut tambahan.
"Sebaiknya kau tidur di kamar lain saja malam ini, nanti kau malah ketularan."
"Tidak akan." Jungkook lantas memposisikan dirinya tidur di sebelah Yoo Jung dan memeluknya. Sebelum tidur biasanya Jungkook akan mencium bibir Yoo Jung, tapi karena sekarang Yoo Jung sedang sakit ia hanya mengecup kening Yoo Jung dan mulai memejamkan matanya.
Paginya, Jungkook terbangun lebih dulu dan bergegas ke dapur. Ia membuatkan bubur dan teh madu. Ia juga menyiapkan roti bakar untuk sarapannya sendiri. Yoo Jung terbangun dan keluar dari kamar tepat saat teko air yang Jungkook rebus berbunyi.
"Kau tidak ke studio hari ini?" Tanya Yoo Jung dengan suara seraknya. Jungkook bergegas menghampirinya dan kemudian menempelkan telapak tangannya pada dahi Yoo Jung.
"Demam mu sudah turun, tapi suaramu masih serak, tenggorokan mu masih terasa gatal?" Tanya Jungkook. Ia kemudian membantu Yoo Jung duduk di meja makan.
"Sudah tidak terlalu."
"Kau tidak ke studio hari ini?" Tanya Yoo Jung lagi.
"Harusnya, tapi kau sedang sakit begini."
"Jangan membuatku jadi merasa tidak enak. Pergi saja, aku sudah lebih baik kok." Yoo Jung menarik Jungkook bangun dari tempat duduknya.
"Serius?"
"Dua rius malahan." Jungkook akhirnya melangkah menuju kamarnya. Tak sampai 30 menit, Jungkook keluar kamar dengan penampilan yang lebih rapih. Yoo Jung juga sudah meyelesaikan sarapannya dan duduk di depan tv.
"Aku tidak lama perginya, selesai take vokal aku akan langsung pulang. Nanti kalau ada apa-apa langsung telfon aku oke. Aku sudah menelfon Sejeong, dan dia akan datang setengah jam lagi." Ucap Jungkook panjang lebar.
"Oke." Jawab Yoo Jung seadanya.
"Kau yakin ku tinggal sekarang? Kau tak mau ku temani sampai Sejeong datang saja?"
"Tidak perlu, kau pergi saja Jimin Oppa pasti sudah menunggumu."
"Ya sudah aku berangkat." Jungkook mendesah kesal karena lagi-lagi ia tak bisa mencium bibir Yoo Jung. Ia akhirnya mencium seluruh wajah Yoo Jung sebelum akhirnya dia berangkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perhaps Love (Sedang Direvisi)
FanfictionRate : M Hubungan rahasia antara Kim Yoo Jung, sang pattisieur cantik dan Jeon Jungkook, sang musisi papan atas. Berawal dari pertemuan keduanya yang tidak di sengaja, hingga akhirnya membuat keduanya terikat sebuah hubungan yang membuat keduany...