part 14

1.3K 72 0
                                    


"Bang. Ngapain lu.?" Menghampiri rano yang sedang berada di balkon kamarnya.

"Berak" jawabnya asal

"Yeeh idiot. Berak di balkon"

"Serah gue lah" sambil menyesap rokoknya kembali

"Bang,, lu lagi kenapa sih sama via?" Rano mulai duduk di sebrang rano..

"Lah gpp"

"Gue perhatiin udah hampir seminggu lo berdua gak saling tegor." Rano berfikir memang benar sudah hampir seminggu rano tidak betegur dengan via. Rano juga tidak mengerti kenapa..

Rano membuang nafasnya kasar "gk ada apa2.."

"Bang, siska balik.. gue harap sih lo udah bner2 gak ada rasa buat dia..

Rano mematikan rokonya dan meninggalkn vano tanpa menjawab ucapannya. Rano langsung menyambar kunci mobil yang ada dia atas meja.

"Oyy mau kemana" teriak vano

"Ke apartemen.." jawabnya singkat. Dan pergi meninggalkn vano.

                                      ***

Begitu sampai di apartmen rano langsung merebahkan diri di kasur. Matanya terpejam beberapa saat

"Apa salah gue sih vi, sampe2 lo ngediemin gue, apa salah kalau gue punya rasa sama lo.. arghh.." tiba2 ponsel rano berdering

"Kenapa?" Tanyanya ketus

"Et galak amat pak bos" jawab seorang di sebrang sana

"To the poin.. " masih tetap ketus

" gue ke tempat lo ya, lo lagi di mana? Tanya

"Apartmen.."

"Oke gue O.. tut..tut..tut..

Rano langsung menutup tlponnya secara sepihak. Rano langsung memejamkan matanya sampai tertidur pulas.

Tak berapa lama daren datang.

"Woy.. " teriak daren sambil membuka pintu kamar rano "lah dia molor"

"Paan si lo. Ah elah ganggu aja" sambil bangkit dari tempat tidur menuju ruang depan

"Bawa makanan gak lo?" Tanya rano yang sudah mulai menyalakan televisi

"Apaan lo gue aja mau minta makan. Mknnya datang ke sini. Kan biasanya di sini banyak makanan." Sambil cengarcengir

"Gak guna" desisnya "gue aja baru dateng ke sini setelah hampir 4 bulan gak ke sini."

"Nah itu, kok lo tumben gak dateng2 ke sini. Biasanya lo nangkring mulu di sini?" Sambil mengirimkn pesan kpda seseorang

Rano tidak menjawab ucapannya.
"Heh.. gimana lo sama via. Udah ada kemajuan belum.?

Rano membuang nafasnya kasar "gue nembak dia "

Daren langsung melotot "hhah.. serius? Kapan ?

"Satu minggu yang lalu"

"Udah gak jomblo lagi dong bos gue" ledeknya

"Dia gak nerima gue"

"Loh kok...

"Dia ninggalin gue, tanpa ngasih jawaban, dan sampe sekarang dia ngediemin gue.." tutur rano.

"Ooh jadi itu alesan lo uring2an. Trus mendarat lagi di sini,, oke oke gue pahan" ucap daren yang mulai duduk di sofa
"Boleh gue simpulin ?" Lanjutnya

"Maksud lo"

"Nih ya,, lo inget gak saat pertama gue ketemu via. Trus mau kenalan. Respon dia seperti apa.. mungkin via menghindari yang namanya pacran bro.."  jelas daren

Rano hanya diam menyimak semua ucapan daren. "Dia kan nolak berjabat tangan sama gue. Knp gak lo lamar aja langsung"

"Gue blum siap sakit hati lagi bro, gmna kalau nyatanya memang via gak suka sama gue..

"Cetek banget dah lo,, itu resiko nya..
Maknnya buktiin kalau lo itu bner2 suka sama dia. Bahkan lebih dari suka.. malu ah sama umur. Masa masih galau2an karna cinte" ledeknya. Yang di balas dengan jitakan di kepala daren.. dan meninggalkn nya di ruang tivi.

"Et gue di tinggal, ah mnding gue balik lagi daripada di sini gak ada makanan juga., sambil berlalu menuju pintu tanpa berpamitan..

Sedangkan rano dia sedang memikirkn ucapan daren. "Apa gue langsung lamar aja ya,  tp gmna kalaunanati gue di tolak. Apa gye menjauh aja. Mungkin ini kode dari via supaya gue ngejauh." Batinnya.

"Arrgghh rumit"
Rano merebahkn dirinya dan mulai tertidur.








LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang