"Kau pasti habis begadang kan?!" Selidik Sejeong. Yoo Jung sedikit tersentak karena ia baru saja akan menguap ketika tiba-tiba Sejeong menodongnya dengan pernyataannya tadi.
"Sekarang kau alih profesi jadi cenayang? Atau jangan-jangan kau memasang cctv di rumahku?" Yoo Jung kembali menguap untuk kesekian kalinya.
"Aku tidak sepangangguran itu sampai memasang cctv di rumahmu." Sejeong merapikan file-file berisi data pasiennya di meja dan duduk di sebelah Yoo Jung yang sudah sejak 15 menit yang lalu duduk manis disofa di ruang praktiknya.
"Lalu darimana kau tahu kalau aku habis begadang?" Yoo Jung menjatuhkan kepalanya disandaran sofa. Sejeong berdecak kesal.
"Kau tisak lihat matamu yang merah dan bawah matamu yang berkantong itu dan lagi baru juga 15 menit kau sampai di ruanganku, kau sudah menguap berkali-kali. Kelihatan sekali kalau kau pasti habis begadang semalam, iya kan?"
Bingo, ucapan Sejeong betul sekali. Yoo Jung tersenyum menanggapi. Sejeong hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan Yoo Jung yang berubah sejak menikah. Memang benar, Yoo Jung tak pernah berubah menjadi Aurora ataupun beruang hibernasi lagi, tapi ia malah jadi sering begadang. Hal yang sama sekali tak pernah ia lakukan seumur hidup Sejeong mengenalnya.
"Kau tidak akan berubah menjadi Aurora atau beruang hibernasi kan sebentar lagi?" Yoo Jung memandang malas ke arah Sejeong karena ia membahas panggilan menyebalkan itu lagi.
"Tidak. Tenang saja."
"Bagus kalau begitu, setidaknya aku tak harus menjelaskan ke setiap pasien kalau yang sedang tidur di sofa ini manusia, bukan beruang," Canda Sejeong, Yoo Jung mendegus kesal.
"Ha ha ha ha, lucu," Ucap Yoo Jung dengan ekspresi datarnya.
"Lalu kau kemari naik apa? Kau tidak menyetir mobilmu sendiri kan?"
"Aku memang menyetir sendiri kemari." Jawab Yoo Jung cepat yang langsung dihadiahi jitakan oleh Sejeong.
"Aw! Sakit!"
"Ya! Kau sudah gila ya! Tak ada pohon atau pembatas jalan yang kau tabrak kan? Kau tidak menabrak orang di jalan kan?" Sejeong langsung panik, namun Yoo Jung malah tersenyum jahil.
"Tentu tidaklah. Kau pikir aku gila apa menyetir saat aku mengantuk?" Kekeh Yoo Jung senang karena berhasil menggoda Sejeong.
"Memang! Kau kan memang gila."
"Enak saja. Aku masih waras Sejeong sayang, aku tadi naik taksi kemari. Jadi tenang saja." Sejeong mengurut dadanya lega.
"Siapa tahu kau sedang kumat dan membawa mobil sambil tidur seperti 3 tahun yang lalu."
"Tidak, aku sudah jera. Aku kapok opname seminggu dan harus memakai cast selama sebulan." Yoo Jung bergidik ngeri mengingat kejadian 3 tahun yang lalu itu.
"Kali ini kenapa lagi? Apa Jungkook masih sering mimpi buruk?"
Dari keempat sahabatnya hanya Sejeong lah yang mengetahui tentang Jungkook yang tidak pernah bisa tidur lebih dari 2 jam dalam sehari. Hanya Sejeong saja yang mengetahui hal itu karena Sejeong selalu saja merasa curiga dengan pernihakannya sejak pertama Yoo Jung mengumumkan pernikahan pada keempar sahabatnya, gadis itu terus menatap menyelidik padanya sampai akhirnya Sejeong berhasil membuat Yoo Jung mengatakan yang sejujurnya padanya, mengenai pernikahan kontrak mereka. Karena Sejeong sudah menikah terlebih dulu dan ia adalah seorang dokter, jadi Yoo Jung mendapat banyak masukan darinya. Yah walaupun pada awalnya Sejeong adalah orang yang paling menentang pernikahannya. Tapi setelah melihat bagaimana keadaan Yoo Jung dan Jungkook, Sejeong pun akhirnya hanya bisa menghela nafasnya dan membantu Yoo Jung sebisanya.
"Sudah tidak separah dulu." Ucap Yoo Jung berbohong, ia sebenarnya tidak tahu apakah sebenarnya Jungkook sudah lebih baik atau malah lebih buruk. Karena selama ini Jungkook masih sering mengalami mimpi buruk.
"Hei."
"Hmm,"
"Kau tidak merasa ada yang aneh?" Tanya Sejeong.
"Aneh bagaimana?"
"Seperti, kau mulai menyukai Jungkook begitu." Sejeong mengendikan bahunya. Yoo Jung menatap Sejeong bingung.
"Kau pasti bercanda. Kau sedang mengigau ya? Sejak kapan aku pernah percaya dengan kata-kata jatuh cinta?" Yoo Jung tertawa.
"Hei kau tidak pernah tahu kapan cinta akan benar-benar datang padamu sampai kau jatuh ke dalamnya."
"Permisi dokter Sejeong, apa sekarang kau sudah alih profesi jadi dokter cinta? Atau mungkin sekarang kau sudah alih profesi menjadi pakar cinta?" Degus Yoo Jung.
"Memangnya apa salahnya sih dengan jatuh cinta. Kau lihat kan aku dan Doyoung, kami berdua saling mencintai dan kami berdua baik-baik saja sampai saat ini. Orang tuamu pun sekarang baik-baik saja." Yoo Jung menutup telinganya ketika Sejeong tiba-tiba menyangkut pautkan orang tuanya.
"Lalalalalalala...." Yoo Jung menutup kedua telingannya dan mulai menyanyi tak jelas.
"Dengarkan aku!" Sejeong menarik tangan Yoo Jung yang menutupi telinganya.
"Yang lalu sudah berlalu kau mengerti, jangan sampai hal itu membuat kau menderita. Masalah orang tuamu, biar menjadi masalah mereka. Tapi kau mempunyai kehidupanmu sendiri." Ucap Sejeong.
"Berhenti membuat hidupmu sendiri menyedihkan dan menderita. Sampai kapan kau mau menghindar? Kau mungkin bisa mengelak ataupun berkata kau tidak akan percaya dengan kata cinta. Tapi kau psti akan merasakannya. Dana ku rasa mungkin kau sedang merasakannya saat ini." lanjutnya.
"Aku? Cinta? Dengan siapa? Kau pasti terlalu banyak berkhayal." Kekeh Yoo Jung.
"Jungkook."
"Ya, kau kan tahu aku hanya menikah kontrak dengannya. Jangan berusaha menambahkan drama dalam hubungan kami."
"Aku bisa melihat dari matamu bahwa kau menyukai Jungkook, kau tahu."
"Wah, kau sepertinya benar-benar akan membuka praktik cenayang ya?" Ucap Yoo Jung yang masih menanggapi Sejeong dengan candaan.
"Kalau kau memang tidak menyukainya lalu untuk apa kau khawatir padanya? Lalu kenapa kau mau menjadi sandarannya saat ia selalu mimpi buruk? Kau bahkan tak tahu ia selama ini kenapa, apa yang ia mimpikan hingga ia selalu bertingkah seperti yang kau ceritakan padaku. Kau bahkan mau menikah dengannya karena alasan yang konyol. Kalau bukan suka, cinta, lalu itu apa?" Ucapan Sejeong seolah menampar Yoo Jung tepat di wajahnya. Semua yang dikatakan Sejeong adalah hal-hal yang ia lakukan selama ini.
"Kau tahu aku sejak tadi merasa geli setiap kau mengucapkan kata cinta. Bisakah kita membicarakan yang lain saja dan berhenti dengan topik cinta itu?" Ucap Yoo Jung.
"Mau sampai kapan kau mengelak terus? Kau sudah dewasa Yoo Jung-ah. Umurmu hampir seperempat abad. Dan kau tak bisa selamanya bersembunyi dan mengelak terus." Sejeong sebenarnya sudah gerah dengan segala sangkalan Yoo Jung. Bagaimana bisa Yoo Jung terus mengelak dan menyangkal tentang perasaannya pada Jungkook. Setelah selama ini mereka berdua telah melakukan banyak hal yang biasanya dilakukan pasangan.
"Kau sekarang alih profesi jadi penasehat cinta ya?" Celetuk Yoo Jung. Sejeong yang geram dan kesal akhirnya menjitak keras kepala Yoo Jung.
"Aw! Sakit! Hei, tanganmu itu terbuat dari batu ya? Kenapa sakit sekali sih?" Erang Yoo Jung mengusap kepalanya yang dijitak Sejeong.
"Auh! Tolong sekali saja, singkirkan otak bodohmu itu dan kesampingkan semua egomu. Dan coba dengarkan kata hatimu! Gemas sekali aku padamu!"
TBC....

KAMU SEDANG MEMBACA
Perhaps Love (Sedang Direvisi)
FanfictionRate : M Hubungan rahasia antara Kim Yoo Jung, sang pattisieur cantik dan Jeon Jungkook, sang musisi papan atas. Berawal dari pertemuan keduanya yang tidak di sengaja, hingga akhirnya membuat keduanya terikat sebuah hubungan yang membuat keduany...