part 10

2K 87 0
                                    


Via sudah siap dan sedang menunggu rano.
Karna malam ini mereka mau pergi ke pasar malem, zahra memgizinkan via pergi, karna via pergi bersama salah satu anaknya. Mungkin kalau dengan orang lain pasti tidak di izinkan.

Memang sih.. via bukan anaknya zahra, tapi kan kalau ada apa-apa sama via. Keluarga zahralah yang harus bertanggung jawab. Jadi zahra melarang via pergi dengan laki2 asing apalagi perginya di malam hari.

"Yuk" ajak rano yang sudah berdidri di sebelab via

Rano mengenakn kaos putih lengan panjang yang di lipat. Dengan celana coklat selutut.

"Ekhm... bajunya samaan" celetuk zahra

Via langsung melihat ke arah rano. Benar saja karna via juga mengenaka kaos putih oversize. Dengan celan hitam dan jilbab crem..

"Abang plagiat" ucap via.

"Dih.. mana gue tau kamu mau pake baju putih. Yaudah sih gpp. Hayo ah" sambil berjalan ke arah pintu

"Bunda via pamit dulu ya asalamualaikum"

"Waalikum salam" jawab zahra dengan masih tersenyum.

Via verjalan mengikuti rano.

"Abang ngapain sih pake baju putih segala. Aku kan jadi malu sama bunda. Di sangka baju kita samaan" jelas via

Sedangkan rano mengangkat satu alisnya

"Ah bodo amat. Gue gak tau lo pake baju putih juga. Mungkin sudah takdir" jawab rano enteng

"Dih takdir pala mu" rano hanya tertawa.

Rano menjalankan motornya, kali ini rano menggunakn motor... tidak ada yang berbicara satu pun. Setelah beberapa menit. Tibalah mereka...dan via pun turun

Via menatap sekitarnya. Sebenarnya sudah lama sekali via tidak ketempat seperti ini lagi.

"Ayo" ajaknya dan berjalan

Via mengikuti langkah rano. "Lo mau naik wahana apa aja terserah.." via menatap rano

"Gak ah" duduk di bangku di sekitar situ

"Lah gue ngajak lo ke sini buat seneng2 via. Biar lo gak setres kerja mulu

"Bner juga ya kata bang rano" batin via

Via tersenyum "yaudah via mau naik itu.. itu..ituu." sambil menunjuk satu persatu dan berjalan meninggalkn rano

"Yaudah" berjalan menyusul via

Via dan rano mulai menaiki satu persatu wahana yang ada di sana. Via sangat terlihat bahagai sekali. Via dan rano benar2 menikmati malam ini.

Rano tersenyum melihat via yang sepertinya senang sekali. Hati rano menghangat melihat senyum via yang merekah.

Via sudah puas bermain dan sekarang sedang duduk di bangku panjang "Via lo mau minum?" Tanya rano

"Mau lah bang. Via haus" jawabnya enteng

"Tunggu sebentar ya" rano pergi meninggalkan via. Via hanya asyik melihat lampu2 dan bintang2. Tak berapa lama rano datang

"Nih"menyodorkan minuman dan jagung

Via menerima minuman dan jagungnya" terimakasih bang" rano hanya mengangguk sebagai jawaban.

Via tersenyum teringat dengan 3 sahabatnya kalau melihat jagung bakar. Vano memperhatikan via dengan bingung

"Ngapain lo senyum2 sambil liatin jagung?" Tanya rano. Via melihat ke arah rano.

"Gpp bang" menggelengkan kepala.

LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang