(Author's POV)
Kicauan burung bernyanyi ria pun terdengar pagi ini, di ruang tamu telah ada dua orang adam. Yang bertubuh mungil tengah asik menikmati acara televisi, dan yang bertubuh bongsor dengan setia memeluk si mungil dari belakang dalam keheningan dan kehangatan sambil menikmati harum vanilla dari ceruk leher pasangannya.
Sebelumnya...
Pemuda dengan surai raven yang tadinya masih dalam alam mimpinya, beberapa kali merasakan sesuatu yang basah dan lembut di bibirnya. Merasa terusik, ia pun membuka kedua kelopak matanya perlahan sambil menyesuaikan sorot cahaya yang masuk ke retinanya.
Samar-samar ia menangkap sesosok pemuda bermanikan emerald bertelanjang dada dengan surai brunette pendeknya tengah berada di atasnya dan melakukan push up sambil terus mengecup bibirnya hingga ia tersadar.
"Eungh... " lenguh Levi masih setengah sadar dan terlalu malas untuk bangun.
"Good morning, sweetie, " bisik Eren kemudian mengecup pelipisnya dan hanya dibalas dengan tatapan mengantuk dari Levi.
"Masih mengantuk hmm? " tanya Eren sambil melanjutkan push up nya dan mengecup bibir Levi sesekali melumatnya.
"... Jam berapa sekarang?... " tanya Levi dengan suara khas bangun tidurnya.
"Setengah delapan lewat sepuluh menit~ kau mau bangun atau tidur lagi hmm? " tanya Eren lagi sambil memeluk Levi dan bersandar di dadanya.
"Ngh... Kau berat, bangunlah.. Aku mau bangun... " balas Levi sambil mengucek matanya.
"Baiklah, tapi berikan aku morning kiss dulu~ " kata Eren sambil menyandarkan dagunya ke dada Levi dan menatapinya dengan senyuman manisnya.
"Tskㅡ haruskah? "
"Tentu saja, sayang~ "
Rasanya akan jadi rumit jika ia menolaknya, tak ada salahnya juga jika ia menuruti kemauan kekasih barunya itu. Pemuda mungil itu pun menangkup ke dua pipi laki-laki berkulit tan itu dan meraup bibirnya yang lembut yang tentu saja juga membalas ciuman nya yang diselingi dengan lumatan sesekali.
Setelah itu pun keduanya saling bertatapan dan menempelkan kedua dahi mereka.
Manik emerald yang begitu indah dapat ia lihat dari jarak yang sangat dekat membuatnya tak henti-hentinya menatapi lebih dalam lagi kedua manik yang memiliki warna layaknya ocean.Perlahan jari-jari mungil itu pun meraba dengan lembut wajah sang dominan yang terlihat tengah menikmati sentuhan lembut nya kemudian mengenggam tangannya dan memberikan ciuman di punggung tangannya dengan jeda.
"Aku menyayangimu, Levi. Sekarang dan selamanya kamu hanya milikku seorang, " ucap Eren kemudian kembali mengecup punggung tangan Levi yang masih ia genggam.
Dan Levi pun hanya terdiam dengan semburat merah tipis di kedua pipi manisnya. Ia tahu kalau kini ia telah menjadi seorang mate dari seorang siluman rubah, meskipun ia belum dapat benar-benar memastikan perasaannya, ia akan berusaha mengenali dan memahami pemuda brunette yang sebenarnya usianya hampir mencapai 1 milenium itu. Begitu pun sebaliknya... Eren, ia akan belajar mengenali Levi dan belajar menjalani kehidupan nya bersama dengannya layaknya seorang manusia, meskipun ia akan banyak butuh bantuan dari pasangannya. Tak lupa untuk menjamin keselamatan pasangannya tersebut.
•
•
•
Keadaan bokongnya yang masih nyeri karena Eren membuatnya kesulitan untuk berdiri, berjalan pun rasanya susah... (눈_눈). Oleh karena itu mau tak mau ia pun dibantu oleh Eren untuk diantar ke kamar mandi dengan menggendong nya ala koala, ingat kalau Eren suka sekali menggoda Levi bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
[ERERI] - I N D I G O - (Completed)
FanfictionOriginal Cover by : @nogar007 Edited by : me !!!WARNING!!! ※ Mengandung OOC Berlebihan ※ Ketypoan + Bahasa Asing (?) ※ Kebaperan sesaat (?) ※ Boy x Boy / Yaoi / Shounen Ai ※ Hardcore ? ? ▶EREN X LEVI◀...