part 3

3.5K 143 0
                                    

Laki laki menggunakn pakaian yang rapih  masuk ke ruangan seseorang yang tak lain adalah abangnya yaitu ruangan rano tanpa mengetuk pintu. Tetapi yang ada di ruangan tidak menyadari kalo ada seseorang yang sudah duduk di sofa yang tak lain adalah vano adiknya.

"Wooy " teriak lelaki itu

"Apaan si lo van. Berisik " ucap rano sambil mendelik." Dari kapan lo ada di sini ?" Tanya rano.

"Dari tadi lo nya aja yang asik melamun. Lo pasti lagi ngelamunin cewek yang tadi pagi ya ?" Ledek vano dengan tampang so taunya

"So tau lo " ucap rano.

"Yaodah. Bagus kalo abang lagi gak ngelamunin dia. Berarti masih ada kesempatan buat gue ngelamunin via. Iya gak?" ucap vano sambil cengar cengir

"Terserah" sambil berlalu keluar ruangan.
Sejujurnya ada rasa tak terima saat vano bilang seperti itu. Tapi gengsi rano lebih tinggi. Apalagikan via hanya seorang babyister.

"Eh lu mau kemana bang ?" Gak sopan lu ya gue kesini malah lo tingal " teriak vano

"Pulang" jawab rano dari luar ruangan

" cie yang cepet2 mau pulang " ledek vano yang sidah ada di samping rano

"Bacot " rano mendelik. Sedangkan vano terbahak melihat kelakuan abangnya yang menurutnya malu2 mau.

"Gue juga pulang ah. Bos mah bebas" gumamnya langsung melongos pergi dari tempat itu

_________________________________________________

"Huuh alahmadulillah akhirnya selesai juga" gumam via.
Via sudah selesai dengan keysa dan sekarang keysa sedang tidur. Jadi via bisa langsung memasak. Via langsung menuju dapur. Melihat belajaan yang tadi via pesan. Via tersenyum sumeringah. Karna bibi membeli pesanannya lengkap. Niatnya via ingin membuat sop iga.

Via sudah mulai menyiapkan bumbu2nya. Sambil merebus iga.. via begitu lihai saat sedang memasak. Karna memasak adalah hobby via. Sekitar 45 menit dia sudah selesai dengan masakannya.  Dan sekarang dia sedang merapihkan semuanya.

Karna sudah selesai semuanya via langsung bergegas ke kamar dan berkutat dengan laptopnya. Sambil terus mencari informasi tentang sahabat nya, angel yang telah lama hilang. Tapi hasilnya nihil.

"Yaallah kamu di mna angel. Aku kangen" tes satu butiran bening menetes ke pipinya, tapi dia buru2 menghapusnya dengan kasar.

"Aku gak boleh cengeng. Gak boleh lemah, " gumanya.

Via berharap semoga saja selama dia disini ada petunjuk, dan via bisa bertemu dengan angel. Tak berapa lama dia sudah terlelap.

"Dududududu" vano berkumandang tidak jelas ke arah dapur. Dan dia mencium aroma yang enak dari arah meja makan.

"Waw makanan. Wanginya enak banget "gumam vano

"Woy" vano terlonjak kaget. Sedangkan rano terbahak melihat ekspresi vano

"Si setan balas dendam lu sama gue" ucap vano mendelik.

"Wangi nih " sambil melihat ke arah meja makan,  mengabaikan ucapan vano

Viapun yang sedang tertidur terbangun mendengar argumen orang itu. Karna kamar via dengan ruangan makan tidak lah jauh. Maklum babysister.

Via keluar dari kamar dan sudah ada dua orang itu yang melihat ke arah via.

"Eh ada via. Kita ganggu ya" ucap vano cengar cengir. Sedangkan rano hanya melihatnya tanpa ekspresi. Rano kan manusia datar

Via menggelengkan kepalanya."enggak ko "

"Ini lo yang masak vi " duduk di kursi makan

"Iya bang. Maaf ya kalo rasanya kurang enak" sambil tersenyum tipis. Dan bergegas kembali ke kamar sampai sebuah suara menghentikn nya

"Lo mau kemana?" Tanya rano masih dengan ekspersi datar. Sebenarnya rano bingung knp kata itu yang terlontar

Vano dan via mengerutkan keningnya "ya mau balik lagi ke kamar lah "batinnya

"Nih abang gue kenapa coba "batin vano

"Em via mau balik lagi ke kamar. Kenapa bang ?" Tanya via canggung.

"Lo gak makan ?" Tanyanya lagi. "Aduh nih mulut knpa coba pake nanya gitu.  kaya gak rela gitu via tinggalin " batin rano

Vano langsung berdiri dari tempatnya dan berjalan ke arah via lalu mendorongnya. untuk lebih dekat dengan mereka. Via sempat kaget dengan tindakan vano yang tiba2.
Sekarang via sudah ada di hadapan rano.

Vano yang menyadari ekspresi abangnya yang salah tingkah langsung cengar cengir gak jelas

"Si setan"batinnya. " ngapain lu deketin via ke gue" sambungnya sambil menetralkn ekspresinya.

"Itu kode vi. Supaya lo nemenin dia  makan " ledek vano

"Bacot " desis rano.

"Yaudah vi karna bang rano gak mau. Lo temenin gue mkan aja. Ya bang ? Menaik turunkan alisnya.

"Bodo amat " sambil melongos pergi. Sedangkan vano terbahak.
Via menatap mereka dengan alis terangkat. Merasa bingung dengan abang adek ini.

"Yaudah bang aku mau ke belakang dulu" ucap via canggung "permisi" lalu berjalan meninggalkan vano yang masih stay dengan tampang gak jelasnya.

Via sudah selesai mandi. Kesya juga sudah selesai mandi dan makn. Bunda zahra juga sudah pulang dan semuanya sudah selesai makn malam. Bunda mengakui kalo masakan via ini benar2 enak. Jadi via semakin semangat untuk  memasak. Sebenarnya via masih canggung menyebut zahra dengan sebutan bunda. Tapi dia mencoba membiasakan.

Karna pekerjaan via sudah selesai akhirnya via masuk ke dalm kamarnya. Dan mulai merebahkan badannya. Karna merasa lelah sampai akhirnya dia tertidur.

Di sepertiga malam seperti biasa via bangun lalu bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Karna via sudah terbiasa bangun untuk bertahajud. Kemudian dia berdoa

"Yaallah lindungi keluargaku. Lindungi orang2 yang aku sayangi. Lindungi angel di mnapun dia berada. Yaallah jika memang angel masih ada di dunia ini. Pertemukan aku dengannya ya allah. Aku sangat merindukannya." Tak terasa air matanya mengalir. "Aku serahkan semuanya kepadamu ya allah. Amiin " menutup doanya.

Tanpa via ketahui ada sepasang mata yang memperhatikannya dan tidak sengaja mendengar doanya.. setelah selesai bertahajud via kembali terlelap..

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang