part 5

3K 116 0
                                    

Via sedang menatap dirinya di cermin. Via sudah siap dengan mengenakn sweater crem celana joger hitam dan jilbab yang senada dengan celana. Sepatu dengan warna senada dengan sweater. Via tidak pernah mengenakn make up yang tebal. Dia hanya membutuhkan sedikit bedak dan lipice.

Pagi ini via bangun lebih awal supaya tidak terburu2.. via berjalan keluar kamar. Menuju ruangan depan. Di situ sudah ada keysa yang sedang manja pada zahra. Keysa mengenakan dress se atas lutut warna baby pink dan sepatu kats warna putih dengan rambut yang di ikat. Via sengaja mengikat rambut gadis itu karna menurut via,  Kesya terlihat sangat menggemaskn dengan rambut yang seperti itu.

"Ayo key kita berangkat. Nanti terlambat" menghampiri anak itu dan berjongkok di hadapannya supaya sejajar sengan keysa.

"Ayo" dengan wajah yang sumeringah.
Kemudian via berpamitan sama zahra.

Begitu zahra memanggil angga. Di tahan oleh rano

"Biar aku aja bun yang anterin mereka. Biar angga anterin bunda aja ya" zahra mengerutkan keningnya merasa bingung. Karna biasanya rano malas yang namanya mengantar keysa

"Gak usah biar angga aja. Kan kamu mau kerja nanti terlamabat " cegah zahra

"Biarin lah bun abang sekali2 nganterin keysa. Kalo soal telat, bos mah bebas masuk jam berapa juga" ledek vano. Vano sudah tau kalau rano ingin lebih dekat dengan via.

"Yaudah deh. Sana bernagkat nanti kesya kesiangan" ucap zahra sambil duduk kembali

Mereka berangkat bersama rano. Via membuka pintu mobil bagian belakang.

"Eh vi lo duduk d depan aja. Biar keysa di belakang" ucap rano sambil melihat ke arah via

"Enggak bang. Biasanya via di sini ko. Jadi di sini aja " tolak via.

"Emnag nya gue angga. Sopir lo " deliknya. "Kalau sama angga lo boleh d belakang. Tpi kalau sama gue. Lo duduk di samping gue" ucapnya dingin

Tanpa menjawab ucapan nya rano. Via langsung duduk di samping rano. Dengan wajah datar. Sedangkan  keysa fokus sama mainannya. "Nih orang kenapa si. Kadang baik kadang dingin" batin keysa.

setelah memastikan semuanya selesai, ranopun menjalankan mobilnya membelah jalanan ibu kota yang padat.

Selama perjalannan tidak ada yang berbicara. Kecuali keysa yang sedang bermain boneka barbie nya. Sekitar 30 menit mereka sampai di sekolah keysa.

Rano melihat ke arah via " nanti pulangnya gue jemput " via hanya menganggukan kepala sebagai jawaban Tanpa melihat ke  arah rano. Kemudian bergegas turun Dan membuka pintu bagian belakang lalu mengambil tas dan menggenggam tangan keysa. "Dadah abang. Hati2 ya di jalan " sambil melambaikan tangan mungilnya. Rano hanya tersenyum.

"Kok via diem aja ya.Apa mungkin via marah sama gue. Gara2 gue ngomong gitu tadi" gumamnya. Sambil terus fokus ke jalanan.

Sesampainya di kantor rano hanya sibuk melamun entah apa yang dia lamunkan.
"Woy bengong aja. Kesambet setan cantik baru tau rasa  lo" sambil mengagetkan rano

"Gak elo. Gak vano. Demen banget ngagetin orang "delik rano. Daren hanya cengar cengir melihat sahabat sekaligus bosnya itu.

"Lu kenapa si ran. Lagi galau ya. Galauin apaan ? Cewek ? Cantik gak ? Anak mana ?" Tuturnya

"K e p o " sambil rebahan di sofa. Daren yakin kalo rano sedang memikirkan seseorang.  Daren adalah sahabatnya rano sejak kecil.. jadi dia sudah mengetahui gerak gerik rano.

"Kerja lo sono. Ngapain di sini mau gue pecat lo " ucap rano sambil melotot. "Gue mau tidur nanti banguin gue jam 12, awas lo gak bangunin gue. Gue potong gaji lo " ancam rano

"Bos mah bebas " sambil berlalu ke luar ruangan.

Rano terus memikirkan via. Padahal rano baru kenal dengan via. Tapi gadis itu mampu membuat hatinya menghangat. Apalagi ketika rano melihat via tersenyum. Rano sering melihat via tertawa. Tersenyum saat bermain bersama adiknya keysa. Dan diam2 rano memotret gadis itu.

Tak terasa sudah jam 12 siang. Rano dengan semangat keluar ruangan. Karna akan menjemput via dan keysa.

via dan keysa pun sudah menunggu. Dan begitu rano sampai mereka langsung masuk ke dalam mobil. Da rano menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Bang nanti tolong berhenti dulu ya di super market. Ada yang harus via beli" ucap via sambil melirik ke arah rano. Rano hanya mengngguk sebagai jawaban.

" keysa tunggu sebentar ya sama bang rano. Kakak mau ke super market dulu sebentar " melihat ke arah keysa. Keysa langsung terdiam beberapa saat "aku mau ikut" ucapnya

"gak boleh sayang kakak cuma sebentar ko ya. Nanti kakak beliin roti ya" bujuk via. Keysa mengangguk antusias. Dan via buru2 keluar dan membeli bahan yang di perlukan.

Beberapa saat kemudian via sudah lembali dengan belanjaannya. "Rotinya mana ? " tanya keysa. Via mengeluarkan roti itu dan memberikannya.

"Terima kasih kak via" ucapnya senang
"Iya sama2 key " sambil tersenyum

Dan mereka langsung menuju rumah. Tak terasa setelah menempuh perjalanan ibu kota yang macet parah. Mereka pun sudah sampai rumah. Dan via langsung menuntun keysa masuk ke dalam kamar. Dan segera menggani pakain keysa dengan pakain rumah.

"Keysa cepet tidur ya sayang. Kakak mau bikin cake soalnya. Nanti kakak bagi kalo keysa sudah bangun tidur ya " bujuk keysa supaya anak itu memejamkan matanya

"Oke ka " mengacungkan jempolnya.
Via mulai membacakn dongeng pengantar tidur keysa. Tidak berapa lama keysa sudah terlelap ke alam mimpi.

Semenjak ada via, keysa menjadi lebih dekat dengannya. Via senang karna kesya juga anak yang nurut dan menggemaskan.

Karna via belum berganti pakain dan belum shalat juga. Jadi dia bergegas keluar kamar keysa.

"Buru2 banget" via melirik ke sumber suara

"Iya bang. Via belum ganti pakaian. Sama  belum shalat juga. " ucap via sambil tersenyum canggung

"Oh. Keysa udah tidur?" Tanya rano. Bingung mau bicara apa. Akhirnya kata itu bisa di ucapkan

" udah ko bang. Jadi tolong abang jangan berisik ya. Soalnya via masih banyak kerjaan " mohon via.

"Ye emngnya gue si vano. Yang biasanya triak2 kaya di hutan. Gue mah kalem" ucapnya penuh percaya diri

Via hanya berdecak. "Sama aja abang adek " sambil turun karna dia harus segera menyelesaikan pekerjaannya.
Rano hanya memperhatikan via sampai via tidak terlihat. "Ternyata lo asyik juga ya " gumam rano. Sambil tersenyum.. kemudian rano masuk lagi je dalam kamarnya.

Rano membuka ponselnya. Di sana terdapat banyak foto via. Rano memotretnya tanpa di ketahui siapapun. "Senyum lo bner2 udah bikin pikiran gue kacaw vi " batinya

----------------------------------------------------------------------

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang