Take Off A Moment's Longing - Part. 1

2.8K 255 4
                                    

(Eren's POV)

Ku elus surai raven yang indah itu dengan lembut, tatapan ku terpana akan keindahan wajah dari manusia yang masih tertidur itu selepas bercinta sepanjang malam meski sempat terpotong dengan makan malam sesaat.

Wajahnya yang merona, lenguhannya yang menggairahkan, tubuhnya yang erotis, dan kehangatan yang ia miliki membuatku semakin mencintainya.
Aku benar-benar dibuat tergila-gila oleh manusia adam ini, ditambah beberapa kenangan manis yang kumiliki begitu melihatnya. Sebelum dan sesaat.

Ranum manis kemerahan itu begitu menggoda untukku cicipi kembali; manis dan empuk rasanya di bibir.

Surya nampak belum memunculkan cahayanya begitu aku melihat dari balik kaca jendela yang tertutupi dua lapis tirai putih dengan motif yang berbeda; polos dan bergaris diagonal.

Kicauan burung yang ditempatkan oleh manusia adam yang kucintai terdengar seperti seekor unggas yang masih tertidur; kecil namun terdengar.

Bangunan-bangunan yang berada di sekeliling terlihat masih sepi, hanya terlihat sorot lampu dan rembulan yang hendak beristirahat juga berbagai macam makhluk dengan bentuk yang berbeda-beda.

'Selagi Levi belum bangun mungkin aku bisa menyempatkan waktu untuk melihat-lihat daerah mengerikan ini, ' pikirku.

Begitu langit mulai berubah cerah perlahan, aku pun kembali ke tempat tinggal manusia yang telah memiliki tanda dariku.
Dan ternyata manusia adam itu telah bangun dan tengah memandikan seekor burung berwarna kan putih abu-abu yang berkicau ria itu.

"Eren? Kau dari mana? Aku mencarimu kau tahu, " sambutnya dengan pertanyaan itu.

"Tunggu, kenapa pakaianmu kotor begitu? D-dan ada bau darah...ㅡ Kau tidak sedang habis membunuh seseorang kan!? " ia nampak terkejut tak lama setelah menyambutku dengan pertanyaannya begitu menyadari pakaian hitam yang kukenakan sekarang berbaukan darah.

"Ah ya... Tadi aku keluar sekadar untuk melihat-lihat, tapi ada beberapa manusia kotor yang membuatku tak dapat menahan amarah ku. "

"Ya... Karena mereka menyebalkan kubunuh saja mereka. "

"Kau apa?!ㅡ "

"Ahaha.. Hanya bercanda, " balasku terkekeh karena berhasil mengerjainya.

"Persetanan denganmu, Eren. "

Lihatlah sekarang wajahnya berubah kesal, ah... Tapi masih tampak menggemaskan.

"Hanya beberapa hama kotor yang menyebalkan dan harus diberi pelajaran. Kau mengkhawatirkan ku hmm? " balasku hendak memeluknya, namun ia menolakㅡ
"Jangan menyentuhku, kau kotor. Bersihkan dirimu sana! " ketusnya.
"Eeh?ㅡ Kalau begitu mandikan akㅡ " belum sempat aku menyelesaikan kalimat ku ia pun menyemburkan air dengan semprotan yang ia gunakan tadi untuk memandikan burung itu.

Alhasil ia pun memandikanku pada akhirnya setelah berhasil membuatnya tak dapat menolak lagi, ya tapi seperti biasa dalam wujud rubah kecil yang menggemaskan.

Usai menyegarkan diri, aku pun diminta untuk tidak pergi kemana-mana dan mengganggunya selagi ia mengatakan akan membuat sarapan. Ya aku pun menurutinya. Memandangi sebuah layar dengan ukuran cukup lebar yang mana di dalamnya terdapat banyak hal yang bisa kulihat menjadi kegiatan ku untuk mengurangi rasa bosan selagi Levi belum selesai dengan urusannya.

[ERERI] - I N D I G O - (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang