part 21

965 35 0
                                    


Via tidak mengerti knapa semua orang di rumah ini amat sangat sibuk sekali,.
Seperti ada seseuatu yang sedang mereka persiapkan, sayangnya via tidak mengetahui apapun, dan tidak berani bertanya,.

Ayah renal dan bunda zahra pun, seperti sangat sibuk sampai2 kaysa full seharian bersamanya, bibipun sama..

Kalau vano sibuk dengan pekerjaannya,. Sedangkan rano. Yang via lihat dia tidak sesibuk yang lain. Tapi ngomong2 soal rano dia belum juga menyapa via sampai saat ini,. Via pun sama via lebih memilih diam, tidak ada sapaan, tidak ada ucapan selamat pagi lagi, tidak ada candaan lagi. Semuanya seperti berubah sangat cepat, semenjak via melihat rano berpelukan dengan seorang wanita yang via tau adalah siska,

Bahkan sampai saat ini via belum mengetahui siapa siska itu sebenarnya dan apa hubungan nya dengan rano,. Nyali via terlalau kecil untuk hanya sekedar bertanya pada rano,. Apalgi sekarang keadaan hubungan mereka yang rasanya kurang pas untuk bertanya, dan harusnya bukan via yang bertanya tapi rano yang menjelaskan dan memberitahu semuanya..

Sebenarnya via merasa tersisihkan setelah kehadiran wanita yang bernama siska itu, via seprti di abaikan begitu saja tanpa kepastian, tanpa kejelasan..

Jujur ini lebih dari sakit, ketika orang yang sudah berhasil membuantya jatuh cinta, membuatnya bangkit dari keterpurukan dan ketakutan di masa lalu, tapi justru malah mengabaikannya, menyakitinya tanpa kejelasan,.

Tak terasa ada cairan bening yang menetes dari pelupuk matanya

"Kak via?" Melihat ke arah via dengan rasa iba
"Kak via knpa nangis" sambungnya

Via langsung terdadar, yaampun via lupa kalau saat ini via sedang berada di area permainan di sebuah mall, bahkan keadaan ramai pun via masih sempat melamun,.

"Gak kok, tadi mata kakak kelilipan" seraya tersenyum

"Kita jumping2 yuk, di sana"

Via berjalan mengikuti kaysa yang sedang berlari sambil tertawa,.

Ah sepertinya bermain ini akan sangat menyenangkan,.

"Kak via lihat aku tinggi" teriak keysa
"Setinggi bunda" sambunya lagi

"Kak via juga tinggi, kak via jadi melebihi bunda dong"

"Haha iyaa, aku suka main ini. Ini seruu kak via"
Via hanya mengacungkan jempolnya,.
Sekitar tiga puluh menit mereka bermain, dan sepertinya keysa sudah kelelahan, karna via juga merasa lelah. Akhirnya via memutuskan untuk keluar dari tempat itu,.

"Keysa cape banget kak via, tapi seruu" serunya

"Yaudah kita pulang sekarang?"
Tapi anak kitu malah menggelengkan kepalanya

"Lah tadi bilang cape, berarti sekarang kita pulang dong" sambil berjongkok di hadapan keysa

"Keysa mau jalan2 dulu, terus mau ice crim dulu yaa, boleh kan kak?" Dengan wajah yang sangat menggemaskan

Via terlihat berpikir " emm,boleh juga"

"Yuk" seru keysa dengan wajah yang berbinar..

Via senang setidaknya via tidak begitu memikirkan hal yang tidak seharusnya di pikirkan,.

Mereka berjalan sambil sesekali bernyanyi, via mengeluarkan poselnya dan memotret dirinya dengan keysa,.

Berhubung ice crim itu adanya di lantai paling bawah jadi via berjalan2 dulu, hanya sekedar melihat2 hee,.

Tapi..

Ada sesuatu yang memfokuskan pandangan via, ke arah 2 orang antara lelaki dan wanita yang sedang bergandengan, tidak.. lebih tepatnya si wanita yang sedang gelendotan di lengan sebelah kirinya si lelaki, tapi rasanya via tidak asing dengan lelaki itu,.

Karna posisi orang itu sedang membelakangi via, jadi via tidak bisa langsung mengenalinya, lelaki itu mengenakn jeans biru tua, dan kaos lengan panjang warna hitam yang ia gulung sampai siku,.

Terlihat dua orang itu sedang memilih2 sepatu,.

"Kak via bengong, liat apa? Tanya keysa

"Enggak key" sambil menggeleng

Ketika via melangkah, dua orang itu sudah balik badan dan akhirnya mata mereka bertemu, tidak ada ekspresi, hanya datar seperti biasa

Via mematung di tempatny, tidak tau harus berbuat apa, sedangkan lelaki itu masih memandangnya seseolah2 mengunci pergerakan via,.

Dan untuk yang ke sekian kalinya hati via merasa di hantam oleh benda yang begitu berat, sesak dan sakit.

Melihat seseorang yang masih bersetatus kekasihnya, bergandengan dengan wanita lain di depan matanya,. Dan seolah2 via tidak ada dalam kehidupannya,.

"Yuk key" via langsung menarik lengan keysa dan berjalan ke depan,. Mungkin karna keysa sedang asik melihat boneka2 yang ada di dekatnya jadi key tidak melihat ada abangnya yang tak lain adalah rano.

Iya orang itu adalah rano dan siska,.

Via terus berjalan dan turun, untuk membeli ice crim, agar dia cepet pulang dan mungkin bisa mencari kesibukan kalau dia di rumah.

***

"Arghhtt. Knpa sih gue" teriaknya dalam apartemen

"Gue begitu pengecut"ucapnya lagi

"Kenapa juga lo harus datang lagi di kehidupan gue"

Terengar seeorng membuka pintu apartrmen milik rano

"Yampuuun " teriaknya melihat kondisi dalam apartemen milik bosnya itu sudah tidak ada bentuk semua berserakan

"Lu kenapa?" Tanyanya yang sudah duduk di sebelah rano

"Gue terlalu pengecut "

"Pengecut knp sih?" Memang daren tidak mengerti ucapan rano, karna memang dia tidak tau masalah rano.
Karna sekarang mereka jarang bertemu.

"Lo nyakitin anak orang ? Tanya daren lagi karna rano belum juga membuka suaranya

Gedek juga daren, si rano jadi kayak bocah gini.

"Lo ngehamilin anak orang dan lo gak mau bertanggung jawab gitu, jadi lo bilang lo pengecut, iya ?"

Rano melotot ke arah daren dan alih2 menjawab rano malah menoyor kepala si daren,

Daren kalau ngomong suka gk pake bismillah

"Mulut lo" sewotnya

"Makannya gue nanya itu di jawab, sebelum gue membuat pernyataan, " tuturnya dengan tak kalah sewot

Rano berdiri dan berjalan menuju kamarnya tanpa menghiraukan daren, yang sedang metapnya tajam..

"Tinggal teroos" teriaknya..
"Baek2 lu bos di dalem kamar" sambung daren melongos meninggalkan ruangkan itu



LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang